Penulis: Siti Ruli | Editor: Handa

Nabi dan Rasul merupakan manusia terbaik pilihan Allah yang bertugas menyampaikan wahyu kepada umatnya. Tentu, beliau memiliki sifat istimewa yang membedakan dengan manusia lainnya. Untuk itu, ada beberapa sifat wajib Rasul yang bisa diteladani dan dicontohkan.

Nah, ketika si kecil sudah mulai belajar agama dan mengenal Rasul, Bunda bisa melengkapinya dengan mengajarkan sifat-sifat wajib Rasul ini agar ia makin menjadi pribadi yang baik dan santun.

Sifat-Sifat Wajib Rasul

Karena merupakan suri tauladan yang baik bagi umat manusia, tentu ada berbagai sifat wajib yang harus dan pasti dimiliki. Apa saja sifat wajib tersebut?

1. As-Shidiq | Benar atau Jujur

Sifat wajib pertama yang selalu dimiliki Rasul adalah As-Shidiq yang berarti benar atau jujur. Hal ini dikarenakan Rasul tidak akan pernah menyampaikan kebohongan kepada siapapun.

Seperti yang melekat pada Nabi Muhammad SAW, di mana diriwayatkan dalam hadits oleh dalam Ali RA , bahwa Abu Jahal pernah berkata kepada Rasulullah SAW: “Kami tidak menganggap engkau dusta, tapi menganggap dusta ajaran yang engkau bawa.”

Hal tersebut tentunya patut kita contoh dan teladani. Sifat As-Shidiq pun juga sudah tertulis pada Surat Maryam Ayat 41 yang berbunyi,

وَٱذْكُرْ فِى ٱلْكِتَٰبِ إِبْرَٰهِيمَ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ صِدِّيقًا نَّبِيًّا

Lafal : Wazkur fil Kitaabi Ibraahiim; innahuu kaana siddiiqan Nabiyyaa

Artinya: “ Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Ibrahim di dalam kitab Al-Qur’an, sesungguhnya dia adalah seseorang yang sangat membenarkan seorang nabi (Q.S Maryam:41).”

2. Al-Amanah | Dapat Dipercaya

Al-Amanah atau dapat dipercaya juga merupakan salah satu sifat wajib Rasul. Apapun yang dikatakan dan dilakukan Rasul selalu bisa dipercaya oleh umat manusia. Untuk memperjelas sifat yang dimiliki Rasul ini, juga sudah tercantum dalam Al-Qur’an Surat Asy-Syu’ara ayat 106-107 yang berbunyi.

إِذْ قَالَ لَهُمْ أَخُوهُمْ نُوحٌ أَلَا تَتَّقُونَ

إِنِّى لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌ

Lafal: Idz qoola lahum akhuuhum Nuuhun alaa tattaquun; Innii lakum Rasuulun amiin

Artinya: “ “Ketika saudara mereka (Nuh) berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa”; Sesungguhnya aku ini seorang Rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu.” (Q.S. asy-Syu’ara: 106-107).”

3. At-Tabligh | Menyampaikan

Tidak pernah sekalipun Rasul menyimpan wahyu yang diberikan Allah hanya untuk diri sendiri ataupun keluarganya. Beliau selalu menyampaikan semua pada umatnya.

Hal ini juga sudah tercantum dalam Al-Qur’an Surat Al-Maidah ayat 67 yang berbunyi.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلرَّسُولُ بَلِّغْ مَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ ۖ وَإِن لَّمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُۥ ۚ وَٱللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ ٱلنَّاسِ ۗ إِنَّٱللَّهَ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلْكَٰفِرِينَ

Lafal: Yaaa ayyuhar Rasuulu balligh maaa unzila ilaika mir Rabbika wa il lam taf’al famaaa ballaghta Risaalatah, wallaahu ya’simuka minan naas; innal laaha laa yahdil qawmal kaafiriin

Artinya: “ Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanatNya. Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.” (Q.S Al-Maidah:67).”

4. Al-Fatonah | Cerdas

Sifat wajib yang juga dimiliki Rasul adalah cerdas atau Al-Fatonah. Sifat tersebut menjadi sebuah keharusan sebab para Rasul membutuhkan strategi, diplomasi dan kemampuan khusus agar diterima kaumnya.

Selain itu, dengan memiliki sifat cerdas para Rasul selalu bisa menampilkan argumentasi bagi orang-orang yang menentangnya. Hal ini juga disebutkan dalam Al-Qur’an Surat Al-An’am ayat 83 berbunyi.

وَتِلْكَ حُجَّتُنَآ ءَاتَيْنَٰهَآ إِبْرَٰهِيمَ عَلَىٰ قَوْمِهِۦ ۚ نَرْفَعُ دَرَجَٰتٍ مَّن نَّشَآءُ ۗ إِنَّ رَبَّكَ حَكِيمٌ عَلِيمٌ

Lafal: Wa tilka ḥujjatuna atainaha ibrāhima ‘ala qaumih, narfa’u darajatim man nasya`, inna rabbaka ḥakīmun ‘alim

Artinya: “Dan itulah hujjah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan siapa yang Kami kehendaki beberapa derajat. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.”

Itulah sifat-sifat wajib Rasul yang bisa diteladani dan Bunda ajarkan pada si kecil. Semoga dengan mengenal sifat wajib Rasul si kecil bisa belajar menjadi pribadi yang baik ya Bunda! Semangat mengajarkan kebaikan kepada si kecil!

Baca juga:

Sumber