Penulis: Siti Rulli | Editor: Aufia

Bunda pasti sudah mengenal Yakult bukan? Yakult sebenarnya salah satu jenis minuman probiotik yang cukup terkenal di Indonesia. Minuman ini berasal dari Jepang dan mirip dengan yogurt. Soalnya sama-sama berasal dari fermentasi susu skim dan gula dengan bakteri Lactobacillus casei.

Karena merupakan minuman fermentasi, bolehkah ibu hamil minum Yakult? Untuk itu, simak ulasan berikut ini yuk agar Bunda menemukan jawabannya!

Bolehkah Ibu Hamil Minum Yakult?

Menurut American Pregnancy Association ibu hamil diperbolehkan untuk mengonsumsi minuman probiotik. Artinya, Yakult juga termasuk boleh dikonsumsi untuk ibu hamil. Tapi sebenarnya, penelitian menggunakan probiotik saat hamil masih sangat jarang.

Tapi, faktanya ketika Bunda mengonsumsi minuman probiotik tidak ada risiko keguguran maupun kelainan saat hamil. Namun, Bunda perlu ingat mengonsumsi Yakult dalam batasan wajar. Jangan sampai melebihi dosis harian ya Bunda agar tidak menimbulkan efek samping yang mungkin saja timbul.

Kandungan Minuman Yakult

Sebelum memutuskan mengonsumsi minuman Yakult, Bunda perlu tahu apa saja Yakult. Nah, berikut Kandungan zat gizi dalam sebotol Yakult:

      • 15 g natrium
      • 12 g karbohidrat 
      • 10 g gula
      •  0,8 g protein

Manfaat Minum Yakult untuk Ibu Hamil

Sudah paham kandungan dalam di dalamnya, pasti Bunda akan bertanya-tanya apa sebenarnya manfaat ketika minum Yakult saat hamil. Berikut adalah manfaat yang bisa Bunda dapatkan ketika meminumnya saat hamil:

1. Melancarkan Pencernaan

Sudah menjadi rahasia umum ketika meminum Yakult bisa melancarkan pencernaan Bunda. Sebab cara kerja minuman probiotik akan menekan jumlah bakteri jahat. Yang artinya bisa bisa membantu kinerja usus bekerja optimal.

2. Membantu Mengurangi Infeksi Vagina

Terjadinya infeksi vagina saat hamil mulai dari yang umum sampai khusus seperti infeksi ragi, grup B Strep (GBS), bacterial vaginosis (BV), dan trikomoniasis sangat mungkin terjadi. Untuk itu, agar mengurangi risiko tersebut Bunda bisa mengonsumsi probiotik seperti Yakult.

3. Membantu Mengurangi Risiko Diabetes Gestasional

Diabetes gestasional adalah salah satu risiko yang terjadi ketika masa kehamilan. Dengan mengonsumsi minuman probiotik seperti Yakult ternyata bisa membantu mencegah risiko penyakit tersebut lho Bunda! Terlebih ketika Bunda menderita diabetes, obesitas dan risiko darah tinggi selama masa kehamilan.

Dengan mengonsumsi Yakult, masalah tersebut akan sedikit teratasi. Jadi, risiko yang bisa membahayakan janin ketika terkena diabetes maupun obesitas bisa diminimalisir.

4. Mencegah Terjadinya Alergi pada Bayi

Selain bermanfaat untuk ibu hamil, ternyata mengonsumsi Yakult juga mencegah terjadinya alergi lho Bunda. Menurut World Allergy Organization, Bunda yang mengonsumsi Yakult saat hamil dan menyusui dapat meminimalisir bayi memiliki risiko alergi di kemudian hari.

5. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Dengan mengonsumsi Yakult nyatanya juga bisa membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh lho Bunda. Artinya, Bunda bisa membantu Bunda kebal dari berbagai penyakit yang mungkin berefek untuk pertumbuhan janin selama masa kehamilan.

Efek Samping Minum Yakult

Meskipun menawarkan cukup banyak manfaat, nyatanya mengonsumsi Yakult juga memiliki efek samping lho Bunda. Terlebih ketika Bunda baru mengonsumsinya ataupun meminumnya dalam jumlah tidak wajar. Berikut efek samping minum Yakult yang mungkin terjadi:

    • Perut terasa kembung.
    • Ketika Bunda intoleran laktosa berisiko alergi.
    • Menyebabkan infeksi bagi Bunda yang memiliki kekebalan tubuh rendah.

Sumber Probiotik Selain Yakult

Probiotik memang sangat bermanfaat untuk ibu hamil, tapi ternyata Bunda bisa mendapatkannya tidak hanya dari Yakult . Ada beberapa sumber probiotik alami yang bisa Bunda konsumsi, berikut pilihan lengkapnya:

    • Acar
    • Sup miso
    • Teh kombucha
    • Tempe
    • Kefir

Meminum Yakult saat hamil memang diperbolehkan. Tapi Bunda harus tahu, ada efek samping yang mungkin saja terjadi. Selain itu, ada baiknya tetap membatasinya ya Bunda! Atau mengonsumsinya dalam batas wajar agar tidak ada efek samping yang terjadi pada Bunda maupun janin.

Baca Juga:

Sumber