
Penulis: Putri Arya | Editor: Handa
Setelah melahirkan dan menyusui, menyapih anak juga termasuk proses yang tidak mudah dilalui seorang ibu. Ketika anak sudah berhenti menyusu, bukan berarti masalah selesai. Air susu ibu (ASI) mungkin saja masih keluar dan membuat payudara mengalami pembengkakan.
Hal ini karena keluarnya ASI dapat menyumbat saluran ASI serta meningkatkan risiko mastitis atau indeksi payudara. Berikut ini 7 cara yang bisa Bunda lakukan untuk menghentikan produksi ASI setelah anak disapih.
1. Berhenti Menyusui dan Memompa
Cara menghentikan ASI keluar setelah menyapih anak yang pertama adalah berhenti menyusui anak sepenuhnya. Pasokan ASI akan terus meningkat ketika anak masih terus menyusu. Ketika anak berhenti menyusu, hal ini memberikan isyarat pada tubuh untuk secara perlahan berhenti memproduksi ASI.
Namun cara ini membutuhkan waktu yang berbeda-beda pada setiap ibu. Ketika Bunda sedang mencoba menghentikan ASI yang keluar, cobalah lakukan beberapa tips berikut ini:
- Pakai bra yang mendukung (supportive bra) yang dapat menahan payudara di tempatnya.
- Gunakan kompres dingin atau obat pereda nyeri untuk membantu mengatasi rasa sakit dan peradangan.
- Perah ASI menggunakan tangan untuk meredakan pembengkakan di payudara. Hindari terlalu sering melakukannya karena dapat merangsang kembali produksi ASI.
2. Gunakan Daun Kubis
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa daun kubis dapat digunakan untuk menekan laktasi dan meredakan pembengkakan. Jika Bunda ingin menggunakan cara ini, coba ikuti langkah-langkahnya berikut ini:
- Ambil bebrapa helai daun kubis hijau dan bersihkan dengan air mengalir.
- Simpan daun kubis dalam wadah dan letakkan di lemari es.
- Saat daun kubis dingin, letakkan masing-masing satu kubis di dalam bra.
- Ganti daun kubis dengan yang baru jika sudah terlihat layu.
Daun kubis dapat digunakan untuk mengatasi pembengkakan payudara akibat berhenti menyusui. Meski demikian, belum ada penelitian lebih lanjut terkait daun kubis dapat mengeringkan suplai ASI.
3. Daun Sage
Cara lainnya menghentikan produksi ASI setelah anak disapih adalah dengan mengonsumsi ramuan herbal. Salah satu ramuan herbal yang dipercaya dapat menurunkan produksi ASI yaitu daun sage.
Sayangnya, belum ada penelitian yang membuktikan daun sage benar-benar menghentikan produksi ASI. oleh karena itu, sebaiknya Bunda mengonsumsi daun sage dalam porsi sedikit dan perhatikan bagaimana reaksinya terhadap tubuh dan si kecil. Umumnya daun sage dikonsumsi dengan cara diseduh menjadi teh.
4. Konsumsi Pil Kontrasepsi
Pil kontrasepsi juga dapat digunakan untuk menghentikan ASI. Pil kontrasepsi khususnya yang mengandung hormon estrogen dapat bekerja menekan produksi ASI. Tapi tidak semua ibu menyusui berhasil menggunakan cara ini. Bunda juga perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi pil kontrasepsi.
5. Oleskan Minyak Peppermint
Minyak peppermint dipercaya mampu mengurangi produksi ASI ketika Bunda mengoleskannya langsung ke payudara. Rasa kesemutan yang ditimbulkan juga dapat meringankan rasa sakit akibat pembengkakan di payudara.
Namun perlu diingat, minyak ini beracun jika digunakan dalam dosis tinggi. Jadi jangan gunakan minyak peppermint ketika Bunda masih menyusui atau saat meletakkan si kecil di dada ketika kontak skin to skin.
6. Teh Melati
Teh melati dipercaya mampu menurunkan kadar prolaktin dalam tubuh, yakni hormone yang membantu tubuh ibu memproduksi ASI. Namun belum ada penelitian yang membuktikan tingkat keamanan ramuan herbal ini. bunda disarankan untuk mengonsumsi teh melati sebagai bahan dalam ramuan herbal seperti teh sage.
7. Peterseli
Sama hal dengan dengan melati, peterseli atau parsley dapat menurunkan kadar prolaktin sehingga mampu menurunkan produksi ASI. Bunda bisa menambahkan peterseli sebagai bumbu makanan atau taburkan di atas salad.
Itulah tadi 7 cara menghentikan produksi ASI setelah anak disapih yang bisa Bunda coba di rumah. Meski demikian, sebaiknya lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter demi keamanan Bunda dan si kecil.
Baca juga: