
Penulis: Siti Rulli | Editor: Aufia
Istilah kepala peyang pada bayi pasti sering Bunda dengar. Kondisi ini umumnya disebabkan karena adanya tekanan dalam kurun waktu tertentu. Misalnya saja bayi berbaring dengan posisi sama dalam waktu lama. Sementara itu dalam istilah medis, kepala bayi yang peyang disebut dengan flat head syndrome.
Ada 3 jenis kepala peyang pada bayi yang wajib Bunda ketahui. Nah, untuk mengetahui detailnya, simak ulasan lengkapnya di bawah ini, ya!
Jenis Kepala Peyang Pada Bayi
Kepala peyang pada bayi merupakan kondisi bentuknya yang tidak simetris antara kiri dan kanan. Umumnya terbagi menjadi beberapa jenis diantaranya,
1. Brachycephaly
Jenis kepala peyang brachycephaly umumnya disebabkan posisi tidur bayi yang menghadap lurus ke atas. Posisi ini membuat tengkoraknya tidak merata pada kedua sisi kepala, melainkan hanya bagian paling belakang. Sehingga dengan tekanan lebih bentuk kepala bayi akan mengalami perubahan menjadi lebih rata.
2. Plagiocephaly
Jenis kepala peyang berikutnya ada plagiocephaly yang terjadi pada bayi karena kondisi tengkorak bayi yang sangat lunak. Lunaknya kepala bayi tersebut menyebabkan tekanan lembut yang konsisten sehingga kepalanya berbentuk asimetris pada satu sisi.
3. Scaphocephaly atau Dolichocephaly
Scaphocephaly atau dolichocephaly adalah jenis kepala peyang yang terbentuk bukan karena adanya tekanan, melainkan bawaan. Jadi, ketika bayi dilahirkan persendian antara tulang tengkorak menutup sebelum waktunya. Sehingga pertumbuhan menjadi tidak normal dan berujung cacat lahir dengan kondisi kepala memanjang.
Cara Mengatasi dan Mencegah Kepala Peyang
Kepala peyang pada bayi tidak berbahaya ya Bunda! Kondisi ini tidak berpengaruh pada perkembangan otaknya. Sebagai pencegahan berikut beberapa hal untuk mengatasi kepala peyang.
- Ubah posisi tidur bayi, usahakan bayi tidur telentang dengan posisi kepala sedikit miring ke kiri atau kanan secara bergantian.
- Variasi cara menggendong misalnya didekap, posisi tegak, dan sebagainya.
- Ubah posisi tempat tidurnya, misalnya dipasangkan mainan di atas kepalanya untuk membuat penekanan kepala menjadi seimbang.
- Menggunakan ikat kepala atau helm khusus yang direkomendasikan dokter.
- Batasi penggunaan bouncer/ infant seat setiap harinya.
Apakah Kondisi ini Bisa Kembali Normal?
Jika kepala bayi sudah terlanjur peyang, Bunda tidak perlu khawatir karena kondisi ini bisa kembali normal. Menurut Journal of Neurosurgery, kepala bayi yang peyang akan kembali berbentuk bulat atau normal sempurna ketika berusia 18 bulan ke atas.
Kepala bayi peyang ada berbagai jenis, untuk penyebabnya sendiri bisa berbagai macam. Mulai dari kondisi tidur maupun bawaan lahir. Namun, Bunda tidak perlu cemas, karena kepala bayi yang peyang tidak akan berpengaruh pada perkembangan otaknya. Hanya pada tampilan bentuknya saja. Selain itu, kondisi bentuk kepala juga akan normal kembali seiring dengan pertambahan usianya.
Sumber Alodokter (2019). Ini penyebab Kepala Bayi Peyang dan Cara Mengatasinya. alodokter.com PuriBunda. Mengatasi Kepala Peyang pada Bayi. puribunda.com Siapdok. Kepala Peyang: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi. siapdok.id