Penulis: Farichatul | Editor: Aufia

Bunda pasti familiar dengan suku Betawi! Betawi adalah salah satu suku di Indonesia yang terkenal akan warisan seni dan budayanya. Sudah sejak jaman dulu, masyarakat Betawi sangat menyukai seni pertunjukan. So, tidak heran jika hingga kini banyak seniman, baik ahli peran maupun musikus tradisional yang lahir dari suku Betawi. 

Dari seni peran, Bunda pasti mengenal beberapa nama besar seperti Benyamin Su’eb, Haji Bolot, Haji Malih dan lain-lain. Kalau seni pertunjukan pasti ondel-ondel. Nah, kalau alat musik?

Apa saja ya alat musik khas Betawi yang bisa Bunda kenalkan ke buah hati? Kepoin artikel ini, yuk! Siapa tahu bisa jadi media pembelajaran untuk buah hati.

1. Tanjidor

alat musik khas betawi

Salah satu jenis orkes Betawi yang populer ini sebenarnya kumpulan dari berbagai alat musik klasik seperti, klarinet, membran fon, simbal, piston, trombon dan terompet. Alat-alat tersebut digunakan untuk mengiringi lagu-lagu daerah Betawi atau lagu-lagu Sunda. 

Menilik dari sejarahnya, orkes musik ini muncul karena banyak budak yang diminta oleh penjajah Belanda untuk memainkan musik. Akan tetapi, setelah penghapusan perbudakan, budak-budak tersebut lantas mendirikan orkes musik yang hingga kini masih banyak dipakai untuk acara hajatan, yaitu Tanjidor. 

2. Rebana

Tentu rebana sudah tidak asing lagi di telinga Bunda! Alat musik perkusi ini terbuat dari kayu berbentuk lingkaran dan membran penutup dari kulit. Memainkannya dengan cara ditepuk menggunakan telapak tangan,  Umumnya, rebana dipakai untuk mengiringi acara-acara keagamaan seperti, khitanan, pernikahan dan lain-lain. 

Dalam tradisi Betawi, terdapat 3 jenis rebana Bund! Yaitu:

  • Rebana Ketimpring: rebana yang berdiameter 25 cm dan memiliki kicring terbuat dari besi yang terpasang di sisi rebana. Rebana jenis ini biasanya terdiri dari 3 macam rebana yaitu rebana 3, 4 dan 5.
  • Biang: rebana tanpa krincing berdiameter 90 cm. Biasanya rebana biang dipakai sebagai rebana pengatur tempo dan bas karena suaranya menggelegar. 
  • Rebana Hadroh: Sama seperti rebana ketimpring, rebana hadroh dilengkapi kicring. Namun, ukuran badan rebana hadroh sedikit lebih besar yaitu sekitar 25-35 cm. 

3. Gambang

Gambang adalah alat musik yang terdiri dari 18 bilah kayu berukuran 29 sampai 58 cm. Memainkannya dengan cara dipukul menggunakan dua buah kayu berukuran 30-35 cm yang atasnya sudah dilapisi kain. 

Sebenarnya, alat musik ini berasal dari Jawa tengah. Namun, sejak abad ke-19, masyarakat Betawi menggunakan gambang dalam orkestra gambang kromong, sebuah orkestra Betawi yang memadukan adat Tionghoa dan Sunda. 

4. Kromong

alat musik khas betawi

Pasangan gambang adlah kromong. Kromong adalah alat musik pukul lainnya yang bentuknya mirip dengan bonang. Dalam orkes Gambang Kromong, kromong disusun ke dalam dua baris yaitu baris luar dan baris dalam. Memainkannya dengan cara ememukulnya bersamaan menyesuaikan dengan ritme dan melodi lagu. 

5. Kong a-hian, teh-hian dan Su-kong

Ketiga alat musik tersebut merupakan alat musik gesek dalam orkestra Gambang Kromong. Inilah alat musik yang memasukkan unsur Tionghoa dalam orkestra tersebut. Ketiga alat musik tersebut tersusun dari resonator yang terbuat dari tempurung kelapa dan memiliki dua dawai. Yang membedakan diantara ketiganya adalah ukuran. Kong a-hian berukuran kecil, Teh-hian berukuran sedang dan Su-kong berukuran besar. 

6. Ningnong (Sio-lo)

Ningnong adalah alat musik pukul yang berbentuk piringan dan terbuat dari logam. Alat untuk memukulnya terbuat dari besi. Ningnong berfungsi sebagai pengatur irama. 

Nah, itu tadi 6 alat musik tradisional khas Betawi yang bisa Bunda kenalkan ke buah hati. Kalau sempat, jangan lupa hadiri orkes Gambang Kromong, tanjidor atau lenong ya Bund! Biar si kecil semakin cinta dengan kesenian daerah. 

Baca Juga: