Penulis: Siti Rulli | Editor: Aufia

Setelah berhenti menstruasi saat hamil pasti Bunda akan bertanya-tanya kapan akan mengalami haid kembali. Haid setelah melahirkan biasanya akan terjadi 6 – 8 bulan pasca melahirkan. Namun, ketika memberikan ASI eksklusif periodenya akan lebih panjang. Sebab, Bunda bisa haid pertama setelah melahirkan 1 – 2 tahun barulah normal.

Lantas, apakah hal tersebut juga berlaku untuk masa subur? Bagaimana cara menghitung masa subur setelah nifas, apakah sama seperti haid pertama setelah melahirkan? Yuk, cari tahu jawabannya di sini!

Bagaimana Cara Menghitung Masa Subur setelah Nifas?

Pasti Bunda akan mengira bahwa masa subur setelah nifas terjadi ketika haid pertama. Nyatanya masa subur setelah nifas atau ovulasi terjadi 45 – 95 hari setelah melahirkan. Namun, umumnya wanita akan mengalami ovulasi setelah 6 minggu pasca melahirkan. Bahkan bisa lebih cepat ketika Bunda tidak memberikan ASI Ekslusif pada si kecil.

Itulah sebabnya, meskipun Bunda belum mengalami menstruasi pertama, ketika terjadi pembuahan memiliki kemungkinan besar hamil kembali. Biasanya ketika masih menyusui dan hamil lagi disebut dengan kesundulan.

Apa Bisa Hamil saat Menyusui?

Menyusui bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah ovulasi. Tapi, Bunda akan tetap memiliki kemungkinan untuk hamil ya! Jadi, saat menyusui Bunda bisa saja hamil lagi. Terlebih ketika tidak memberikan ASI eksklusif pada si buah hati. Selain itu, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) agar menyusui mencegah kehamilan, perhatikan faktor berikut ini:

    • Usia bayi harus di bawah 6 bulan. Karena biasanya, ketika si kecil di atas usia 6 bulan momen menyusui lebih jarang dan meningkatkan risiko ovulasi.
    • Bunda menyusui si kecil secara eksklusif 4-6 jam.
    • Bunda belum haid pertama setelah melahirkan.
    • Si kecil menyusui langsung melalui payudara.

Kapan Jeda Waktu Terbaik untuk Hamil Lagi setelah Melahirkan?

Menurut WHO ada baiknya Bunda memberikan jeda 18-24 bulan untuk hamil kembali. Jeda waktu tersebut dibutuhkan oleh tubuh untuk proses pemulihan. Sebab, Bunda yang hamil terlalu cepat setelah melahirkan memiliki beberapa risiko. Risiko yang bisa saja terjadi ketika terlalu cepat hamil lagi adalah sebagai berikut:

    • Ketuban pecah dini
    • Bayi berisiko lahir prematur
    • Bayi lahir dengan berat badan rendah
    • Bayi menderita cacat bawaan
    • Kondisi plasenta yang terlepas dari dinding rahim.

Apakah Kehamilan Bisa Terjadi tanpa Menstruasi Setelah Melahirkan?

Pada dasarnya kehamilan bisa terjadi setelah melahirkan meskipun Bunda belum menstruasi pertama. Sebab, ketika Bunda setelah masa nifas tidak menyusui secara aktif namun intens berhubungan seksual risiko hamil kembali bisa saja terjadi. Sehingga akan lebih baik Bunda menggunakan alat kontrasepsi ketika ingin menunda kehamilan kedua setelah melahirkan anak pertama.

Itulah cara menghitung masa subur setelah nifas, Bund! Umumnya, masa subut terjadi 45-95 hari setelah melahirkan. Jadi, tidak menunggu menstruasi pertama kali, Bunda bisa mengalami ovulasi. Terlebih ketika tidak memberikan ASI secara aktif bisa saja tetap berisiko hamil kembali.

Untuk itu, gunakan alat kontrasepsi ketika Bunda ingin menunda kehamilan kedua pasca nifas. Tujuannya, agar lebih aman dan tenang. 

Baca Juga:

Sumber