Penulis: Siti Ruli | Editor: Aufia

Bicara soal organ reproduksi pada wanita, Bunda pasti tahu bahwa keberadaan organ-organ tersebut memiliki peran penting untuk mempertahankan keturunan. Nah, organ reproduksi wanita sendiri dibagi menjadi dua, yaitu bagian luar dan bagian dalam. Organ reproduksi bagian dalam merupakan organ yang tidak bisa dilihat secara langsung, salah satunya adalah tuba fallopi atau oviduk.

Tahukah Bunda apa itu tuba fallopi? Apa saja fungsinya? Untuk mendapat jawaban tersebut simak ulasan lengkap mengenai fungsi tuba fallopi berikut ini, yuk Bund!

Pengertian Tuba Fallopi

Tuba fallopi merupakan bagian organ reproduksi wanita yang berbentuk seperti sebuah tabung tipis, membentang dari ujung kiri ke kanan dan menghubungkan bagian atas rahim ke ovarium. Fungsi utamanya adalah membawa sel telur (ovum) menuju rahim.

Di bagian tuba fallopi inilah terjadi pembuahan sel telur oleh sperma. Nantinya, jika berhasil dibuahi sperma akan bergerak menuju rahim.

Bagian-Bagian Tuba Fallopi

Sebenarnya tuba fallopi terdiri dari beberapa lapisan. Setidaknya ada empat lapisan yang menyusunnya. Lapisan-lapisan penyusun tersebut antara lain adalah : 

    • Lapisan serosa (lapisan luar).
    • Lapisan subrosa (lapisan otot).
    • Lapisan propria (lapisan vaskuler).
    • Lapisan mucosa.

Selain itu, tuba fallopi juga memiliki beberapa bagian. Antara lain sebagai berikut :

    • Ampula: bagian terluar yang menjadi tempat bertemunya sel telur dan sperma.
    • Fimbriae: bagian yang berfungsi untuk menangkap sel telur dari ovarium.
    • Infundibulum: tempat melekatnya sel fimbriae.
    • Isthmus: bagian yang menghubungkan rongga rahim dan ampula.

Apa Saja Fungsi Tuba Fallopi

fungsi tuba fallopi

Pastinya Bunda bertanya-tanya apa saja fungsi tuba fallopi? Fungsi pertama tuba fallopi adalah sebagai tempat bertemunya sel telur dan sperma.

Di dalam tuba fallopi inilah nantinya akan ada gerakan peristaltik yang mendorong sel ovum menuju uterus atau rahim. Dari situ kita dapat mengetahui fungsi lain tuba fallopi, yaitu sebagai saluran atau jalur sel telur (ovum) menuju rahim.

Biasanya gerakan peristaltik yang terjadi di tuba fallopi dipengaruhi oleh sistem hormonal seperti progesteron, prostaglandin dan estrogen. Selain itu, faktor luar seperti rambut halus juga akan mempengaruhi pergerakan sel ovum. Cukup kompleks ya Bund?

Tak hanya itu, faktanya masih ada beberapa fungsi lain dari tuba falopi, yaitu:

    • Tempat terjadinya konsepsi (pembuahan).
    • Menjaga sperma sehingga sperma tidak mudah mati.
    • Tempat untuk pertumbuhan dan berkembangnya sel telur setelah konsepsi. Sampai mencapai bentuk blastula.

Lalu Apa yang Akan Terjadi Jika Tuba Fallopi Tersumbat?

Sebagai salah satu saluran yang penting dalam proses reproduksi, tentunya jika tuba fallopi tersumbat akan menimbulkan banyak masalah. Masalah yang umumnya terjadi ada kaitannya dengan kesuburan sehingga, dengan kata lain akan susah hamil.

Untuk berjaga-jaga, berikut ini penyebab tuba fallopi tersumbat:

    • Penyakit radang panggul: umumnya terjadi infeksi yang menyebabkan area tuba fallopi luka sehingga terjadi penyumbatan.
    • Fibroid: pertumbuhan bagian fibroid pada area rahim.
    • Kehamilan ektopik: kehamilan yang terjadi di luar rahim.
    • Endometriosis: jaringan endometrium yang menumpuk pada bagian luar maupun dalam tuba fallopi.
    • Infeksi menular seksual (IMS): bisa saja karena mengidap gonore ataupun klamidia.

Tentunya Bunda tidak menginginkan hal tersebut terjadi bukan? Itulah sebabnya kenali gejala tersumbatnya tuba fallopi. Jika Bunda merasakan keluhan di bawah ini, segera konsultasikan pada dokter! Gejala-gejala tersebut antara lain:

    • Sakit ketika berhubungan seksual.
    • Keputihan berbau aneh.
    • Sakit dan demam.
    • Nyeri saat PMS ataupun saat haid yang begitu parah.
    • Haid tidak lancar.

Itulah hal-hal yang patut Bunda ketahui tentang tuba fallopi. Tetap jaga kesehatan organ-organ reproduksinya, ya Bund! Semoga informasi diatas membantu!

Baca Juga:

Sumber