Meskipun hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit, namun vitamin sangat berperan dalam metabolisme tubuh. Vitamin secara alami terkandung di dalam sayuran dan buah. Namun sayangnya, si kecil kerap kali tidak menyukai rasa dan aroma dari sayur dan buah-buahan tersebut.
Beberapa jenis vitamin tidak hanya berfungsi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh loh Bund! Beberapa vitamin juga bisa membantu menumbuhkan nafsu makan anak. Bahkan saat ini ada banyak sekali merek vitamin penambah nafsu makan di pasaran.
Bunda ingin memilih vitamin untuk anak yang susah makan? Namun bingung bagaimana cara memilih vitamin yang tepat? Sebelum memutuskan untuk membeli, agar bisa menambah nafsu makan anak, pastikan vitamin tersebut memiliki kandungan zat ini ya Bund! Yuk, langsung disimak!
1. Vitamin B-1
Tiamin atau vitamin B-1 berfungsi untuk mengontrol rasa kenyang. Kekurangan vitamin ini justru dapat menyebabkan munculnya rasa kenyang pada anak, Bund! Masalahnya, rasa kenyang muncul meskipun jumlah asupan makanan belum tercukupi. Kondisi ini disebut juga dengan munculnya “rasa kenyang palsu”.
Saat si kecil tidak nafsu makan, kekurangan vitamin B-1 bisa menjadi penyebabnya. Bunda bisa segera memberikan suplemen vitamin B-1 dengan takaran sebagai berikut:
0,5 mg untuk anak usia 1-3 tahun
0,6 mg untuk anak usia 4-8 tahun
1,2 mg untuk anak laki-laki usia >9 tahun
0,9 mg untuk anak perempuan usia 9-13 tahun
2. Vitamin D
Berkurangnya nafsu makan anak dapat disebabkan oleh alergi makanan. Sebuah hasil penelitian di dalam Journal of Cellular and Molecular Medicine menyebutkan bahwa asupan vitamin D berpengaruh terhadap peningkatan risiko alergi makanan. Semakin rendah asupan vitamin D maka risiko tersebut semakin tinggi.
Bunda dapat menambahkan asupan vitamin D pada si kecil untuk menurunkan risiko alergi makanan tersebut. Sehingga, nafsu makan anak tetap terjaga. Selain itu, vitamin D juga sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan tulang dan gigi. Kebutuhan vitamin D usia bayi hingga anak-anak adalah 400 IU setiap hari.
3. Vitamin A
Vitamin A dipercaya sebagai jenis vitamin yang juga dapat meningkatkan nafsu makan. Selain itu, vitamin ini berperan dalam menjaga kesehatan mata dan kulit. So, si kecil sangat membutuhkan vitamin A dalam masa pertumbuhannya.
Vitamin A juga berfungsi menjaga imunitas tubuh, Bund. Saat daya tahan tubuh si kecil kuat, maka kesehatannya akan terjaga. Jadi semakin jarang anak sakit maka upaya Bunda untuk menjaga nafsu makannya akan lebih mudah.
4. Zinc
Seng atau zinc selalu terkandung di dalam vitamin penambah nafsu makan anak. Soalnya, zat ini memang memengaruhi tubuh dalam mencerna rasa makanan. Kekurangan zinc dapat berpengaruh terhadap rasa makanan yang dikonsumsi anak.
Namun, kelebihan zinc juga dapat menyebabkan turunnya selera makan. Oleh karena itu Bunda harus memberikan asupan zinc dalam jumlah yang tepat. Berdasarkan rekomendasi dari Kemenkes RI, jumlah asupan zinc yang dibutuhkan anak adalah
Usia 1-9 tahun adalah 3-5 mg.
Anak usia 10-15 tahun membutuhkan asupan zinc 8-11 mg per hari.
5. Minyak Ikan
Meski kandungan minyak ikan lebih didominasi oleh asam lemak esensial atau omega-3, namun minyak ikan kerap digunakan sebagai bagian dari vitamin untuk anak yang susah makan. Sebuah penelitian dari Departemen Ilmu Gizi di Copenhagen University menunjukkan hasil bahwa konsumsi minyak ikan dapat mengurangi rasa kenyang.
Minyak ikan juga dapat mengurangi risiko kembung dan meningkatkan fungsi pencernaan. Semakin sehat pencernaan si kecil, maka akan semakin lahap menyantap masakan Bunda. Berikan minyak ikan sesuai dengan takaran saji yang direkomendasikan ya, Bunda!
Saat anak susah makan, jangan terburu-buru untuk mencari vitamin tambahan. Bunda bisa mencari tahu dahulu penyebabnya anak susah makan.
Perlu diingat juga Bund, Vitamin atau suplemen penambah nafsu makan tidak bisa menggantikan nustrisi dari makanan. Oleh sebab itu, pemberian suplemen vitamin juga harus dibarengi dengan pemberian menu makanan yang sehat dan bergizi.
Jangan lupa juga untuk berkonsultasi dengan dokter anak, sebelum Bunda memberikan suplemen makanan pada si kecil. Semoga artikel ini membantu, Bunda!
