Penulis: Irma | Editor: Handa

Bunda sakit diare saat hamil? Padahal ketika hamil, janin dalam kandungan perlu nutrisi yang penuh agar tumbuh dan berkembang dengan maksimal. Sedangkan, saat kita terserang diare, tubuh otomatis mengeluarkan banyak cairan yang mampu membuat Bunda dehidrasi.

Banyak ahli yang akhirnya mencoba untuk melakukan penelitian, tentang obat-obat apa saja yang aman dikonsumsi oleh ibu hamil. Tak terkecuali penelitian untuk obat diare. Gerald Brigs, BPharm, FCCP, selaku apoteker klinis memberikan penelitian bahwa obat untuk diare memiliki risiko rendah terhadap ibu hamil.

Meskipun demikian, Brigs tetap menyarankan untuk memeriksakannya terlebih dahulu kepada dokter. Terutama jika diare sudah berlangsung sehari penuh. Berikut ini obat diare untuk ibu hamil yang aman untuk dikonsumsi, yaitu:

1. Kaopectate

Kaopectate terdiri dari dua bahan utama yakni, kaolin dan pektin. Apoteker klinis, Brigs, juga merekomendasikan jenis obat yang satu ini. Dengan alasan aman diminum dalam masa kehamilan.

Biasanya obat satu dianjurkan oleh dokter ketika hasil diare berbentuk cairan sepenuhnya, yang mana merupakan diare tergolong parah. Sebab itu, kaopectate diklaim mampu mengatasi kekurangan cairan yang dialami Bunda selama diare.

2. Loperamide

Obat yang satu ini banyak direkomendasikan oleh para ahli, karena dinilai aman untuk kandungan. Loperamide juga suatu obat yang bisa ditemukan di apotek terdekat. Loperamide atau nama lainnya Imodium, berfungsi untuk melambatkan pergerakan dalam usus kemudian menghasilkan kotoran yang lebih padat.

Obat satu ini memiliki beragam jenis, seperti sirup, kapsul, tablet telan, hingga tablet yang bisa dikunyah. Beberapa pilihan itu memudahkan Bunda untuk menyesuaikan diri, bentuk obat seperti apa yang lebih gampang untuk diminum oleh Bunda.

3. Antibiotik

Beberapa kasus diare parah, bisa terjadi karena adanya parasit yang berkembang dalam tubuh atau infeksi karena bakteri. Oleh karena itu, antibiotik diperlukan untuk mengatasi bakteri yang menyakiti usus atau saluran pencernaan untuk buang air besar.

Apabila diare belum mereda dalam waktu 3 hari atau lebih, segeralah periksakan ke dokter untuk menerima antibiotik. Dengan resep dokter, tentunya tubuh akan menerima dosis yang sesuai dengan kebutuhan tubuh Bunda ketika diare.

4. Oralit

Oralit merupakan obat diare yang memang sudah lama dikenal mampu menyembuhkan BAB dengan baik. Obat ini menjadi andalan sejak dahulu dan keberadaannya mudah untuk ditemukan di toko terdekat.

Oralit mengandung sejumlah senyawa elektrolit juga mineral. Campuran bahan yang terkandung dalam oralit memiliki fungsi sebagai alternatif penangkal dehidrasi, agar Bunda tidak kekurangan cairan karena memproduksi kotoran yang berlebih.

Cara mengonsumsinya pun mudah, yaitu dengan menyeduhnya dalam gelas menggunakan air hangat. Jumlah air hangat yang dibutuhkan untuk dosis orang dewasa berkisar dari 50 sampai 100 ml. Setelah mengonsumsi, diperlukan waktu beberapa jam sampai oralit bereaksi dan melawan penyakit diare.

5. Guanistrep Syrup

Jika Bunda ingin obat yang praktis dan langsung meneguknya dalam bentuk sirup telah jadi, guanistrep syrup bisa menjadi pilihan. Obat diare untuk ibu hamil ini mengandung bahan kaolin dan pektin yang biasa dianjurkan dokter untuk obat diare ibu hamil. Bahan kaolin dan pektin dinilai aman untuk dikonsumsi ibu hamil, dengan catatan dalam dosis yang sesuai.

Kaolin ialah jenis mineral alami yang memiliki kinerja menghisap racun-racun dan zat yang buruk dari usus. Bahan ini juga mampu memadatkan hasil buang air besar. Sedangkan, pektin merupakan suatu sumber serat yang mudah dilarutkan.

Jika Bunda merasa lemas sebab buang air tiga kali sehari atau lebih, Bunda disarankan untuk minum cairan yang mengandung garam, seperti kaldu sup atau minuman segar pereda dahaga, yang biasa diminum oleh orang seusai berolahrga.

Baca juga: