Penulis: Farichatul | Editor: Handa

Hubungan intim antara suami dan istri adalah salah satu aspek penting dalam pernikahan. Kegiatan ini dapat berfungsi untuk mendekatkan suami dan istri dan tentunya berfungsi untuk menambah anggota keluarga.

Namun demikian, berhubungan intim tidak bisa dilakukan setiap saat. Ada kalanya, Bunda dan suami harus menunda berhubungan intim terlebih dahulu untuk kebaikan keluarga Bunda. Salah satu di antara beberapa waktu tersebut adalah beberapa saat ketika Bunda baru melahirkan.

1. Tunggu Sampai Darah Nifas Berhenti Keluar

Meskipun tidak ada durasi resmi secara medis tentang kapan Bunda dan suami bisa mulai berhubungan intim lagi, ada baiknya Bunda mulai berhubungan intim setelah darah nifas Bunda berhenti keluar.

Darah nifas adalah darah yang keluar beberapa waktu setelah melahirkan. Umumnya, darah nifas akan keluar selama 40 hari. Dalam durasi tersebut, baiknya Bunda dan suami menunda berhubungan intim terlebih dahulu.

Sebab, terdapat kondisi-kondisi biologis dan non biologis pasca melahirkan yang perlu penyesuaian. Contohnya adalah, setelah melahirkan kadar hormon estrogen cenderung menurun, begitu pula dengan libido yang akan menurun terutama ketika Bunda memberi ASI eksklusif. Kondisi biologis ini akan membuat Bunda tidak berminat dan merasa sakit selama berhubungan intim.

Adapun kondisi non biologis seperti, Bunda harus menyesuaikan jam tidur dan kegiatan Bunda karena ada si kecil atau Bunda masih belum percaya diri dengan perubahan fisik Bunda dan lain-lain.

Dalam masa-masa ini, ada baiknya Bunda mengembalikan kondisi fisik Bunda dengan banyak makan makanan bergizi dan melakukan senam kegel sehingga kondisi fisik Bunda bisa kembali prima dan siap berhubungan intim lagi.

2. Gunakan Kontrasepsi

Para ahli kesehatan menyarankan Bunda dan suami untuk menunggu selama 18 sampai 24 bulan untuk hamil lagi. Tujuannya adalah agar risiko terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan pada kehamilan selanjutnya bisa tetap rendah.

Kontrasepsi adalah faktor penting untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, termasuk kehamilan pasca melahirkan. Jika Bunda memberikan ASI eksklusif untuk si kecil dan belum menstruasi lagi, maka ASI dapat mengurangi 98% kemungkinan Bunda untuk hamil lagi.

Mengenai kontrasepsi jenis apa yang cocok untuk Bunda, silakan konsultasi dengan dokter untuk pilihan yang terbaik.

3. Gunakan Seks ‘Ringan’

Menunda berhubungan intim pasca melahirkan bukan berarti Bunda dan suami tidak bisa berhubungan intim sama sekali. Yang tidak boleh adalah ketika Bunda dan suami berhubungan intim secara intens atau sampai penetrasi yang bisa menimbulkan kehamilan yang tidak diinginkan.

Berhubungan intim berperan penting dalam membangun kedekatan antara Bunda dan suami. Oleh sebab itu, alih-alih tidak berhubungan intim sama sekali, Bunda dapat berhubungan intim tapi yang ringan-ringan saja seperti, berciuman, foreplay atau sekadar menghabiskan waktu berdua ketika si kecil sedang tidur.

4. Keterbukaan adalah Kunci

Untuk mewujudkan berhubungan intim dengan risiko minim setelah melahirkan, Bunda perlu berkomunikasi dengan suami mengenai kondisi Bunda pasca melahirkan. Ini sebab banyak suami yang kurang mengerti mengenai kondisi, rasa sakit fisik dan mental yang haru Bunda alami pasca melahirkan terutama melahirkan normal.

Maka dari itu, coba komunikasikan kondisi Bunda dengan suami sehingga hal-hal yang tidak diinginkan akibat seks pasca melahirkan dapat dihindari.

Baca juga: