
Penulis: Annisa | Editor: Aufia
Seram, itulah kesan pertama saat melihat burung hantu! Emang sih, di Indonesia, hewan nocturnal ini sering dikaitkan dengan pertanda kematian. Berbeda dengan di Eropa yang menganggap burung hantu sebagai simbol kebijaksanaan dan keagungan.
Burung pemangsa yang termasuk dalam ordo Strigiformes ini memiliki sekitar 230 an spesies yang tersebar di seluruh penjuru dunia kecuali Antartika. Ciri fisiknya adalah berbulu halus, kepala bulat, mata besar, dan paruh menghadap ke bawah.
Berbeda dengan spesies burung yang lainnya, kepala burung hantu dapat berputar hingga 180 derajat ke belakang. Unik banget kan, Bund?
Di Indonesia burung hantu memiliki banyak sebutan, tergantung dengan daerah nya. Di Sulawesi misalnya, ia disebut Manguni. Sementara di Jawa dikenal sebagai manuk darès.
Dan tahukah Bunda, ada sekitar 54 jenis burung hantu yang hidup di Indonesia, lho! Penasaran apa saja? Let’s take a look!
1. Serak Bukit
Orang Indonesia biasa menyebutnya wowo-wiwi. Bunda pernah dengar? Sementara kalau di Eropa disebut Oriental Bay Owl.
Sekilas wajah serak bukit mirip ular sendok atau kobra. Sedangkan tubuh bagian atasnya berwarna coklat kemerahan dengan bintik hitam putih. Spesies burung hantu ini lebih suka berburu dari tempatnya bertengger. Mangsa favoritnya seperti katak, tikus, ular kecil, cicak dan serangga berukuran besar.
2. Beluk Watu Jawa
Burung hantu endemik Indonesia ini memiliki ukuran yang cukup kecil. Ukuran panjangnya maksimal sekitar 24 cm. Umumnya bulu Beluk Watu Jawa didominasi warna merah bata.
Paruhnya sangat runcing dan berwarna hijau. Sementara matanya berwarna coklat kekuningan. Habitatnya di hutan dataran rendah yang temperaturnya lebih hangat.
3. Serak Jawa
Sering disebut Barn Owl, burung hantu ini memiliki bulu lembut berwarna abu-abu dan kuning kecoklatan. Terkenal sebagai pemburu yang handal karena memiliki penglihatan yang baik dan kemampuan mendeteksi suara. Selain itu paruh dan cakarnya sangat tajam bahkan ia memiliki kemampuan khusus untuk terbang diam-diam.
Uniknya kepala Barn Owl bisa berputar 270 derajat ke 4 penjuru; atas, bawah, kiri dan kanan. Habitatnya di gua, bangunan tua, padang rumput, gurun, rawa-rawa dan ladang pertanian.
4. Brown Wood Owl/ Kokok Beluk
Tak hanya di Indonesia, Kokok Beluk juga hidup di Bangladesh, Sri Lanka, India, Cina Selatan dan Taiwan. Wajahnya berwarna coklat kemerahan. Terdapat area hitam di sekitar matanya yang bulat. Sedangkan paruhnya memiliki tanduk berwarna biru kehijauan.
Karakternya sedikit pemalu dan sering hinggap di pohon rindang saat siang hari. Mangsa utamanya adalah tikus, burung kecil, reptil dan ikan.
5. Buffy Fish Owl/ Beluk Ketupa
Beluk ketupa memiliki ciri khas berupa jumbai telinga kusut yang mengarah ke samping. Matanya berwarna kuning dengan kelopak hitam. Paruhnya berwarna hitam keabu-abuan, sementara warna pada kepala hingga punggung umumnya coklat kehitaman
Secara habitat tersebar di Bangladesh, Semenanjung Thailand, Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Biasanya memangsa ikan, katak, reptil, tikus, kumbang besar, kelelawar, dan serangga.
6. Beluk Jampuk
Biasa disebut Hingkik, Beluk Jampuk ini memiliki ukuran yang cukup besar. Panjangnya bisa mencapai 45 cm. Ciri khasnya adalah memiliki jumbai telinga dan corak horizontal pada bagian bawahnya. Bulu Beluk Jampuk didominasi warna putih keabuan sementara matanya berwarna kuning.
Hingkik adalah salah satu spesies burung hantu yang setia, karena setiap musim kawin ia akan kembali ke sarang yang sama. Bahkan ia hanya bisa menghasilkan satu telur saja. Secara habitat ia lebih menyukai hutan di wilayah tropis hingga subtropis.
7. Punggok Coklat
Banyak yang bilang punggok coklat mirip elang. Gimana, Bunda setuju? Ekornya panjang berwarna coklat tua dengan ujung putih. Bulu punggungnya juga berwarna coklat. Umumnya dapat tumbuh hingga mencapai panjang 33 cm.
Meskipun nocturnal, tapi terkadang ia berburu di siang hari saat cuaca mendung. Habitat aslinya tersebar di Asia Tenggara, Filipina, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, Jawa dan Bali.
8. Eurasian Eagle Owl
Salah satu spesies burung hantu terbesar ini memiliki ciri khas mata berwarna oranye mencolok serta jumbai telinga yang berbulu. Habitatnya mulai dari Asia, Afrika hingga Eropa. Mangsa favoritnya adalah anak unggas, tikus dan burung kecil.
9. Celepuk Merah
Seperti namanya, warna kemerahan mendominasi bulu Celepuk Merah. Bahkan matanya juga berwarna kemerahan. Burung ini juga memiliki jumbai telinga berbulu.
Celepuk Merah mendiami hutan hujan tropis di Pulau Jawa, Kalimantan dan Sumatera. Sayangnya akibat alih fungsi hutan, habitatnya kian mengecil hingga Celepuk Merah masuk ke kategori burung hantu langka.
10. Celepuk Sangihe
Satwa endemik Pulau Sangihe, Sulawesi Utara ini juga merupakan hewan dilindungi karena mendekati kepunahan. Matanya berwarna kuning atau jingga. sementara bulunya didominasi warna coklat kusam. Tubuhnya lumayan kecil dengan tinggi tidak lebih dari 20 cm.
Itulah jenis burung hantu asal Indonesia dengan ciri keunikannya. Kita harus tetap melindunginya, ya Bund! Terlebih beberapa burung hantu hampir mengalami kepunahan!
Baca Juga: