
Penulis: Siti Ruli | Editor: Handa
Membacakan buku dongeng sebelum tidur adalah salah satu pilihan untuk bonding bersama si kecil. Ada berbagai pilihan dongeng mulai dari hewan, tumbuhan, buah, putri dan lain-lain. Nah, salah satu dongeng populer yang bisa Bunda coba ceritakan adalah ‘Bawang Merah dan Bawang Putih’.
Saking populernya, dongeng Melayu Indonesia yang berasal dari Riau ini sering muncul di layar kaca. Meski begitu, tidak masalah jika Bunda ingin membacakan dongeng Bawang Merah dan Bawang Putih untuk si kecil. Jangan lupa untuk mengajarkan pesan moralnya juga Bund!
Dongeng Bawang Merah dan Bawang Putih
Dahulu kala hiduplah seorang gadis bernama Bawang Putih yang tinggal bersama ayahnya. Namun, suatu hari ayahnya menikah lagi dengan janda yang memiliki anak bernama Bawang Merah. Sebelum ayahnya meninggal, keluarga tersebut hidup bahagia.
Tak lama setelah ayah Bawang Putih meninggal, tiba-tiba sikap ibu dan saudara tirinya berubah. Ibu tirinya hanya memanjakan Bawang Merah saja. Mereka berdua sering bersikap buruk pada Bawang Putih, seperti menyuruh mengerjakan semua pekerjaan rumah layaknya seorang pembantu.
Bawang Putih harus mencuci, membersihkan rumah, memasak, dan melakukan semua pekerjaan lainnya. Akan tetapi, ia tidak pernah marah dan melakukan semua perintah dengan senyuman.
Hingga pada suatu hari, ketika Bawang Putih sedang mencuci pakaian di sungai, tanpa disadari salah satu selendang kesayangan Bawang Merah hanyut. Ia panik, membayangkan apa yang akan dilakukan Bawang Merah jika selendangnya hilang. Ia takut dimarahi atau bahkan diusir dari rumah.
Bawang Putih memutuskan untuk tetap mencari selendang tersebut dengan cara berjalan di sepanjang aliran sungai. Setiap kali bertemu seseorang di tepi sungai, ia selalu bertanya tentang selendang tersebut. Sayangnya, semua orang yang ditemui tidak mengetahui keberadaan selendang tersebut.
Tak di sangka, ternyata sungai itu mengalir ke sebuah goa. Dan sesampainya di goa tersebut, Bawang Putih mendapati ada seorang wanita tua. Ia bertanya pada wanita tua tersebut apakah tau keberadaan selendang Bawang Merah yang hanyut.
Untungnya, wanita itu tahu di mana selendang tersebut, tetapi dia memberikan syarat kepada Bawang Putih sebelum menyerahkannya. Syaratnya yaitu Bawang Putih harus bekerja membantu wanita tua itu. Bawang Putih yang terbiasa bekerja keras tentu sangat senang ketika membantunya.
Ketika sore hari tiba, Bawang Putih telah menyelesaikan tugasnya dan wanita tua tersebut menyerahkan selendang Bawang Merah yang hanyut. Karena kebaikannya, wanita tua itu menawarkan hadiah labu pada Bawang Putih. Ia memberikan pilihan dua labu, satunya kecil dan besar.
Bawang Putih yang tidak serakah memilih labu berukuran kecil dan membawanya pulang. Sesampainya di rumah, Bawang Merah dan ibu tirinya sangat marah karena ia terlambat pulang. Akhirnya ia pun menceritakan semua yang sudah terjadi.
Dengan kondisi yang masih marah, ibu tiri Bawang Putih membanting labu yang dibawanya. Tapi anehnya, saat labu itu pecah ternyata berisi perhiasan emas yang indah dan berkilauan. Karena keserakahannya, akhirnya ibu tirinya memiliki ide untuk melakukan hal yang sama seperti Bawang Putih.
Keesokan harinya, Bawang Merah mencuci pakaian di sungai dan menghanyutkan selendang seperti layaknya Bawang Putih untuk bertemu wanita tua tersebut. Setelah melakukan hal yang sama persis dengan cerita Bawang Putih, akhirnya Bawang Merah berjumpa wanita tua tersebut.
Namun, tidak seperti Bawang Putih, Bawang Merah melakukan syarat yang diminta secara malas-malasan. Bahkan ia tidak mau melakukan syarat tersebut dengan benar. Tibalah waktu sore, ketika wanita tua tersebut memberikan selendang yang hilang, Bawang Merah menanyakan imbalan sebuah labu. Dengan terpaksa wanita tua tersebut memberikan labu berukuran besar untuk Bawang Merah.
Bawang Merah dengan senang hati membawa labu yang diberikan wanita tua itu, sambil membayangkan berapa banyak perhiasan yang akan didapatkan. Sesampainya di rumah, sang ibu menyambut putri kesayangannya yang sudah membawa labu besar.
Mereka masuk ke kamar dan sudah membayangkan betapa banyaknya perhiasan yang akan didapatkannya. Namun sayangnya, alih-alih perhiasan, berbagai ular berbisa yang menakutkan keluar dari dalam labu tersebut. Bawang Merah dan ibunya akhirnya menyadari perbuatan mereka dan bersikap baik kepada Bawang Putih setelah kejadian tersebut.
Pesan Moral Cerita Bawang Merah dan Bawang Putih
Tidak boleh serakah dan sombong adalah dua pesan moral utama dari dongeng tersebut. Kedua nilai tersebut sangat penting Bunda tanamkan kepada di kecil. Selain itu, ia harus bersikap rendah hati dan rajin layaknya Bawang Putih.
Bagaimana Bunda, tertarik membacakan dongeng Bawang Merah dan Bawang Putih? Selain syarat akan pesan moral, Bunda juga bisa melatih imajinasi si kecil saat membacakannya dongeng loh!
Baca juga:
- Dongeng Anak Kancil dan Gajah: Ketika Gajah Diserang Semut Merah dan Langit Akan Runtuh
- Dongeng Anak: Kisah Putri Mawar dan Burung Emas
- Dongeng Anak: Kisah Cinderella dan Sepatu Kacanya
Hai Bunda (2020). Bawang Merah Bawang Putih, Dongeng Anak yang Sarat Pesan Moral. www.haibunda.com
Oke Mom (2020). Dongeng Anak Bawang Merah dan Bawang Putih, Memiliki Amanat Apa? www.okemom.com
Dongengceritarakyat (2018). Dongeng Cerita Bawang Putih Bawang Merah. www.dongengceritarakyat.com