
Penulis: Siti Rulli | Editor: Aufia
Siapa tak kenal dengan infeksi HIV/ AIDS? Penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh ini masih menjadi isu kesehatan yang sering dibicarakan. Pasalnya, sampai saat ini penduduk dunia masih berisiko tinggi terinfeksi HIV/ AIDS dan penyakit ini belum ada obatnya.
Melansir data Laporan Eksekutif Perkembangan HIV/ AIDS Triwulan 1 Tahun 2022 Kemenkes RI, infeksi ini paling rentan menyerang kelompok remaja dan dewasa. Kelompok usia 25-49 tahun mendominasi kasus ODHIV (Orang dengan HIV) dengan persentase sekitar 67,9%. Disusul kelompok usia 20-24 tahun dengan persentase 17,7%.
Melihat kelompok usia rentan di atas, bagaimana jika HIV menginfeksi ibu hamil? Bisakah ibu hamil pengidap HIV melahirkan secara normal? Agar tidak keliru, simak penjelasan di bawah ini, Bund!
Bisakah Ibu Hamil Pengidap HIV Melahirkan Normal?
Kabar baiknya, berkat kemajuan teknologi, wanita yang positif HIV bisa hamil dan melahirkan normal. Akan tetapi, harus merencanakan kehamilan secara matang. Baik dari segi perencanaan secara medis maupun psikis yang melibatkan calon ayah dan calon ibu.
Perencanaan medis meliputi pemeriksaan kadar CD4 dan viral load. Tujuannya untuk mengetahui imunitas dan jumlah virus yang terdapat dalam tubuh. Kehamilan dianggap aman ketika kadar CD4 lebih dari 350 sel/ mm3 dan kadar viral load dalam darat tidak terdeteksi. Jika memiliki viral load tinggi, umumnya ibu hamil akan diberi infus berisi obat zidovudine agar bisa melahirkan secara normal.
Perencanaan secara psikis juga tak kalah penting. Baik calon ayah dan calon ibu harus benar-benar paham risiko serta konsekuensi dari kehamilan dan persalinan bagi pengidap HIV. Terutama kemungkinan penularan infeksi HIV pada bayi.
Perlu Bunda ketahui, persalinan normal memiliki risiko penularan HIV dari ibu ke bayi yang lebih tinggi, mencapai 10-20 persen. Sementara penularan HIV lewat persalinan caesar lebih rendah, yakni sekitar 2 persen.
Akan tetapi, risiko komplikasi saat dan paska operasi caesar sangat tinggi. Bahkan si Ibu berisiko menjalani perawatan intensif lebih lama di rumah sakit.
Syarat Melahirkan Normal Ketika Bunda Mengidap HIV
Meskipun pengidap HIV boleh melahirkan normal, namun ada syaratnya. Beberapa syarat ini sudah diatur oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, supaya persalinan aman dan optimal. Apa saja?
Berikut syarat melahirkan secara normal bagi ibu hamil yang positif HIV:
- Ibu hamil pengidap HIV sudah mendapatkan pengobatan ART (antiretroviral therapy) minimal selama enam bulan dalam masa kehamilan.
- Hasil pemeriksaan viral load yang dilakukan saat usia kehamilan memasuki minggu ke-36 kurang dari 1.000 kopi/mm3.
- Proses melahirkan harus berlangsung secepat mungkin dan setelah bayi keluar harus segera dibersihkan.
Jika syarat di atas terpenuhi maka risiko penularan HIV dari ibu ke bayi sangat rendah dan diperbolehkan melahirkan normal. Namun, ketika salah satu syarat di atas tidak dipenuhi sebaiknya persalinan dilakukan secara caesar.
Hal lain yang perlu Bunda tahu, bahwa usaha pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi harus tetap dilanjutkan. Umumnya setelah bayi lahir, ia harus mendapatkan obat ART selama beberapa minggu untuk mencegah infeksi HIV.
Sekarang Bunda sudah tahu kan bahwa pengidap HIV boleh hamil dan melahirkan secara normal. Akan tetapi, harus merencanakan kehamilan dengan matang baik secara medis maupun psikis. Pasalnya bayi rentan tertular infeksi HIV baik saat masih di dalam kandungan, saat dilahirkan, maupun ketika periode menyusui,
Untuk itu, pengidap HIV wajib konsultasi ke dokter kandungan sebelum merencanakan kehamilan. Semoga artikel ini membantu, ya Bund!
Baca Juga:
- HIV dan AIDS – Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegah
- Sipilis pada Pria: Ini Gejala, Penyebab, Tahapan Infeksi dan Pengobatan
- Gonore: Kenali Penyebab, Gejala, Penularan, dan Cara Menangani
- Berapa Lama Jahitan Melahirkan Normal Menyatu dengan Daging?
Sumber Klik Dokter. (2019). Bisakah Ibu Pengidap HIV/AIDS Melahirkan Normal?. klikdokter.com Kemenkes. (2022). LAPORAN EKSEKUTIF PERKEMBANGAN HIV AIDS. kemenkes.go.id Halodoc. Jenis Persalinan untuk Ibu Hamil Pengidap HIV. halodoc.com