Penulis: Siti Rulli| Editor: Aufia

Ketika memiliki anak yang gemuk pasti sangat menggemaskan. Tapi, tahukah Bunda anak yang terlalu gemuk malah berbahaya lho! Bisa saja mereka mengalami obesitas. Menurut KEMENKES 5 anak berumur 5-12 tahun terdiagnosa mengalami obesitas. Apalagi adanya berita beberapa hari terakhir dimana bayi berusia 1 tahun di Bekasi mengalami obesitas dan memiliki bobot hingga 27 kg. 

Lantas, apa sebenarnya penyebab dari obesitas pada anak? Apakah kondisi ini bisa membaik? Yuk, cari tahu informasi lengkapnya di sini!

Penyebab Obesitas Pada Anak

Si kecil yang mengalami obesitas bisa disebabkan karena banyak hal. Namun, secara umum berat badan berlebih bisa terjadi karena:

    • Konsumsi makanan yang tidak sehat contohnya makanan cepat saji, gula, dan sebagainya.
    • Kurang bergerak atau melakukan aktivitas.
    • Memiliki riwayat keluarga dengan obesitas.
    • Kondisi medis khusus contohnya terjadi kelainan hormonal.
    • Mengonsumsi obat-obatan tertentu yang memicu risiko obesitas.
    • Faktor emosional tidak stabil pada anak.

Tanda dan Gejala Obesitas Pada Anak

Sebelum semakin parah, Bunda harus mengenali tanda obesitas pada anak. Secara umum, gejala fisik maupun tindakan anak ketika anak mengalami obesitas antara lain.

    • Kondisi paha dan perut pada anak cenderung berlipat berlebihan
    • Kulit terlihat gelap pada area tertentu misalnya belakang leher
    • Nafas terasa pendek ketika melakukan olahraga
    • Anak terlihat gemuk dibandingkan seusianya
    • Memiliki gangguan pernapasan saat tidur
    • Cenderung kurang percaya diri

Komplikasi Obesitas Pada Anak yang Patut Bunda Waspadai

Meskipun nutrisi tubuh terpenuhi namun tidak diimbangi dengan aktivitas, juga bisa memicu obesitas lho Bunda. Jika tidak segera ditangani obesitas akan menyebabkan komplikasi kesehatan seperti:

    • Gejala pra-diabetes yang ditandai tidak bisa mencerna gula secara optimal
    • Mengalami gejala asma
    • Terjadi gangguan tidur misalnya saja sleep apnea.
    • Mengalami pubertas dini
    • Mengalami fatty liver disease atau penumpukan lemak pada bagian tubuh bawa yang memicu kerusakan hati ketika dewasa.
    • Risiko penyakit jantung
    • Terjadinya nyeri sendi
    • Gangguan psikologis seperti kurang percaya diri, gangguan belajar, kehilangan semangat ketika beraktivitas, dan sebagainya.
    • Flat feet atau telapak kaki rata dan menyebabkan sakit saat berjalan.

Cara Pengobatan Diabetes Pada Anak

Kondisi obesitas akan memberikan dampak buruk pada tumbuh kembang si buah hati. Oleh karena itu, segera konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan penangan medis segera. Secara umum, tindakan yang bisa dilakukan untuk mengatasi diabetes antara lain:

    • Memberikan makanan diet seimbang dengan mengonsumsi sayur, karbohidrat dari beras merah, sumber protein dari kacang-kacangan, dan sebagainya.
    • Mengurangi konsumsi gula tambahan.
    • Mengembalikan kebiasaan makan sesuai dengan usianya. Contohnya, pemberian MPASI dengan porsi dan jadwal makan yang sesuai aturan normal.
    • Mengonsumsi susu rendah gula
    • Mengajak si kecil olahraga bersama
    • Mengurangi waktu menonton TV atau berjam-jam di depan layar.
    • Mengikuti program terapi fisik sesuai anjuran dokter
    • Operasi penurunan berat badan jika diperlukan

Obesitas pada anak bisa terjadi ketika kalori yang masuk tidak sebanding dengan aktivitas mereka. Alhasil berat badan naik dan memicu komplikasi kesehatan lainnya. 

Untuk itu, lakukan konsultasi pada dokter secara berkala supaya mengetahui berat badan ideal anak seusianya dan tidak menimbulkan obesitas. Jangan lupa jaga pola makan anak supaya kebutuhan nutrisi tercukupi dan sesuai.

Baca Juga:

Sumber