
Penulis: Mei Nurul | Editor: Aufia
Penyakit DBD atau demam berdarah dengue termasuk jenis penyakit menular yang sering terjadi pada siapa saja, termasuk anak kecil. Penyakit yang satu ini biasanya marak muncul saat musim pancaroba. Gejala serius pada penyakit ini bisa menyebabkan kematian, lho!
Oleh karenanya, penyakit DBD ini tidak boleh dianggap remeh begitu saja ya Bund! Tentu saja Bunda harus mengenali gejala DBD yang sering terjadi, terutama pada si kecil. Bagaimana gejala dan cara menanganinya? Yuk simak penjelasannya berikut ini!
Gejala DBD pada Anak
Setiap penyakit yang muncul, tentu saja ada gejala yang bisa Bunda kenali, seperti gejala DBD. Jika hal ini terjadi pada anak, maka Bunda juga harus lebih berhati-hati dan waspada akan gejala yang muncul. Agar tidak makin parah, kenali dulu yuk gejalanya berikut ini :
1. Flu
Gejala DBD yang terjadi pada anak biasanya diawali dengan flu. Gejala ini muncul sekitar 1,5 hingga 10 hari setelah digigit nyamuk yang terinfeksi virus DBD. Jika kondisi yang dialami tidak begitu berat, maka gejala akan hilang dengan sendirinya dalam kurun waktu 2-7 hari.
2. Demam tinggi mencapai 40 derajat celcius
Gejala lainnya yang sering terjadi adalah demam tinggi, bahkan suhunya bisa mencapai 40 derajat celcius. Demam tinggi ini biasanya berlangsung cukup lama, yaitu mulai 2-7 hari.
Jika si kecil mengalami hal ini, maka Ia akan mengeluarkan banyak keringat dan membuatnya kekurangan cairan atau dehidrasi.
3. Ruam di beberapa bagian tubuh
Saat anak mengalami DBD, maka akan timbul ruam pada beberapa bagian tubuhnya, lho Bund! Ruam merah ini terlihat seperti gigitan nyamuk pada bagian wajah, leher, telapak tangan, kaki, dada, serta bagian tubuh lainnya.
Dalam jangka waktu seminggu, maka ruam merah ini akan hilang dengan sendirinya.
4. Terjadi pendarahan pada hidung dan gusi
Gejala DBD pada anak yang juga wajib Bunda waspadai adalah terjadinya pendarahan pada hidung dan gusi. Jika hal ini terjadi, maka kemungkinan fase penyakit DBD harus perhatikan karena bisa muncul dengan tiba-tiba.
5. Mual dan muntah
Gejala selanjutnya adalah terjadi mual dan muntah. Hal ini juga berpengaruh terhadap masalah pencernaan sehingga menimbulkan rasa yang tidak nyaman pada perut maupun punggung.
Tanda-tanda ini akan terjadi selama 2 hingga 4 hari setelah terpapar virus dan menyerang tubuh pada anak. Akan tetapi gejala ini juga tidak hanya terjadi pada anak, tetapi juga orang dewasa, lho Bund!
6. Nyeri sendi, tulang, dan otot
Ciri lain yang menunjukkan gejala DBD adalah adanya rasa nyeri pada bagian sendi, tulang, dan otot. Meskipun demikian, Bunda juga harus waspada jika anak mengeluh sakit yang luar biasa pada bagian kepalanya.
7. Trombosit menurun
Demam yang tidak segera turun dalam beberapa hari, maka Bunda harus segera melakukan tes darah pada anak untuk mengetahui trombosit dalam keadaan normal atau tidak.
Jika jumlah trombosit menurun, maka hal ini bisa menjadi salah satu gejala DBD pada anak yang sangat jelas.
Cara Menangani DBD pada Anak
Jika anak sudah menunjukkan gejala-gejala DBD di atas, maka Bunda harus segera memeriksakan anak ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Meskipun belum ada obat yang khusus menangani DBD, Bunda bisa memberikan beberapa perawatan untuk menangani DBD pada anak berikut ini :
1. Banyak minum cairan
Untuk menurunkan demam pada anak yang sakit DBD, maka penting bagi Bunda untuk memberikan minum banyak air untuk mencegah dehidrasi. Jadi, Bunda harus memastikan anak mendapat asupan setiap beberapa menit tanpa menunggunya haus ya Bund!
Selain minum air, Bunda juga bisa memberikan susu, jus buah segar, makanan berkuah hangat, hingga cairan isotonik yang direkomendasikan dokter.
Cairan isotonik ini mengandung elektrolit yang nantinya dapat mencegah kebocoran plasma darah pada anak yang mengidap DBD.
2. Minum obat pereda nyeri
Cara selanjutnya, Bunda juga bisa memberikan obat pereda nyeri untuk mengatasi keluhan demam, badan pegal linu, hingga sakit kepala yang dialami oleh anak. Maka Bunda bisa memberikan paracetamol sebagai obat pereda nyeri.
Pastikan Bunda tidak memberikan obat pereda nyeri yang mengandung aspirin, salisilat, maupun ibuprofen karena hal ini akan meningkatkan risiko pendarahan dalam pada anak.
3. Memberikan infus cairan
Cara menangani DBD pada anak selanjutnya yang bisa dilakukan di rumah sakit adalah dengan memberikan infus cairan. Melalui infus, maka anak akan mendapatkan kembali cairan tubuh yang hilang, dapat mengalirkan asupan vitamin dan obat, serta menormalkan tekanan dan aliran darah agar tidak dehidrasi.
Setelah diinfus, maka kondisi anak umumnya akan kembali baik dan kadar trombositnya perlahan normal. Akan tetapi jika setelah diinfus, kondisi anak malah makin buruk, maka dokter akan menyarankan untuk transfusi trombosit.
Hal ini bertujuan untuk menambah jumlah keping darah selama terkena demam berdarah pada fase berat, seperti terjadinya mimisan maupun BAB berdarah.
4. Istirahat total
Agar penanganan yang diberikan lebih optimal, maka Bunda perlu memastikan bahwa anak juga harus mendapatkan istirahat total atau bed rest. Dengan beristirahat maka akan mempercepat proses penyembuhan yang terjadi pada anak.
Selain itu, beristirahat total juga dapat membantu pemulihan jaringan tubuh yang rusak akibat infeksi demam berdarah, lho!
Itulah beberapa gejala DBD pada anak serta cara menanganinya. Tentu saja jika gejala-gejala di atas semakin terlihat jelas pada anak, maka anak harus segera mungkin mendapatkan penanganan yang tepat melalui dokter.
Tentu saja dokter akan memberikan penanganan yang tepat, seperti halnya melalui opname di rumah sakit. Untuk itu, beberapa cara menangani DBD di atas juga bisa diterapkan agar proses penyembuhan dan pemulihan berjalan lebih cepat.
Baca Juga:
- Cacingan pada Anak: Kenali Gejala, Penyebab dan Pengobatannya
- Wapada TBC pada Anak, Ketahui Gejala dan Faktor Risikonya
- Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Dermatitis Eczema pada Anak
- Tak Perlu Panik, Begini Cara Mengatasi Belekan pada Anak
Sumber Halodoc. (2021). Gejala DBD pada Anak yang Perlu Orangtua Waspadai. halodoc.com Klik Dokter. (2021). Kenali Gejala Demam Berdarah pada Bayi. klikdokter.com Kompas Health. (2019). Jangan Sampai Telat, Kenali 7 Ciri DBD pada Anak. health.kompas.com