
Penulis: Annisa | Editor: Handa
Umumnya, napas pada napas bayi yang berbunyi grok-grok sesekali adalah hal yang masih wajar. Hal tersebut karena saluran pernapasan bayi masih sempit, oleh sebab itu bayi belum bisa mengeluarkan lendir atau batuk yang ada di saluran pernapasannya.
Adanya lendir dalam hidung menghambat aliran udara yang masuk, maka dari itu bayi bisa berbunyi grok-grok saat bernapas. Namun demikian, Bunda harus tetap waspada jika bunyi tersebut disertai susah napas, demam hingga batuk. Oleh sebab itu, mengetahui penyebab terjadinya napas grok-grok paad bayi harus Bunda ketahui untuk bisa mengantisipasi, berikut adalah 3 hal penyebabnya:
1. Ada Lendir
Lendir di hidung atau tenggorokan bisa menjadi pemicu suara dengkuran saat bayi bernafas. Pada usia muda, bayi belum memiliki kemampuan untuk mengeluarkan lendir. Jika lendir ini turun ke tenggorokan biasanya suaranya akan lebih aneh seperti suara kumur. Produksi lendir yang berlebihan dan membuat saluran udara tersumbat biasanya disebabkan oleh alergi.
2. Infeksi Virus atau Bakteri
Jika pernapasan bayi Bunda disertai dengan napas terengah-engah disertai gejala lain seperti demam, itu bisa menjadi tanda infeksi virus atau bakteri. Misalnya, pada bayi yang menderita pneumonia atau radang paru-paru, bayi mungkin mengeluarkan suara serak.
Sementara napas bayi yang merintih bisa menjadi sinyal penyakit, tidak selalu terjadi pada semua bayi. Bisa jadi, suara yang dihasilkan merupakan bagian normal dari cara mereka bernapas.
3. Laringomalasia
Laringomalasia juga bisa menyebabkan bunyi grok-grok pada bayi, kondisi ini biasanya terdeteksi pada bayi baru lahir. Suara bayi akan cenderung melengking dan lebih keras saat bayi dalam posisi berbaring.
Selain itu, hal ini juga terjadi karena kelebihan jaringan di sekitar laring. Biasanya, laringomalasia ini akan hilang sendirinya saat anak menginjak usia 2 tahun.
Bayi baru lahir bernapas umumnya 30-60 kali per menit. Saat tidur, angka ini bisa turun menjadi sekitar 20 denyut per menit. Namun terkadang, bayi juga bisa bernapas lebih cepat atau bahkan berhenti sekitar 10 detik.
Jika napas masih bunyi grok-grok, sebaiknya Bunda terapkan 6 cara di bawah ini untuk mengatasinya. Berikut adalah cara yang Bunda bisa coba:
6 Cara untuk Mengatasi Napas Bayi Berbunyi Grok-grok
Beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi napas bayi grok-grok, yaitu:
- Berbaring telentang dengan kepala ditinggikan. Sebisa mungkin selalu pastikan dalam posisi berbaring telentang dengan kepala lebih tinggi dari dada. Ini juga dapat mengurangi risiko kematian mendadak atau SIDS pada bayi.
- Pakaian bayi yang nyaman. Terkadang, nafas bayi terganggu karena merasa kepanasan dengan pakaian yang dikenakannya. Pastikan untuk selalu mengenakan pakaian yang dapat menyerap keringat dan tidak terlalu tebal. Sesuaikan dengan cuaca saat itu.
- Tetesan garam. Larutan garam bisa menjadi cara yang aman untuk membersihkan hidung bayi. Pastikan pilih untuk usia bayi. Tujuan adalah untuk membantu mengencerkan lendir yang kental dan melegakan saluran pernafasan.
- Jaga agar area tidur tetap steril. Selain menjaga area tidur bayi tetap steril, usahakan untuk tidak meletakkan terlalu banyak barang. Semakin banyak barang, besar kemungkinan bayi akan menjangkau dan secara tidak sengaja menyumbat hidung.
- Gunakan humidifier. Cara lain untuk mengatasi bayi yang berbunyi grok-grok saat tidur adalah dengan menggunakan air humidifier. Alat ini bermanfaat untuk membuat udara lebih hangat dan lembab yang dapat membantu melonggarkan dahak dan lendir di hidung bayi.
- Berjemur di bawah sinar matahari pagi hari. Cara alami yang nampaknya sederhana ini, ternyata bisa untuk mengatasi masalah napas pada bayi yang berbunyi yakni dengan cara menjemur bayi di bawah sinar matahari saat pagi hari. Vitamin D akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh untuk bayi dan mampu mengatasi. Jemur pada saat pukul 07.30-08.30 dengan lama waktu sekitar 15-30 menit saja.
Itulah penyebab dan 6 cara untuk membantu mengatasi napas bayi yang berbunyi grok-grok, Bunda tidak perlu khawatir. Mulai antisipasi dengan cara tersebut jauh lebih baik, untuk kondisi buah hati Bunda lebih sehat.
Baca juga: