Penulis: Putri Arya | Editor: Handa

Tidak hanya sebagai penutup tubuh, pakaian adat juga berfungsi sebagai identitas, simbol daerah, serta status sosial yang menggambarkan masyarakat di daerah asalnya. Salah satu daerah dengan ciri khas dan budayanya yang masih terjaga adalah Aceh.

Pakaian tradisional Aceh dipengaruhi oleh kebudayaan Melayu dan Islam. Biasanya, masyarakat Aceh mengenakan pakaian adat saat acara penting, seperti pernikahan atau saat menampilkan tarian adat tradisional.

Pakaian tradisional Aceh juga dikenakan saat pemilihan Agam Inong alias pemilihan putra dan putri daerah berbakat. Ajang ini seperti pemilihan Abang None DKI Jakarta. Terdapat 6 pakaian tradisional Aceh yang menarik untuk diketahui, seperti berikut ini:

1. Baju Kurung

Pakaian tradisional yang dikenakan wanita Aceh disebut Daro Baro.  Bagian atas Daro Baro mengenakan Baju kurung. Biasanya pemilihan baju kurung menggunakan warna-warna yang cerah seperti merah, kuning, atau hijau. Ciri khas dari baju kurung adalah bentuknya yang longgar di bagian lengan, perut, dan dada. Sehingga tidak memperlihatkan lekuk tubuh wanita yang memakainya.

Sebenarnya Bunda, baju kurung merupakan salah satu pakaian adat masyarakat Melayu seperti di Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand bagian selatan. Baju kurung tidak berkerah dan tidak berkancing. Beberapa bagian kerahnya sering dihiasi motif sulaman berwarna keemasan.

Dalam pemakaiannya, baju kurung dipadupadankan dengan kain songket khas Aceh yang disebut juga Ika Krong Sungket. Lalu dililitkan dengan tali yang disebut Taloe Ki Ieng Patah Sikureung, yang artinya tali pinggang patah sembilan.

2. Cekak Musang

Cekak Musang merupakan bawahan dari pakaian tradisional wanita Aceh, Daro Baro yang berupa celana. Warna yang digunakan disesuaikan dengan baju kurung yang juga disertai dengan sulaman emas pada bagian pergelangan kaki. Dalam pemakaiannya, Cekak Musang dilengkapi dengan lilitan sarung sepanjang lutut yang berfungsi sebagai penghias.

3. Meukasah

Meukasah baju atasan dari Linto Baro, pakaian tradisional Aceh yang dikenakan pria. Baju adat yang terlihat seperti beskap ini terbuat dari sutra yang ditenun sangat halus. Baju Meukasah memiliki warna yang dominan gelap dengan warna dasar hitam.

Berdasarkan kepercayaan masyarakat Aceh, warna hitam merupakan lambang dari kebesaran. Pada bagian atasnya, Meukasah memiliki kerah yang menyerupai kerah cheongsam. Serta terdapat sulaman benang emas pada bagian kerah hingga dada.

4. Sileuweu

Bawahan baju adat Linto Baro adalah Sileuweu. Biasanya celana sileuweu berwarna serupa dengan Meukasah yaitu hitam dengan sulaman emas pada bagian bawahnya. Sileuweu terbuat dari bahan katun yang ditenun dan melebar di bagian bawahnya. Celana yang sering disebut Cekak Musang ini dilengkapi dengan kain sarung songket berbahan sutra yang dililitkan di pinggang dengan panjang sebatas lutut.

5. Meukeutop

Meukeutop merupakan hiasan kepala yang dikenakan pria pada pakaian adat Linto Baro. Hiasan menyerupai mahkota ini sebagai bukti kuatnya pengaruh Islam dan berasimilasi pada budaya masyarakay Aceh. Meukeutop disebut juga kopiah dengan bentuknya yang lonjong ke atas. Lilitan dari Meukeutop terbuat dari sutra berbahan emas dengan bentuk bintang segi delapan yang disebut tengkulok.

Meukeutop memiliki 5 warna yang memiliki arti tersendiri. Warna merah memiliki arti kepahlawanan, kuning bermakna negara atau kesultanan, warna hijau bermakna agama Islam. Sedangkan warna hitam memiliki arti ketegasan dan kemantapan hati. Lalu warna putih bermakna kesucian dan keikhlasan.

6. Patam Dhoe

Pakaian tradisional Aceh Daro Baro yang dikenakan wanita dilengkapi dengan perhiasan dan penutup kepala yang disebut dengan Patam Dhoe. Penutup kepala ini memiliki bentuk seperti mahkota. Pada bagian tengahnya diukir membentuk motif daun salur.

Pada sisi lainnya, terdapat motif boengong kalimah yang dikelilingi bunga dan bulatan. Patam Dhoe juga dilengkapi dengan berbagai perhiasan seperti anting, tusuk sanggul, gelang, kalung, dan sebagainya.

Itulah tadi Bunda penjelasan 6 pakaian tradisional Aceh yang turut dikenakan di pemilihan Agam Inong. Sangat cantik dan memiliki ciri khas ya, Bunda. Semoga bermanfaat untuk Bunda dan si kecil di rumah.

Baca juga: