Penulis: Mei Nurul | Editor: Aufia

Dalam masa perkembangannya, anak memiliki sistem imun yang lebih lemah dibandingkan orang dewasa sehingga rentan terhadap penyakit. Oleh sebab itu, anak membutuhkan vaksin yang membantu mencegah penularan penyakit akibat kuman yang sering terjadi pada anak.

Nah, apakah Bunda sudah mengetahui jenis vaksin apa saja yang harus didapatkan oleh si kecil? Yuk, intip jga jadwal imunisasinya melalui penjelasan berikut ini!

15 Jenis Vaksin dan Jadwal Lengkap Imunisasi Anak

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah memberikan rekomendasi pedoman tentang vaksinasi anak berdasarkan usia anak. Bahkan setiap jenis vaksin juga diberikan dengan dosis dan jumlah pemberian yang berbeda.

Berikut adalah jenis-jenis vaksin anak sesuai dengan IDAI:

1. Hepatitis B

Vaksin ini berguna untuk mencegah penyakit hepatitis B yang menyerang organ hati. Jenis vaksin ini harus diberikan kepada bayi yang baru lahir sesegera mungkin sebelum 12 jam agar manfaatnya lebih optimal.

Setelah itu, vaksin Hepatitis B diberikan pada si kecil saat berusia 2, 3, dan 4 bulan. Jika dibutuhkan, si kecil juga bisa mendapatkan vaksin booster hepatitis B pada usia 18 bulan.

2. Polio

Vaksin polio berguna untuk melindungi anak dari penyakit polio yang dapat menyebabkan kecacatan hingga kelumpuhan.

Anak mendapatkan vaksin polio pertama kali secara oral saat baru lahir hingga usia maksimal 1 bulan. Selanjutnya, vaksin polio akan diberikan lagi pada usia 2, 3, dan 4 bulan. Jika dibutuhkan, vaksin booster polio juga bisa diberikan pada usia 18 bulan.

3. Bacillus Calmette–Guérin (BCG)

Vaksin BCG berguna untuk mencegah penyakit tuberkulosis pada anak. Vaksin ini diberikan 1 kali pada si kecil pada rentang usia baru lahir hingga 1 bulan.

4. Diphtheria, Tetanus, Pertussis (DTP)

Untuk  melawan penyakit difteri, tetanus, dan pertusis atau batuk rejan vaksin DTP penting untuk diberikan kepada si kecil. Vaksin ini akan diberikan pada usia 2, 3, dan 4 bulan. Selanjutnya bisa diberikan vaksin booster pada usia 18 bulan dan rentang usia 5-7 tahun. Sedangkan pada rentang usia 10-15 tahun, anak bisa mendapatkan vaksin lanjutan.

5. Haemophilus Influenzae type B (HiB)

Vaksin HiB berguna untuk melindungi anak dari penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang menyerang selaput otak, paru, sendi, dan lapisan pelindung jantung. Vaksin ini diberikan pada anak di usia 2, 3, dan 4 bulan serta booster pada usia 18 bulan.

6. Measles, Mumps, Rubella (MMR)

Vaksin yang satu ini  diberikan kepada anak untuk mencegah penyakit campak, gondongan, dan rubella. Si kecil bisa mendapatkan vaksin ini pada usia 9 bulan, selanjutnya usia 18 bulan, dan rentang 5-7 tahun.

7. Hepatitis A

Untuk mencegah penyakit hepatitis A yang menyebabkan peradangan pada hati, si kecil juga perlu mendapatkan vaksin hepatitis A. vaksin ini pn diberikan sebanyak 2 kali pada rentang umur 12-23 bulan dengan interval 6-36 bulan.

8. Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV)

Vaksin PCV diperlukan oleh si kecil untuk mencegah penyakit akibat bakteri Streptococcus pneumoniae. Vaksin PCV akan diberikan kepada anak pada usia 2, 4, dan 6 bulan. Selanjutnya vaksin booster akan diberikan pada rentang usia 12-15 bulan.

9. Rotavirus

Vaksin rotavirus diperlukan untuk melawan infeksi rotavirus penyebab diare pada anak. Pada usia 2 dan 4 bulan si kecil bisa mendapatkan vaksin rotavirus monovalent. Selanjutnya vaksin pentavalen bisa diberikan pada usia 6 bulan.

10. Influenza

Untuk mencegah penyakit flu, anak tentu membutuhkan vaksin influenza yang bisa didapatkan pada usianya menginjak 6 bulan. Vaksin ini juga bisa diulang setiap tahun mulai usia 18 bulan hingga 18 tahun.

11. Varisela

Untuk melindungi anak dari virus Varicella zoster penyebab cacar air anak juga akan mendapatkan vaksin varisela. Vaksin ini akan diberikan sebanyak 2 kali pada rentang usia 12-18 bulan dengan interval 6 minggu-3 bulan.

12. Human Papillomavirus (HPV)

Vaksin selanjutnya adalah vaksin HPV, yaitu untuk melawan human papillomavirus yang menyebabkan kanker serviks pada perempuan dan kutil kelamin pada laki-laki. Si kecil bisa menerima vaksin ini pada rentang umur 9-14 tahun sebanyak 2 kali.

13. Japanese Encephalitis (JE)

Vaksin JE juga termasuk vaksin yang dibutuhkan oleh si kecil untuk mencegah penyakit peradangan otak akibat gigitan nyamuk yang membawa virus. Vaksin yang satu ini akan diberikan kepada anak saat usia 9 bulan, lalu vaksin boosternya diberikan pada rentang umur 2-3 tahun.

14. Dengue

Untuk mencegah penyakit demam berdarah yang sering terjadi pada si kecil, maka anak perlu vaksin dengue yang bisa diberikan pada usia 9 tahun hingga 16 tahun sebanyak 3 kali. Vaksin ini diberikan dengan interval 6 bulan dari setiap vaksin.

15. Tifoid

Vaksin tifoid diberikan untuk melindungi anak dari penyakit tifus akibat bakteri Salmonella typhi. Vaksin tifoid pertama bisa diberikan pada anak usia 24 bulan. Lalu vaksin boosternya diberikan pada usia antara 5-18 tahun. Vaksin ini juga bisa diulang sebanyak 3 tahun sekali, lho Bund!

Nah, itulah beberapa jenis vaksin dan jadwal imunisasi terbaru untuk si kecil. Pastikan si kecil mendapatkan vaksin yang sesuai dan cukup untuk mendukung tumbuh kembangnya ya Bund. Dengan begitu, tubuh si kecil juga lebih siap untuk melawan infeksi virus yang mungkin terjadi di kemudian hari.

Baca Juga:

Sumber

Hello Sehat. Jadwal Imunisasi Anak Terbaru Anjuran IDAI. hellosehat.com

Halodoc. (2021). Ini Jadwal Imunisasi Dasar Anak yang Harus Diketahui. halodoc.com

Primary Hospital. Imunisasi Anak : Manfaat dan Jadwal Imunisasi Terbaru. primayahospital.com