
Penulis: Farichatul | Editor: Handa
Hujan bisa bermakna rahmat bisa bermakna cobaan tergantung persepsi orang yang mendapatkan hujan. Hujan bisa menjadi rahmat misalnya ketika suatu daerah sudah lama tidak menerima hujan. Sebaliknya, hujan bisa bermakna cobaan apabila terlalu deras dan mengakibatkan banjir atau cuciannya belum kering.
Bahkan, tidak jarang juga hujan diartikan sebagai sesuatu yang syahdu terutama bagi orang-orang yang merindu. Apapun makna hujan bagi Bunda, berikut ini beberapa doa yang bisa Bunda amalkan sebelum, ketika dan sesudah hujan turun.
Doa agar Hujan Menjadi Bermanfaat
نَافِعًا صَيِّبًا اللَّهُمَّ
Allahumma shayyiban nafi’an.
Artinya: “Ya Allah, curahkanlah air hujan yang bermanfaat.” (HR Bukhari dari Aisyah RA)
Doa ini dapat Bunda panjatkan agar hujan yang turun dapat menjadi rahmat terutama bagi orang-orang yang membutuhkan.
Doa Ketika Takut Hujan Deras
Banyak orang yang seringkali ketakutan ketika ada hujan deras. Ketakutan ini bisa terjadi karena beberapa sebab yang mereka alami. Apabila Bunda termasuk orang yang takut ketika terjadi hujan deras, ada baiknya Bunda membaca doa berikut:
الشَّجَرِ وَمَنَابِتِ ، الأَوْدِيَةِ وَبُطُونِ ،وَالظِّرَابِ الآكَامِ عَلَى اللَّهُمَّ ، عَلَيْنَا وَلاَ حَوَالَيْنَا اللَّهُمَّ
Allahumma hawalaina wala ‘alaina, Allahumma ‘alal akami wa adhirabi, wa buthunil auwdiyati, wamanabitisyajari.
Artinya: “Ya Allah turunkan hujan ini di sekitar kami jangan di atas kami. Ya Allah curahkanlah hujan ini di atas bukit-bukit, di hutan-hutan lebat, di gunung-gunung kecil, di lembah-lembah, dan tempat-tempat tumbuhnya pepohonan.” (HR Bukhari Muslim)
Doa Meminta Hujan
Hujan mungkin terkadang menyebalkan dan mengakibatkan banjir. Akan tetapi, walau bagaimanapun hujan tetap merupakan kejadian sunatullah yang bisa bermanfaat untuk menyuburkan tanah, untuk mengairi pertanian dan untuk menjaga keseimbangan alam.
Oleh karena itu, tidak heran apabila pada jaman kerajaan dahulu terdapat tradisi yang sampai mengorbankan manusia untuk meminta hujan turun ketika terjadi paceklik selama bertahun tahun. Dalam ajaran Islam, ritual meminta hujan dengan mengorbankan manusia seperti ini tidak diperbolehkan.
Islam mengganti ritual tersebut dengan sholat istisqa’ atau sholat meminta hujan yang dilengkapi serangkaian doa meminta hujan seperti berikut ini:
للَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا مَرِيئًا هَنِيئًا مَرِيعًا غَدَقًا مُجَلَّلًا عَامَّا طَبَقًا سَحًّا دَائِمًا
اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ
الْخَلْقِ مِنَ الْبَلَاءِ وَالْجَهْدِ وَالضَّنْكِ مَا لَا نَشْكُو إِلَّا إِلَيْكَ وَ اللَّهُمَّ إِنَّ بِالْعِبَادِ وَالْبِلَادِ وَالْبَهَائِمِ
رْضِللَّهُمَّ أَنْبِتْ لَنَا الزَّرْعَ وَأَدِرَّ لَنَا الضَّرْعَ وَاسْقِنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْسَمَاءِ وَأَنْبِتْ لَنَا مِنْ بَرَكَاا
سِلِ السَّمَاءَ عَلَيْنَا مِدْرَارًارْاللَّهُمَّ إِنَا نَسْتَغْفِرُكَ إِنَّكَ كُنْتَ غَفَّارًا فَأَ
Allāhummasqinā ghaitsan mughītsan hanī’an marī‘an (lan riwayat murī‘an) ghadaqan mujallalan thabaqan sahhan dā’iman. Allāhummasqināl ghaitsa, wa lā taj‘alnā minal qānithīn. Allāhumma inna bil ‘ibādi wal bilādi wal bahā’imi wal khalqi minal balā’i wal juhdi wad dhanki mā lā nasykū illā ilaika. Allāhumma anbit lanaz zar‘a, wa adirra lanad dhar‘a, wasqinā min barakātis samā’i, wa anbit lanā min barakātil ardhi. Allāhumma innā nastaghfiruka, innaka kunta ghaffārā, fa arsilis samā’a ‘alainā midrārā.
Artinya: “Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan yang menolong, mudah, menyuburkan, yang lebat, banyak, merata, menyeluruh, dan bermanfaat abadi. Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan. Jangan jadikan kami termasuk orang yang berputus harapan. Ya Allah, sungguh banyak hamba, negeri, dan jenis hewan, dan segenap makhluk lainnya mengalami bencana, paceklik, dan kesempitan di mana kami tidak mengadu selain kepada-Mu. Ya Allah, tumbuhkan tanaman kami, deraskan air susu ternak kami, turunkan pada kami air hujan karena berkah langit-Mu, dan tumbuhkan tanaman kami dari berkah bumi-Mu. Ya Allah, angkat dari bahu kami kesusahan paceklik, kelaparan, ketandusan. Hilangkan dari kami bencana yang hanya dapat diatasi oleh-Mu. Ya Allah, sungguh kami memohon ampun kepada-Mu, karena Kau adalah maha pengampun. Maka turunkan pada kami hujan deras dari langit-Mu.
Doa tersebut dikutip dari kitab Busyral Karim karya Syekh Sa’id bin Muhammad Ba’asyin. Ketika terjadi hujan Bunda tidak akan tahu apakah hujan tersebut akan menjadi rahmat bagi Bunda dan orang lain atau menjadi musibah. Maka dari itu, alangkah lebih baik Bunda berharap yang terbaik kepada Allah S.W.T melalui beberapa doa di atas.
Baca juga: