
Penulis: Annisa | Editor: Aufia
Bioplacenton adalah obat yang digunakan untuk membantu menyembuhkan luka bakar, borok kronis, dan noda kulit yang berhubungan dengan infeksi bakteri tertentu. Bioplacenton mengandung neomisin sulfat, obat yang mencakup antibiotik aminoglikosida dan ekstrak plasenta, ekstrak organik untuk keperluan seperti obat, kosmetik, dan bahan makanan.
Lantas, apa saja risiko yang bisa ditimbulkan? Yuk ketahui juga efek sampingnya, Bund!
Sekilas tentang Bioplacenton Gel
Bioplacenton adalah obat dalam bentuk gel yang digunakan untuk mengobati luka pada kulit yang juga mengalami atau berpotensi terinfeksi bakteri seperti luka bakar, luka melepuh (lepuh), atau borok kulit. Obat ini juga sering digunakan untuk kondisi kulit lain di luar indikasinya, seperti mengobati jerawat Bunda.
Bioplacenton mengandung bahan aktif berupa ekstrak plasenta yang berfungsi membantu pembentukan jaringan baru pada kulit yang terluka sehingga mempercepat penyembuhan dan sebagai pelembab untuk mencegah kulit kering. Bahan aktif lain berupa neomisin sulfat yang dapat membasmi bakteri di area luka kulit.
Cara Penggunaan
- Gunakan obat ini hanya pada permukaan kulit yang terluka. Hindari kontak dengan mukosa mata, mulut atau hidung.
- Selalu ikuti anjuran atau petunjuk penggunaan dokter yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengkonsumsinya.
- Pemakaian antara satu dosis dengan dosis lainnya pada interval jam yang sama, misalnya dua kali sehari berarti setiap 12 jam, tiga kali sehari berarti setiap 8 jam. Oleh karena itu, agar lebih mudah, usahakan untuk mengaplikasikannya pada waktu yang sama setiap hari.
- Jika ada dosis yang terlewat karena lupa, maka ingatlah dianjurkan untuk segera menggunakan obat ini jika dosis selanjutnya masih sekitar 5 jam atau lebih. Hindari penggunaan Bioplacenton pada area kulit yang sangat luas tanpa pengawasan dokter.
Dosis Bioplacenton dan Petunjuk Penggunaan
Pastikan dosis yang Bunda gunakan sesuai dengan petunjuk dokter dengan mempertimbangkan tingkat keparahan penyakit, usia, berat badan, dll. Berikut adalah rincian dosisnya:
- Dosis dewasa: dioleskan tipis-tipis pada kulit yang terluka 2-3 kali sehari.
- Dosis anak-anak: dioleskan tipis-tipis pada kulit 1-2 kali sehari.
Efek Samping
Bioplacenton umumnya ditoleransi dengan baik oleh tubuh. Namun, ada efek samping yang harus diwaspadai. Efek samping bioplacenton bisa menyebabkan infeksi sekunder jika Bunda menggunakannya untuk waktu lama.
Pada orang-orang tertentu reaksi hipersensitivitas mungkin muncul untuk penggunaan jangka panjang atau pada area kulit yang luas.
Efek Overdosis Bioplacenton
Penggunaan dosis tinggi atau pada area kulit yang luas dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Bioplacenton dapat mencakup infeksi sekunder dan iritasi kulit. Jika Bunda mengalami kondisi tersebut, segeralah ke dokter.
Kontraindikasi
Tidak semua orang dapat menggunakan obat ini, pasien dengan kondisi yang diketahui di bawah ini tidak boleh menggunakan:
- Orang yang memiliki riwayat alergi dari bahan obat ini
- Tidak boleh diberikan pada bayi baru lahir atau bayi yang lahir prematur.
- Tidak boleh diberikan pada kulit dengan infeksi virus seperti herpes simpleks atau varicella, termasuk TBC kulit dan dermatitis akibat sifilis.
Demikian tentang Bioplacenton Gel yang dapat mengobati luka bakar. Tetap bijak dalam menggunakannya agar terhindar dari risiko yang tidak diinginkan, ya Bund!
Baca Juga:
- Paracetamol untuk Ibu Hamil: Berikut Dosis Aman dan Aturan Pakainya
- Obat CTM Bagi Ibu Hamil: Apa Manfaat dan Efek Sampingnya?
- Ever E untuk Promil: Ini Manfaat dan Dosis yang Tepat
Sumber Halodoc. (2022). Bioplacenton Gel 15 g. halodoc.com HelloSehat. (2022). Bioplacenton. hellosehat.com Lifepack. (2022). Bioplacenton Jelly: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping. lifepack.id