
Penulis: Mei | Editor: Handa
Sebagai ibu menyusui, Bunda tentu akan sering memompa ASI saat payudara terasa penuh. Bahkan jika si kecil sudah kenyang, Bunda tetap harus memompa ASI yang sudah mulai penuh agar produksi ASI dalam payudara semakin banyak.
Nah, ASI yang telah dipompa tersebut bisa disimpan dalam beberapa waktu ke depan jika Bunda menyimpannya dengan cara yang tepat. Jika Bunda sedang bekerja atau meinggalkan si kecil untuk beberapa saat, ASI perah tersebut bisa diberikan kepada si kecil, lho! Lalu, bagaimana sih cara menyimpan ASI agar tidak mudah basi? Berikut tipsnya untuk Bunda:
1. Pilihlah wadah yang tepat untuk menyimpan ASI
Untuk menyimpan ASI agar tidak mudah basi, Bunda tentu tidak boleh sembarangan menggunakan wadah penyimpanan. Dilansir dari laman Johnsonsbaby.id, wadah yang tepat untuk menyimpan ASI adalah wadah yang tertutup dan terbebas dari bahan kimia BPA (bisphenol-A).
Bunda bisa memakai kantung khusus untuk menyimpan ASI yang dilengkapi tutup yang sangat rapat sehingga ASI tidak mudah tumpah. Bunda perlu menghindari untuk menyimpan ASI pada bokol bekas pakai atau kantung plastik yang Bunda gunakan biasanya.
2. Perhatikan kebersihan tangan, wadah, maupun alat pompa ASI
Selain memilih wadah yang tepat untuk menyimpan ASI, Bunda juga perlu memperhatikan kebersihan tangan Bunda, wadah yang dipakai hingga alat pompa ASI yang digunakan.
Alat pompa ASI harus dibersihkan secara rutin setelah dipakai. Bunda bisa membersihkannya dengan sabun dan air hangat, kemudian keringkan dahulu sebelum Bunda menyimpannya. Selain itu, Bunda juga harus mencuci tangan terlebih dahulu sebelum mulai memompa ASI. Hal ini dilakukan agar ASI yang disimpan tetap aman, serta alat dan wadanya tidak mengandung bakteri.
3. Gunakanlah metode firts in first out
Saat Bunda menyimpan ASI, Bunda harus menerapkan metode fitst in first out, lho! Maksudnya, Bunda harus menggunakan ASI yang lebih dahulu disimpan sesuai dengan urutan tangga penyimpanannya. Oleh karena itu, Bunda harus menuliskan tanggal penyimpanan ASI pada kantung ASI tersebut.
Untuk lebih memudahkan saat pengambilannya, Bunda bisa meletakkan ASI yang baru dipompa berada di bagian paling belakang. Berarti ASI yang ada di urutan paling depan adalah ASI yang sudah lama disimpan.
4. Tidak menggabungkan ASI perah yang baru dengan yang sudah beku
Dalam menyimpan ASi, Bunda tidak dianjurkan untuk menggabungkan ASI baru dengan ASI yang sudah beku atau yang sudah lama disimpan. Sehingga Bunda perlu membutuhkan kantung ASI dengan berlabel tanggal penyimpanan agar ASI yang disimpan tetap terjaga kualitasnya dan tidak basi.
5. Perhatikan waktu penyimpanan
Dalam menyimpan ASI perah, Bunda juga peru memperhatikan waktu penyimpanannya. ASi yang akan segera digunakan tentu tidak perlu diletakkan ke dalam freezer. Waktu penyimpanan yang tepat akan membuat ASI dapat bertahan selama beberapa hari, bahkan beberapa bulan ke depan, lho!
Nah, dilansir dari laman Alodokter, ada beberapa hal prinsip penyimpanan ASI yang perlu Bunda ketahui, yaitu :
- Jika disimpan di susu ruangan atau bersuhu 25 derajat Celcius, ASI perah dapat bertahan selama 6 jam
- Jika disimpan di dalam kotak pendingin yang berisi kantung es, ASI perah dapat bertahan selama 24 jam
- Jika disimpan di dalam lemari es bersuhu 4 derajat Celcius, ASI perah dapat bertahan selama 5 hari
- Jika disimpan di dalam freezer bersuhu -18 derajat Celcius, ASI perah dapat bertahan hingga 6 bulan
Itulah beberapa prinsip penyimpanan ASI, Bunda perlu mengetahui bahwa semakin lama waktu penyimpanan ASI tentunya akan membuat ASI semakin berkurang kandungan vitamin C di dalamnya. Sehingga nilai gizinya pun lebih rendah.
6. Mencairkan ASI yang beku dengan alami
Setelah Bunda memahami prinsip menyimpan ASI dengan tepat, maka Bunda juga perlu mengetahui prinsip mencairkan ASI yang beku dengan benar. Berikut adalah prinsip mencairkan ASI yang benar :
- Mencairkan ASI yang beku dengan penghangat ASI elektrik
- Meletakkan kantung ASI di mangkuk yang berisi air hangat
- ASI perah yang telah dibekukan tidak boleh langsung dikeluarkan dari freezer atau berada di suhu ruang. Sebaiknya ASI perah beku bisa keluarkan dulu dari freezer hingga mencair, kemudian dihangatkan dengan cara di atas
- Hindari mencairkan ASI ke dalam panci yang berada di atas kompor maupun microwave. Hal ini bisa menyebabkan kandungan antibodi pada susu yang dibutuhkan oleh si kecil
Demikianlah cara menyimpan ASI agar tidak mudah basi. Bunda juga bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Meskipun ASI dapat disimpan dengan baik, tentunya Bunda lebih dianjurkan untuk memberikan SI kepada si kecil secara langsung. Hal ini bisa membangun kedekatan Bunda dengan si kecil, lho!
Baca juga: