
Penulis: Irma | Editor: Aufia
Weekend ini banyak waktu senggang bersama keluarga ya, Bun? Kira-kira apa hal seru yang bisa dilakukan dan bisa bermanfaat ya? Hmmm, menanam jagung bisa menjadi salah satu solusinya nih, Bun.
Waktu panen jagung tergolong singkat Bun. Kurang lebih memakan waktu 60 hingga 100 hari untuk jagung-jagung bisa panen. Namun, Bunda harus perhatikan bahwa lahan yang digunakan jangan terlalu dingin yah!
Pasalnya jagung merupakan salah satu tumbuhan musim panas Bun. Jadi, sebaiknya ditanam saat suhu tanah berada di area suhu 16 hingga 35 derajat celcius. Kalau begitu, gimana ya cara lengkap dan singkat untuk menanam jagung di rumah?
Cara Menanam Jagung di Area Rumah Serta Cara Perawatannya
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika hendak menanam jagung, Bun. Selain suhu tanah yang panas, tanah juga harus bersih dari tanaman liar agar tanaman jagung bisa tumbuh dengan subur. Yuk simak kelanjutan cara menanam jagung di rumah di bawah ini!
1. Memilih Bibit Jagung Terbaik dan Mempersiapkan Lahan
Untuk memulai penanaman jagung, Bunda bisa membeli bibitnya pada toko pertanian terdekat di sekitar rumah Bunda. Opsi lainnya, Bunda juga bisa menggunakan buah jagung yang masih terbungkus rapat, sehat, dan berkualitas untuk diambil biji pada bagian tengahnya.
Setelah memiliki bibit jagung, Bunda bisa menyiapkan lahan untuk menanam jagung. Tanah yang gembur menjadi suatu keharusan, Bun. Selain itu, area lahan juga harus dipastikan bersih dari segala macam tanaman dan rerumputan. Agar jagung bisa tumbuh dengan baik dan subur.
Sebelum menanam, ada baiknya Bunda melakukan pengapuran untuk menetralisir tingkat keasaman pada tanah. Tanah setidaknya memiliki 5,5 hingga 7,0 tingkat keasaman. Selain itu, baiknya Bunda juga memberikan kompos ke area lahan tanam jagung, agar tanah menjadi gembur.
Kemudian, Tanah dicangkul sedalam 25 sentimeter. Lalu, setelah diberikan bibit, tanah bisa dirapikan kembali. Bunda juga bisa membuat parit di sekitar area tanam jagung, agar di saat hujan tanaman jagung bisa tetap ternutrisi oleh air.
2. Penanaman Bibit Jagung
Bibit jagung ditaburkan ke lahan dengan kedalaman 3 sampai 5 sentimeter. Baiknya, setiap lubang tanam jagung diberikan 2 atau 3 bibit jagung agar dapat tumbuh dengan baik.
Bunda juga bisa memperhatikan, apakah jenis jagung yang ditanam oleh Bunda. Apakah termasuk ke dalam jagung berukuran kecil atau jagung besar.
Jika jagung tergolong kecil maka jarak tanam jagung sebesar 80 x 40 cm. Namun, jika jenis jagung yang digunakan berukuran besar, maka Bunda perlu jarak 90 x 60 cm.
Jika tanaman jagung ditanam berbarengan dengan tanaman lainnya, maka jaraknya harus lebih besar ya, bun. Kira-kira 200 x 80 cm.
3. Perawatan Tanaman Jagung
Saat bibit jagung baru ditanam, Bunda perlu menyirami bibit jagung hingga tanahnya lembab. Selanjutnya, jagung tidak perlu disiram setiap hari kok Bun. Cukup setiap dua atau tiga kali dalam seminggu. Terutama ketika tanah terlihat mulai mengering, lahan jagung perlu disiram lagi hingga tanah lembab.
Tanaman jagung hanya perlu disirami di sekitar bibit jagung ya Bun. Jadi, tidak perlu mengenai tunas. Hal ini penting agar tanaman jagung terhindar dari jamur, terutama area daun.
Ketika tanaman jagung sudah setinggi 40 cm, Bunda perlu membersihkan tanaman yang tumbuh disekitar jamur ya Bun. Agar jagung terhindar dari rumput liar serta gulma. Sehingga dapat tumbuh dengan subur.
Lalu, ketika jagung mulai memiliki 8 helai daun, Bunda bisa memberikan pupuk sebanyak 120 gram. Diberikan jarak setiap satu koma lima meter persegi lahan jagung. Setelah diberikan pupuk disekitar tanaman, Bunda bisa menyiraminya kembali disekitar tanaman jagung agar pupuk meresap ke dalam tanah.
4. Memantau Serangga, Hama, dan Penyakit
Untuk menghindari serangga, terutama cacing yang kerap tumbuh disekitar tanaman jagung. Bunda bisa memberikan minyak mineral di setiap bagian ujung daun atau telinga pada tanaman jagung.
Bisa juga tikus atau hewan pengerat berseliweran di daerah lahan jagung. Berikan perangkap agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman jagung milik Bunda.
Jagung juga sering kali terkena penyakit bakteri dan jamur api. Jika biji jagung berubah menjadi keabuan atau kehitaman. Hancurkan bagian tanaman itu agar tidak mengenai tanaman yang lain. Bunda juga bisa memberikan abu kayu dan kapur pertanian untuk menghindari kutu kumbang hidup di tanaman jagung.
5. Perhatikan Waktu Penyerbukan
Ketika tanaman jagung mulai menghasilkan sutra atau serbuk sari. Bunda bisa menggoyangkannya dengan perlahan agar serbuk sari berjatuhan.
Perhatikan juga agar serbuk sari tersebar secara merata di daerah lahan. Hal tersebut acap kali terlupakan dalam penanaman jagung, Bun. Padahal penting banget agar buah jagung menghasilkan kualitas terbaik.
6. Panen Jagung dan Menyimpan Jagung
Ketika bagian jagung mulai mengering dan berwarna kecoklatan, Bunda dapat mengupas bagian kulit jagung. Lalu, dorong kernel atau potongan jagung untuk melihat tingkat kematangannya.
Ketika biji-biji jagung sudah mulai empuk dan bagian sarinya berwarna putih seperti susu. Maka jagung sudah siap panen! Yeay! Tarik bagian telinga jagung lalu putar dengan tajam agar jagung terlepas dari tangkai.
Jagung bisa disimpan di lemari pendingin selama 2 sampai 4 hari jika ingin langsung dimakan. Jangan lupa untuk membungkus jagung dengan tisu basah ya Bun.
Atau jika ingin membuat jagung rebus, jagung bisa dibekukan hingga 3 sampai 6 bulan lho Bun! Waaah lama sekali ya! Jagung memang bisa diawetkan dalam waktu yang lama Bun. Tak ayal kalau banyak petani yang suka untuk menanam buah jagung.
Gimana, Bun? Mudah bukan cara menanam jagung di atas? Catatan Bunda sudah meringkasnya menjadi 6 step sehingga bisa lebih mudah dilakukan oleh Bunda dan keluarga di rumah. Dengan menanam jagung Bunda bisa punya kegiatan yang produktif bersama si kecil ketika masa libur tiba deh! Selamat berkebun, Bunda!
Baca Juga: