Penulis: Aulia Elsa | Editor: Handa

Olahraga sangat penting dilakukan dalam menjaga kesehatan tubuh. Olahraga yang umum diketahui, seperti sepak bola, renang, lari, bulutangkis, dan lain-lain. Namun, tahukah Bunda kalau ada beberapa jenis olahraga tradisional yang sejak dulu sering dimainkan oleh anak-anak?

Saat ini anak-anak memang lebih sering bermain gadget ataupun memainkan jenis olahraga yang lebih modern. Padahal ada banyak jenis olahraga tradisional Indonesia yang tidak kalah seru dan menyehatkan jika dimainkan, bahkan bisa membuat anak aktif bergerak. Apa saja ya olahraga tradisional yang menyenangkan sekaligus membuat anak sehat? Simak di bawah ini yuk, Bunda!

1. Pencak Silat

Jenis olahraga bela diri ini sudah ada sejak abad ke-7 lho. Awalnya pencak silat digunakan oleh para pendekar kerajaan seperti Majapahit dan Sriwijaya untuk bertarung. Selain unsur olahraga, pencak silat juga mencakup aspek mental-spiritual dan kesenian.

Jurus dan gayanya pun dipengaruhi oleh berbagai unsur. Olahraga pencak silat banyak dijadikan ekstrakulikuler sekolah dan jadi salah satu cabang olahraga di ajang internasional.

2. Egrang

Olahraga tradisional ini menggunakan tongkat panjang yang terbuat dari bambu dan fungsinya mirip seperti kaki. Bunda juga pasti sudah tidak asing dengan permainan ini. Egrang mengandalkan otot-otot dan keseimbangan tubuh untuk memainkannya. Hal ini tentu membawa manfaat kesehatan dan melatih keseimbangan anak.

3. Bakiak

Permainan ini juga dikenal dengan nama terompah atau galuak yang terbuat dari deret bilah papan yang diberi tali karet sebagai pegangan kaki. Olahraga tradisional ini mengandalkan ketangkasan fisik, melatih kerja sama tim, serta melatih koordinasi gerakan. Bermain bakiak juga melatih kejujuran sesama pemainnya.

4. Sepak Takraw

Olahraga tradisional ini sempat diklaim oleh beberapa negara di Asia, olahraga ini sebenarnya berasal dari Sulawesi Selatan. Olahraga sepak takraw menggunakan bola dari rotan (takraw) dan cara memainkannya boleh menggunakan seluruh anggota tubuh kecuali tangan, namun yang diutamakan adalah menggunakan kaki hingga melampaui net, seperti gabungan olahraga sepak bola dan voli.

5. Pathol

Pathol ini adalah jenis olahraga tradisional yang juga termasuk ke dalam seni bela diri selain pencak silat. Awalnya olahraga ini merupakan acara sayembara untuk mencari ksatria terbaik yang nantinya akan diamanatkan untuk menjaga pelabuhan Tuban. Tapi sekarang pathol digelar sebagai seni olahraga bela diri yang biasanya digelar di pesisir pantai atau di hari-hari istimewa yang merupakan tradisi masyarakat setempat.

6. Lompat Batu

Olahraga tradisional yang terbilang ekstrim ini berasal dari Kepulauan Nias, Sumatera Utara. Menurut tradisi masyarakat setempat, pemuda Nias yang berhasil melakukan lompat batu dianggap telah dewasa dan matang secara fisik dan dianggap siap menikah.

Lompat batu sebenarnya dilakukan sebagai persiapan perang di zaman dahulu. Olahraga tradisional ini lebih dianggap sebagai tradisi oleh masyarakat Nias.

7. Pacu Jalur

Olahraga air yang merupakan olahraga khas Kepulauan Riau ini dimainkannya membutuhkan perahu dengan panjang 25-40 meter dan awak perahu 40-60 orang. Olahraga ini awalnya diselenggarakan untuk memperingati hari besar Islam seperti Maulid Nabi, Idul Fitri, atau Tahun Baru Muharam. Namun sekarang sudah menjadi acara tahunan nasional yang diselenggarakan tiap tanggal 23-26 Agustus.

8. Gobak Sodor

Permainan ini bisa disebut juga sebagai permainan galasin. Biasanya dimainkan oleh dua grup yang terdiri dari 3-5 orang. Permainan ini akan menjaga benteng masing-masing dan anggota tim harus menghadang lawan agar tidak bisa berlari ke arah benteng lawan. Permainan ini juga bisa melatih anak untuk aktif bergerak karena membutuhkan gerakan cepat agar tidak terkena lawan.

Nah, itulah olahraga tradisional yang bisa dimainkan dan tentunya membawa kesehatan dan melatih anak untuk aktif bergerak. Mulailah untuk mengajak anak-anak memainkan jenis olahraga tradisional sekaligus mengenalkan tradisi turun-temurun budaya tertentu. Selain sehat, olahraga tradisional bisa menambah wawasan anak terhadap keragaman budaya yang ada di Indonesia.

Baca juga: