Penulis: Agatha | Editor: Handa

Banyak dongeng tentang binatang atau fabel yang bisa Bunda ceritakan kepada si kecil. Salah satu dongeng tentang binatang yang bisa Bunda ceritakan ke si kecil, yaitu dongeng tentang kancil dan gajah.

Dongeng ini menceritakan tentang gajah yang diserang semut merah karena perbuatan si kancil yang cerdik. Suatu hari, gajah mencari kancil karena sangat dendam dengannya. Gajah sering dibuat malu di hadapan para hewan lain. Gajah pun marah dan terus mencari kancil setiap hari tetapi tak kunjung bertemu dengan kancil,

Gajah bertanya kepada hewan lain, tetapi tidak ada yang tahu keberadaan si kancil. Gajah pun tidak menyerah dan masih menyimpan amarah yang sangat besar pada Kancil. Pada suatu hari, udara terasa panas dan semua hewan mencari buah-buahan segar untuk dimakan. Kancil pun juga ikut mencari buah-buahan. Di situlah Gajah bertemu dengan Kancil.

Bertemu Si Kancil

Gajah  berteriak, “Hei mau lari ke mana kau sekarang, hewan kecil yang licik?” Gajah pun turut menjulurkan belalainya yang panjang untuk menangkap Kancil. Karena sangat terkejut dan sulit untuk melarikan diri dari Gajah, Kancil pun hanya bisa duduk pasrah. Tiba-tiba Kancil berujar, “Ampuni aku. Aku punya berita yang sangat penting untukmu, tetapi biarlah aku menceritakan semuanya. Syaratnya kamu tak boleh terburu-buru membunuhku.”

“Apa berita penting itu? Ceritakan segera atau aku akan membunuhmu,” ujar sang Gajah.

“Gajah, aku merasa sangat marah karena ada hewan yang ingin menantang kehebatanmu,” kata Kancil dengan mukanya yang dibuat kesal. Gajah lalu bertanya pada si Kancil, “siapakah yang kamu maksud?”

“Menurut kabar yang beredar tersebut, di hutan ini akan terjadi keributan dan akan ada yang mengalahkanmu. Kalau kamu tak keberatan, izinkan aku mencari siapa yang telah berani menantangmu. Aku juga akan membawanya ke sini. Setelah itu kamu bisa membunuhku kapan saja kau mau,” ujar si Kancil yang cerdik.

Gajah pun lalu memastikan lagi pada Kancil apakah Kancil bersedia kapan saja untuk dibunuh oleh Gajah. Kancil pun meminta waktu satu malam kepada Gajah untuk membawa hewan yang berani menantang Gajah, setelah itu Kancil siap untuk dibunuh. Gajah pun mau tak mau lalu memercayai si Kancil. Gajah lalu berkata untuk menunggu di tempat itu besok siang harinya.

Menunggu Kedatangan Kancil dan Diserang Semut Merah

Keesokan harinya, Gajah sudah menunggu Kancil. Gajah sangat mudah sekali dibohongi oleh si Kancil yang sangat cerdik. Ia menunggu Kancil dan bersiap untuk membunuhnya. Namun, Kancil sengaja terlambat karena tahu kalau Gajah tak suka udara panas.

Akhirnya Kancil datang membawa pasukan semut merah yang sengaja dibawa Kancil untuk membunuh Gajah. Gajah menunggu Kancil dengan sangat lama hingga tertidur di bawah pohon. Kancil tersenyum senang. Dalam beberapa menit, pasukan semut merah lalu masuk ke telinga Gajah hingga menggerogoti otaknya. Gajah pun akhirnya kesakitan dan mati membawa dendamnya pada Kancil.

Si Kancil dan Gajah: Ketika Langit Akan Runtuh

Pada suatu pagi, Kancil sedang mencari makan berjalan-jalan di hutan. Kancil sesekali menunduk untuk makan rerumputan di bawahnya. Tiba-tiba saja langit berubah menjadi gelap saat Kancil sibuk berkeliling di hutan sambil memakan rerumputan. Kemudian, datanglah angin kencang dan kilat yang menyambar.

