Penulis: Annisa | Editor: Aufia

Paracetamol adalah obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas atau toko obat di dekat Bunda untuk meredakan sakit kepala atau demam. Obat ini juga biasa digunakan untuk mengobati nyeri otot, nyeri punggung, atau sakit gigi. Pada umumnya paracetamol untuk ibu hamil dapat dikonsumsi.

Meski begitu, Bunda saat hamil tidak boleh sembarangan mengonsumsi obat ini. Yuk, simak aturan konsumsi yang aman di bawah ini! 

Dosis Aman dan Aturan Pakai paracetamol untuk ibu hamil

Paracetamol aman untuk ibu hamil tapi berisiko

Bolehkah ibu hamil minum paracetamol? Ya, tentu saja. Namun, meski aman dan diperbolehkan untuk ibu hamil, paracetamol tetap memiliki efek samping yang perlu diwaspadai.

Dari Journal of American Medical Association (JAMA) Network menemukan bahwa obat ini dapat meningkatkan risiko attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dan autisme pada anak-anak dari ibu yang mengonsumsi paracetamol saat hamil.

Lebih lanjut peneliti mengungkapkan bahwa paracetamol sebagai obat demam ibu hamil ternyata dapat mengalir ke dalam plasenta dan masuk ke dalam tubuh bayi.

Saat mereka melakukan uji coba, terlihat bahwa mengonsumsi paracetamol pada ibu hamil bisa mengganggu perkembangan otak.

Namun, para ahli belum dapat menyimpulkan bahwa paracetamol benar-benar salah satu faktor pemicu utama ADHD dan autisme. Karena baik ADHD maupun autisme merupakan gangguan perkembangan yang kompleks dan dapat disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor genetik dan lingkungan.

Aturan minum paracetamol untuk ibu hamil

Secara umum paracetamol memang aman untuk meredakan demam dan nyeri pada ibu hamil. Bahkan, obat ini juga sering diresepkan sebagai obat sakit kepala bagi ibu hamil.

Tergolong aman untuk ibu hamil dan dapat dikonsumsi untuk meredakan nyeri sehari-hari. Namun, ibu hamil harus tetap tidak boleh sembarang untuk mengonsumsi obat. Berikut berbagai hal yang harus diperhatikan sebelum Bunda mengonsumsi paracetamol saat hamil, antara lain:

1. Gunakan hanya untuk nyeri ringan hingga sedang

Konsumsi obat ini selama kehamilan hanya dianjurkan untuk mengobati keluhan nyeri ringan atau sedang, dan demam. Salah satunya adalah penggunaannya untuk sakit gigi pada ibu hamil.

Pada gejala yang parah atau jika keluhan Bunda tidak kunjung hilang dengan paracetamol, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter dan jangan mengandalkan obat-obatan.

2. Perhatikan dosis paracetamol yang diperbolehkan

Selama kehamilan, penggunaan obat-obatan harus dipantau dengan cermat agar tidak membahayakan ibu atau janin. Pastikan konsumsinya tidak melebihi dosis untuk ibu hamil yang diizinkan oleh dokter.

Biasanya obat ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan 500 mg. Umumnya dosis paracetamol untuk ibu hamil adalah dua tablet Bund, dan dapat diminum hingga empat kali sehari, dengan batas waktu antara empat hingga enam jam antara konsumsi obat.

3. Hindari obat-obatan yang mengandung paracetamol dan juga kafein

Jenis yang paling aman adalah yang tidak mengandung kafein. Jadi Bunda perlu lebih memperhatikan bahan tambahan yang tertera pada kemasan obat.

Ada beberapa jenis obat yang mengandung paracetamol dan juga kafein. Zat kafein ini berguna untuk meningkatkan efek penghilang rasa sakit paracetamol.

Pasalnya, saat hamil Bunda harus membatasi kafein karena bisa menyebabkan berat badan pada bayi rendah, serta terjadi keguguran. Jika ingin mengonsumsi kafein, sebaiknya tidak melebihi batas wajar yakni maksimal 200 miligram per hari. 

Itulah aturan penggunaan obat Paracetamol, Bunda tetap harus memperhatikan aturan konsumsi obat ini agar tidak membahayakan Bunda dan janin. Konsultasi dengan dokter kandungan mengenai penggunaan obat ini selama kehamilan, ya Bund!

Baca Juga:

Sumber