
Penulis: Siti Ruli | Editor: Aufia
Pernahkah Bunda mendengar istilah cairan amnion? Yaps, cairan amnion atau air ketuban sangat umum didengar ketika masa kehamilan. Air ketuban sendiri sebenarnya merupakan cairan pelindung janin yang terdiri dari 98% air kemudian sisanya bahan organik dan garam anorganik.
Volume normalnya sekitar 1000 – 1500 cc dan biasanya bisa digunakan untuk mendeteksi kelainan pada bayi yang berhubungan dengan kromosom. Lantas apa saja sebenarnya fungsi amnion atau cairan air ketuban? Cari tahu di sini, yuk Bund!
1. Membantu suhu bayi agar tetap hangat
Tahukah Bunda sebenarnya fungsi utama dari air ketuban adalah agar suhu bayi dalam kandungan terasa hangat? Yaps, itulah sebabnya air ketuban yang normal akan memiliki suhu sekitar 37,5 derajat celcius. Suhu ini akan membantu janin dalam kandungan merasa tetap nyaman. Selain itu, suhu dan volume air ketuban yang cukup juga akan membantu mencegah berbagai risiko medis yang timbul karena janin kedinginan.
2. Memberikan ruang gerak
Air ketuban juga bisa berfungsi untuk memberikan ruang gerak pada janin, lho Bund! Dengan adanya volume air ketuban yang cukup, tali pusar tidak terjepit di antara dinding rahim dan janin. Sehingga janin dapat bergerak dengan nyaman.
3. Melindungi posisi janin
Yang tidak kalah penting, cairan amnion atau air ketuban juga bisa melindungi janin. Misalnya saja ketika Bunda tidak sengaja terjatuh, dengan adanya air ketuban yang cukup, janin akan tetap berada diposisinya dan terhindar dari tekanan luar. Tentunya, hal ini akan membuat janin lebih aman.
4. Mendukung perkembangan sistem pencernaan dan paru-paru pada janin.
Ketika dalam kandungan, si kecil belajar bernafas bukan dengan menghirup udara seperti di luar kandungan, lho Bund! Melainkan menghirup air ketuban. Itulah sebabnya, secara tidak langsung ketika air ketuban cukup, Bunda juga akan membantu si kecil berlatih menggunakan otot paru-parunya. Jadi keberadaan air ketuban, akan membatu perkembangan organ tubuh bayi.
5. Melindungi janin dalam kandungan dari berbagai infeksi
Air ketuban yang cukup juga bisa melindungi janin dari berbagai infeksi. Perlu digaris bawahi Bund, meskipun berada dalam kandungan bukan berarti janin akan selalu aman dan terhindar dari infeksi. Namun, antibodi dalam cairan ketuban dapat membantu melawan infeksi yang mendekati janin.
Lantas, apakah penyebab air ketuban sedikit?
Fungsi cairan amnion atau air ketuban memang sangat penting untuk janin dalam kandungan. Namun dalam suatu kondisi terkadang jumlah air ketuban sedikit dan berbahaya bagi janin. Umumnya, penyebab air ketuban memiliki jumlah sedikit karena
- Bunda mengalami dehidrasi, tekanan darah tinggi, sampai dengan kegemukan
- Terjadi gangguan pada plasenta
- Mengkonsumsi obat tertentu
- Bunda mengalami kelelahan
Itulah beberapa fungsi penting dari air ketuban saat masa kehamilan. Karena sangat penting bagi tumbuh kembang si kecil selama di dalam kandungan usahakan Bunda selalu menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Hal ini sebagai upaya agar volume air ketuban dalam keadaan normal sampai melahirkan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Semoga informasinya membantu ya Bunda!
Baca Juga:
- Memahami Gestational Sac dan Beberapa Kondisinya
- Perkembangan Janin Usia 6 Bulan, Benarkah Si Kecil Sudah Bisa Mendengar Suara?
- Kondisi Janin Sehat dalam Kandungan Usia 8 Bulan, Apa Saja?
- Dari Embrio hingga Lahir, Ini Sederet Proses Perkembangan Janin
Sumber Orami (2021). 8 Fungsi Amnion, Air Ketuban yang Bisa Membantu Perkembangan Paru-paru Janin. orami.co.id SehatQ (2020). Apa Saja Fungsi Air Ketuban dan Masalah yang Menyertainya?. sehatQ.com Merdeka (2020).5 Fungsi Air Ketuban untuk Pertumbuhan Janin, Ibu Hamil Wajib Tahu. merdeka.com