Kancil lalu berlari dengan kencang untuk pulang ke rumahnya. Ia tahu bahwa sebentar lagi akan terjadi badai. Kancil berlari melompati batu, ranting, dan semak-semak yang menghalanginya. Namun, ketika ada ranting yang melintang, Kancil tersandung dan terperosok dalam lubang yang dalam.

Bukan Kancil namanya jika kehilangan akal. Kancil terus berusaha memanjat sisi lubang agar bisa naik ke atas. Namun, usahanya tak kunjung membuahkan hasil. Kancil masih tetap terperangkap di dalam lubang yang dalam itu.

Seekor Gajah Datang

Kancil pun kelelahan karena terus mencoba untuk keluar dari lubang itu. Lalu, Kancil memutuskan untuk istirahat sejenak. Tiba-tiba, Gajah pun menengok ke dalam lubang sambil berkata, “Wah, kasihan sekali. Kancil yang terkenal cerdik sekarang malah terperangkap tak berdaya di dalam lubang. Ha…ha…ha…ha,” ejek Gajah.

“Dasar Gajah…Gajah… akulah yang kasihan kepadamu.” balas si Kancil yang geram dengan Gajah.

“Kenapa kamu kasihan kepadaku, Kancil?” tanya Gajah.

“Tidakkah kau melihat langit yang gelap serta banyak kilat dan angin? Hari ini langit akan segera runtuh jadi aku bersembunyi dalam lubang ini,” ucap Kancil. Gajah pun awalnya tak mempercayai Kancil. Akan tetapi, Gajah terlihat sangat cemas.

Tipuan Kancil

Gajah pun mengelak dan tidak percaya karena Kancil hanya hendak menipu dan mengelabuhinya saja. “Untuk apa aku menipumu? Ya sudah jangan ganggu aku di sini kalau kau tidak percaya,” balas Kancil.

Gajah semakin cemas dan bingung harus percaya dengan Kancil atau tidak. Sementara itu, Kancil pura-pura tidur di dalam lubang. Gajah pun mulai gemetar dan bertanya “Apa benar langit akan runtuh hari ini?”

Kancil pun menjawab, “sebenarnya beberapa hewan sudah tahu bahwa langit akan runtuh hari ini.” Kancil pun bangun dan menjawab pertanyaan gajah. Gajah pun bingung kenapa hanya dirinya yang tidak diberi tahu bahwa langit akan runtuh. “Kenapa hanya aku yang tidak diberi tahu?” tanya Gajah.

“Hanya hewan terpilih yang diberi tahu,” ucap si Kancil bohong.

Gajah Membuat Keputusan

Gajah pun menengok ke langit dan berkata “jangan-jangan benar langit akan runtuh. Kalau begitu, aku ingin bersembunyi saja bersama Kancil biar selamat,” katanya.

Tanpa pikir panjang, Gajah langsung melompat ke dalam lubang hingga membuat kancil terperanjat. Gajah pun lalu menggigil ketakutan dan menutupi matanya dengan kuping lebarnya. Kancil lalu melihat ke atas. Ternyata langit sudah cerah dan tidak jadi hujan.

“Gajah, ayo kita naik ke atas,” ajak Kancil.

“Kau saja Kancil. Aku tak mau mati di atas sana,” ujar gajah dengan gemetar.

“Baiklah aku saja yang naik, tapi aku tidak sampai. Kau harus membantuku untuk naik,” ujar Kancil. Lalu Gajah pun membantunya. Kancil naik ke punggung Gajah dan ia berhasil keluar dari lubang itu.

“Langit tak jadi runtuh hari ini. Naiklah, Gajah. Kau bisa naik sendiri kan? Aku ingin pulang dulu. Selamat tinggal,” ucap Kancil sebelum pergi meninggalkan Gajah yang masih di dalam lubang.

Kancil pun tertawa lepas karena kejadian tadi. Kancil tertawa dengan kebodohan Gajah yang berbadan besar, tapi otaknya tak sebesar tubuhnya.

Demikian dongeng Kancil dan Gajah yang bisa Bunda ceritakan kepada sang buah hati. Dengan dongeng Kancil dan Gajah, buah hati akan merasa terhibur dan merasa tidak bosan ketika di rumah.

Baca juga:

Sumber