Penulis: Aliftya | Editor: Handa

Bayi dan anak-anak adalah kelompok yang rentan terserang virus, tak terkecuali campak. Seperti yang diketahui, campak adalah penyakit menular yang memunculkan adanya ruam-ruam pada tubuh. Persoalannya, ia tak hanya membuat anak menjadi rewel dan tidak nyaman, namun juga bisa mengarah pada komplikasi yang serius dan bahkan menyebabkan kematian.

Untuk itu, selain perlu memahami bagaimana cara penangannya, Bunda pun harus mengetahui lebih dahulu apa saja gejala campak yang kemungkinan muncul pada bayi ini. Selain itu, agar dapat meminimalisir risiko yang ada, akan lebih baik jika Bunda juga mengetahui jenis-jenis campak yang biasa menyerang si kecil.

Jenis-Jenis Campak yang Menyerang Bayi

Berikut ini jenis-jenis campak yang perlu Bunda ketahui, antara lain:

1. Campak bayi atau roseola infantum

Penderita campak ini biasanya adalah bayi dengan usia 6-12 bulan. Untuk diketahui, virus campak bayi dapat menular melalui udara. Namun demikian, Bunda tak perlu khawatir secara berlebihan karena campak jenis ini tidaklah berbahaya selama ditangani dengan benar.

2. Campak rubeola

Penyakit campak rubeola dapat ditularkan melalui udara dan sentuhan langsung dengan cairan tubuh seseorang yang telah terinfeksi. Gejala awal yang muncul umumnya adalah pilek, batuk, dan demam. Sementara itu, untuk masa inkubasi si virus sendiri dapat berlangsung sekitar 10 sampai 12 hari.

Perlu diwaspadai, virus rubeola ini dapat bertahan hidup di udara selama dua jam. Oleh karenanya, risiko untuk tertular campak ini pun akan meningkat ketika seseorang berada satu ruangan dengan penderita campak tersebut.

3. Campak Jerman (rubella)

Tak berbeda dari dua jenis campak lainnya, campak Jerman juga ditularkan melalui udara yang telah terkontaminasi cairan tubuh si penderita, misalnya dari batuk atau bersih. Pada campak ini, masa inkubasi virus berlangsung selama 14 sampai 21 hari tergantung daya tahan tubuh sang anak.

Campak jenis ini biasanya menyerang anak-anak yang sudah lebih besar atau sudah tidak lagi balita dan orang dewasa. Permasalahannya, gejala yang tampak kerap kali cenderung ringan, sehingga sulit untuk dikenali.

Gejala Campak

Secara umum, berikut adalah sejumlah gejala yang muncul saat seseorang terkena campak:

  • Mata meradang/merah dan sensitif terhadap cahaya,
  • Hidung beringus/berair,
  • Sakit pada tenggorokan,
  • Badan terasa lemas dan letih,
  • Demam tinggi selama 3-5 hari (suhu tubuh bisa meningkat hingga 39 atau 39,5 derajat Celcius),
  • Batuk kering
  • Sakit dan nyeri pada otot dan badan,
  • Merasa tidak bersemangat dan kehilangan nafsu makan,
  • Diare dan/atau muntah-muntah,
  • Bercak kecil berwarna putih keabu-abuan di langit-langit mulut dan tenggorokan (bercak koplik),
  • Ruam kulit yang besar di sekujur badan.

Nah, sudah paham dengan jenis-jenis dan gejala campak ini kan, Bunda? Semoga informasi ini dapat mengurangi kekhawatiran jika si kecil terkena campak ya, Bunda!

Baca juga:

Sumber

Halodoc. Campak. www.halodoc.com

Friso. 3 Jenis Campak pada Bayi yang Perlu Dipahami. www.friso.co.id

Kumparan. (2019). Jenis Campak dan Gejala Campak pada Bayi. www.kumparan.com