Penulis: Farichatul | Editor: Handa

Bayi kuning atau neonatal jaundice adalah fenomena kulit bayi yang berwarna kuning akibat kelebihan kadar bilirubin dalam darah. Fenomena ini cukup umum ditemui dan biasanya tidak berbahaya karena warna kulit bayi akan berubah kembali dalam 2 minggu.

Namun dalam beberapa kasus, kadar bilirubin yang berlebihan dapat menimbulkan kerusakan pada otak si kecil. Oleh karena itu, Bunda perlu tahu gejala dan cara mengatasi neonatal jaundice yang berlebihan ini.

Gejala Bayi Kuning

Berikut ini gejala bayi kuning yang mengharuskan Bunda segera mengantar si kecil ke dokter:

  • Ketika warna kuning di kulit bayi tidak hilang dalam 2 minggu.
  • Ketika warna kuning di kulit bayi semakin pekat/parah.
  • Jika Bayi mengalami demam tinggi sampai 100 Celcius.
  • Jika Bayi kesulitan makan, mengalami diare, dehidrasi atau menangis dengan suara yang tinggi dan kencang.

Perawatan untuk Bayi Kuning

Terdapat dua metode medis untuk merawat bayi kuning. Tiga metode tersebut adalah Fototerapi, penyuntikan imunoglobulin dan transfusi darah.

1. Fototerapi

Fototerapi adalah metode pemberian cahaya khusus ke kulit bayi sehingga kadar oksigen dalam bilirubin bayi tersebut meningkat. Peningkatan oksigen tersebut akan membantu bilirubin untuk lebur ke dalam urin dan tinja dengan lebih mudah.

Umumnya metode ini berlangsung selama kurang lebih 2 hari. Selama proses pemberian cahaya tambahan mata bayi akan ditutup sehingga cahaya tambahan tersebut tidak merusak mata bayi.

2. Penyuntikan Immunoglobulin

Bayi kuning bisa terjadi karena adanya perbedaan golongan darah antara Ibu si bayi dan bayi tersebut. Akibatnya, si bayi membawa antibodi dari darah si Ibu yang kemudian mengakibatkan jumlah kadar bilirubin si bayi meningkat.

Salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan penyuntikan imunoglobulin tambahan ke dalam tubuh si bayi sehingga bayi tersebut tidak perlu mendapatkan transfusi darah.

3. Transfusi Darah

Bayi kuning membutuhkan transfusi darah apabila kadar bilirubin dalam bayi tersebut tidak bisa dikontrol dengan metode-metode lainnya. Dalam metode ini, beberapa tetes darah si bayi akan dikeluarkan dan diganti dengan darah orang lain yang memiliki golongan darah yang sama.

Karena darah yang baru dimasukkan tersebut tidak mengandung bilirubin, maka kadar bilirubin dalam bayi akan menurun perlahan lahan.

Pencegahan Bayi Kuning

Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah bayi kuning secara efektif, berikut ini beberapa cara yang sekiranya dapat membantu Bunda untuk mencegah bayi kuning:

  • Pastikan nutrisi si kecil cukup dengan menyusuinya sebanyak 8 sampai 12 kali sehari.
  • Bila bayi Bunda tidak minum ASI, maka berikan susu formula sebanyak 1 sampai 2 ons setiap 2 sampai 3 jam di minggu pertamanya. Jika Bunda ragu dengan takaran tersebut, Bunda bisa menanyakannya dengan dokter anak.

Nah, itu tadi gejala dan cara mengatasi bayi kuning. Pastikan Bunda juga terus menjaga kesehatan diri sebab, kesehatan Bunda juga sangat berarti untuk kesehatan si kecil.

Baca juga: