Penulis: Irma | Editor: Aufia

Pernahkah Bunda mendengar kondisi ini, hasil test pack positif namun selang beberapa hari hasil USG negatif? Atau ibu hamil mengalami menstruasi setelah positif hamil? Kira-kira apa penyebab kondisi medis tersebut?

Melansir dari berbagai sumber, meskipun belum pasti, tapi bisa jadi itu adalah tanda dari kehamilan kimiawi, Bund. Untuk lebih jelasnya, langsung kita simak penjelasan di bawah ini, yuk!

Kehamilan Kimiawi, Maksudnya Apa Ya?

Dilansir dari laman Miscarriage Association, Kehamilan Kimiawi adalah ketika seseorang hamil namun kemudian keguguran tanpa diketahui. Biasanya karena saat keguguran janin masih terlalu dini, masih berupa embrio berumur 5 minggu.  

Wah ternyata ada ya, Bun kasus ini. Yup, tentu saja ada. Apalagi jika seorang wanita hamil tetapi dirinya juga tidak menyadari bahwa ia hamil. Namun, kemudian ia terlambat haid. Namun, saat diperiksa ke dokter kandungan. Tidak ditemukan janin.

Kehamilan pun belum diketahui, tapi tiba-tiba sudah keguguran. Nah, itulah yang disebut dengan kehamilan kimiawi, Bun. Menyangka bahwa ada janin, ternyata janin tersebut sudah tidak ada karena Bunda tidak menyadari bahwa Bunda hamil kemudian keguguran. 

Apa penyebab kehamilan kimiawi?

Sebetulnya, ketika seorang wanita keguguran, hal tersebut karena janin yang berada dalam kandungan tidak berkembang dengan sempurna. Sehingga janin tidak tumbuh sesuai dengan yang seharusnya, lalu menyebabkan keguguran.

Umumnya kondi medis yang menyebabkan kandungan tidak berkembang sempurna adalah:

  1. Tubuh tidak stabil.
  2. Berat badan ketika hamil, di bawah rata-rata. 
  3. Kurangnya jumlah hormon pada tubuh
  4. Janin yang seharusnya melekat pada rahim, tidak terlalu rekat atau tidak sempurna
  5. Kekurangan kromosom atau bahkan kelebihan kromosom

Apa saja tanda-tanda atau gejala kehamilan kimiawi?

Bagaimana caranya Bunda tau, kalau hal yang tersebut adalah kehamilan kimiawi? Bukan kondisi medis lainnya?

  1. Terlambat haid hingga lebih dari 10 hari
  2. Pertama kali menggunakan testpack positif, lalu ketika mengulangi untuk kedua dan ketiga kalinya testpack berubah menjadi negatif.
  3. Kram perut ringan dari waktu ke waktu
  4. Keluar bercak darah setelah melihat testpack positif. 
  5. Hasil dari kadar HcG dalam darah sangat rendah

Apa yang Harus dilakukan saat Kehamilan Kimiawi dialami?

Kasus seperti ini seharusnya ada penangannya ya, Bun. Apalagi karena kebanyakan wanita yang mengalami kehamilan kimiawi ini jadi tidak tahu harus berbuat apa.

Jika Bunda melihat tanda-tanda di atas, segeralah periksakan ke dokter. Karena biasanya ada darah mengendap, ataupun penanganan tertentu yang harus dilakukan.

Sebetulnya, untuk beberapa kasus pada kehamilan kimiawi ini, darah yang mengendap pada rahim bisa dengan sendirinya luruh atau keluar dari tubuh Bunda. 

Namun, ada juga yang mengendap dalam jangka waktu yang lama bahkan membuat perut kram dan tidak nyaman. Hal tersebut karena gumpalan darah atau embrio yang seharusnya keluar tidak kunjung keluar.

Maka solusi yang biasanya dilakukan dokter adalah pembersihan rahim atau yang biasa disebut dengan kuret. Sehingga nantinya jaringan tersebut keluar dari tubuh Bunda. 

Setelah pembersihan, biasanya Bunda dianjurkan untuk istirahat. Tidak hanya mengistirahatkan tubuh yang lelah dan shock akibat kehamilan kimiawi. Bunda juga direkomendasikan agar mengistirahatkan mental Bunda. Untuk mengurangi stress .

Relaksasikan tubuh Bunda di rumah dengan banyak beristirahat. Bunda juga bisa merendamkan kaki pada air hangat atau perawatan dengan masker kecantikan. Supaya Bunda kembali fresh, tekanan emosional berkurang dan Bunda kembali Happy!

Itulah penjelasan mengenai penyebab, gejala dan penanganan kehamilan kimiawi. Semoga infonya bermanfaat ya, Bunda.

Baca Juga: