Menstruasi adalah salah satu kondisi yang umumnya terjadi pada wanita. Menurut American Academy of Obstetricians and Gynaecologists, haid yang terjadi setiap bulannya bisa menjadi pertanda kesehatan yang vital.
Kondisi ini dikatakan normal ketika siklus haid terjadi selama 21-35 hari. Dimana haid itu sendiri berlangsung selama 3-7 hari. Selain itu, untuk mengetahui haid yang Bunda alami normal atau tidak bisa dilihat dari tekstur; volume; dan warna darah haid.
Perlu Bunda ketahui, ternyata warna darah haid tidak hanya merah saja. Pada kondisi tertentu, darah haid dapat berwarna oranye; pink; kecoklatan; abu-abu; hingga hitam.
Pernah mendapati darah haid berwarna hitam, Bund? Menurut medis, apakah hal tersebut normal atau harus diwaspadai? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kenali dulu penyebab darah haid berwarna hitam serta gejalanya di bawah ini! Yuk, simak!
Penyebab Darah Haid Berwarna Hitam
Darah haid biasanya berwarna merah, namun karena kondisi tertentu biasanya darah menstruasi akan berwarna coklat gelap bahkan hitam. Penyebab darah menstruasi memiliki warna hitam biasanya karena beberapa kondisi berikut:
Pada awal atau akhir siklus menstruasi. Yang menjadi pertanda bahwa darah sudah mengendap lama di rahim atau mengalami proses oksidasi.
Lochia atau pendarahan yang muncul pada 4-6 minggu setelah melahirkan.
Adanya benda asing yang mengendap dalam vagina. Misalnya saja Bunda lupa mengeluarkan tampon, kondom, hingga sex toys.
Darah haid tertahan atau hematocolpos biasanya terjadi karena kelainan bawaan.
Terjadi keguguran.
Kanker serviks dengan stadium awal juga bisa membuat darah haid berwarna hitam.
Gangguan hormon akibat stress dan pola makan tidak sehat.
Radang panggul. Kondisi ini disebabkan karena adanya infeksi bakteri pada saluran reproduksi wanita. Umumnya bakteri tersebut menyerang indung telur, tuba falopi, atau rahim. Selain berwarna darah haid berwarna hitam, infeksi ini juga ditandai dengan darah haid bau; rasa sakit di area panggul; demam di atas 38 derajat celsius; hingga mual dan muntah
Kapan Harus Khawatir Ketika Darah Haid Berwarna Hitam?
Darah haid berwarna hitam sebenarnya masih normal terjadi. Terlebih ketika Bunda mengalaminya saat awal atau akhir siklus menstruasi.
Namun, Bunda patut waspada dan khawatir ketika darah haid berwarna hitam diikuti dengan gejala tertentu. Misalnya demam di atas 38 derajat celsius, mual ataupun muntah, kram perut yang sangat hebat, sakit pada daerah panggul dan sebagainya.
Selain itu, kondisi berikut juga patut Bunda waspadai ketika darah haid berwarna hitam:
Darah haid diikuti dengan adanya bau busuk.
Selalu terjadi setiap kali menstruasi.
Keluarnya flek hitam saat berhubungan intim.
Siklus haid terjadi dalam waktu lama misalnya 2 – 4 minggu disertai penggumpalan darah.
Darah haid hitam muncul setelah memasang KB IUD.
Muncul darah haid hitam setelah usia 40 tahun.
Bagaimana Cara Penanganan Darah Haid Berwarna Hitam?
Ketika darah haid berwarna hitam saat awal atau akhir siklus menstruasi, Bunda tidak perlu khawatir dan tidak perlu penanganan khusus. Namun, ketika disertai gejala lain segeralah konsultasikan pada dokter.
Biasanya dokter akan memberikan penanganan sesuai dengan penyebabnya. Mulai dari diangkatnya benda yang tertinggal ketika penyebabnya hal tersebut. Atau dokter akan memberikan saran beberapa prosedur yang harus Bunda jalani.
Jadi kesimpulannya, darah haid yang memiliki warna hitam sebenarnya masih normal terjadi. Namun, ketika disertai tanda-tanda lain Bunda patut waspada.
Sebab bisa saja kondisi tersebut mengindikasikan masalah serius. So, segeralah konsultasi ke dokter ketika Bunda mengalami kondisi tersebut secara berulang dan disertai gejala lain. Tujuannya supaya mendapatkan diagnosa dan penanganan yang tepat.
