Penulis: Rahmawati | Editor: Handa

Sebagai umat muslim, Bunda pasti telah mengetahui bahwa aktivitas bercinta yang dilakukan oleh pasangan suami istri adalah ibadah. Tentu Bunda pun pernah bertanya-tanya, posisi bercinta apa yang dianjurkan dan dilarang di dalam Islam.

Mengetahui posisi bercinta sesuai dengan aturan agama akan menambah keberkahan dari aktivitas intim tersebut. Tidak hanya kebahagiaan dan kesehatan yang akan Bunda dapatkan, tapi juga rasa tenang. Agar tetap sesuai dengan kaidah agama yuk pelajari lebih lanjut gaya bercinta dalam agama Islam:

Gaya Bercinta yang Dilarang

Islam memberi keleluasaan pada pasangan suami istri untuk saling mengeksplor bagian tubuh dalam bercinta. Hanya ada satu larangan gaya bercinta di dalam Islam, yaitu tidak boleh melakukan penetrasi ke dubur (anal seks). Jadi bercinta boleh dilakukan dengan gaya apapun, selama penetrasi dilakukan pada kemaluan.

Hal lain yang perlu diingat adalah, bahwa tidak boleh melakukan penetrasi saat istri sedang haid. Artinya, suami istri boleh bercinta saat istri sedang haid, namun dilarang melakukan penetrasi. Bunda dan pasangan dapat mengeksplor berbagai aktivitas bercinta untuk mengatasi larangan penetrasi saat haid ya.

Dua aturan mengenai aktivitas bercinta diatas berasal dari QS. Al Baqarah ayat 223, yang artinya,”Istri-istrimu adalah (laksana) tanah tempat bercocok tanam bagimu, maka datangilah tanah tempat bercocok tanammu itu sebagaimana saja yang engkau kehendaki.” Dalil lain yang menjelaskan aturan tersebut adalah hadis Nabi Muhammad SAW yang berbunyi, “Engkau boleh dari depan atau belakang, tetapi jangan ke dubur dan saat haid.”

Anjuran dalam Bercinta

Untuk menambah keberkahan aktivitas bercinta, Bunda dan pasangan juga perlu mengetahui beberapa hal ini:

1. Berniat dan Membaca Doa Bercinta

Seperti saat melakukan aktivitas lainnya, saat hendak bercinta pun kita dianjurkan untuk memulainya dengan niat beribadah. Bentuk niat lainnya adalah untuk menghindari aktivtas haram dan memperbanyak keturunan. Bunda dan pasangan juga dianjurkan untuk berdoa sebagai berikut:

“Dengan Nama Allah, ya Allah jauhkanlah syetan dari kami dan jauhkanlah syetan dari apa yang Engkau rizkikan kepada kami”.

2. Melakukan Foreplay

Bercinta yang diawali dengan foreplay akan memberi kepuasan dan manfaat yang jauh lebih besar. Karenanya sangat penting mengawali aktivitas bercinta dengan berbagai macam foreplay. Misalnya dengan saling melontarkan rayuan, cumbuan, atau aktivitas-aktivitas yang membuat pasangan menjadi rileks. Di dalam Islam, foreplay juga sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk membedakan manusia dengan hewan dalam berhubungan intim.

3. Berwudhu Sebelum Mengulangi Bercinta

Tak jarang aktivitas bercinta dilakukan lebih dari satu kali dalam suatu waktu. Nabi SAW memberikan anjuran bahwa suami sebaiknya berwudhu dahulu sebelum mengulangi bercinta. Anjuran tersebut tercantum dalam hadis yang berbunyi, “Kalau salah satu diantara kamu telah mendatangi istrinya kemudian ingin mengulanginya, hendaklah dia  berwudhu diantara keduanya, karena hal itu lebih bersemangat dalam mengulanginya” (HR-Muslim).

4. Mandi Bersama Usai Bercinta

Sama halnya dengan dunia medis, bahwa setelah berhubungan intim kita dianjurkan untuk mandi atau setidaknya mencuci kemaluan sebelum tidur. Hal tersebut dimaksudkan agar kita terhindar dari penyakit yang berpotensi muncul dari aktivitas bercinta.

Di dalam Islam, melalui hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, Nabi SAW menganjurkan untuk mandi bersama usai melakukan hubungan seksual. Hadis tersebut berbunyi, “Dahulu saya mandi bersama Nabi SAW dalam satu bejana antara diriku dan dirinya. Bergantian tangan kami dan beliau mendahuluiku sampai saya mengatakan, “Biarkan untukku, biarkan untukku. Sedang keduanya dalam kondisi junub” (HR-Bukhori dan Muslim).

Demikian beberapa aturan gaya bercinta di dalam agama Islam. Selain mengetahui larangannya, Bunda juga telah mengetahui anjuran-anjuran untuk menyempurnakan ibadah bercinta. Semoga bermanfaat untuk Bunda dan pasangan!

Baca juga: