Penulis: Annisa | Editor: Aufia

Chlorpheniramine atau obat CTM digunakan untuk meredakan alergi dan gejala pilek, seperti ruam, gatal-gatal pada kulit, tenggorokan, hidung dan mata, bersin, dan mata berair. Obat CTM cenderung memiliki efek menenangkan, sekaligus mengantuk setelah meminumnya. 

Namun, ternyata ada efek samping obat CTM bagi ibu hamil yang harus diwaspadai. Yuk simak selengkapnya di bawah ini, Bund!

Obat CTM Bagi Ibu Hamil Apa Manfaat dan Efek Sampingnya

Apa Manfaat Obat CTM?

CTM termasuk dalam kelas antihistamin. Obat ini bekerja dengan menghambat produksi histamin selama reaksi alergi. Histamin sendiri bisa membuat pembuluh darah melebar dan timbul rasa gatal pada badan.

Obat CTM juga dapat memblokir asetilkolin dan memiliki efek pengeringan pada beberapa cairan tubuh. Hal ini berguna untuk meredakan gejala mata berair dan hidung meler saat Bunda sedang pilek atau alergi.

Secara lengkap, manfaat obat CTM dapat mengatasi kondisi berikut:

    • Radang hidung karena alergi
    • Rinitis vasomotor
    • Hidung tersumbat
    • Pilek
    • Gatal gatal
    • Hidung gatal dan bersin

Dosis

Dosis CTM berbeda untuk setiap orang, tergantung pada usia dan kondisi pasien. Secara umum, berikut dosis obat CTM sesuai usia:

    • Anak-anak < 6 tahun: Konsultasikan dengan dokter
    • Anak usia 6 sampai 12 tahun: 1/2 tablet, diminum setiap 4 hingga 6 jam 
    • Anak usia lebih dari 12 tahun dan dewasa: 1 tablet, diminum setiap 4 sampai 6 jam. 

Obat CTM dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Obat ini juga dapat diminum bersama makanan atau susu jika penderita mengalami gangguan lambung (maag).

Jika jenis obat CTM adalah kapsul pelepasan diperpanjang, telan utuh. Hindari menghancurkan atau mengunyah tablet karena ini akan memungkinkan obat diserap sekaligus. Alih-alih menyembuhkan, risiko efek samping meningkat karenanya.

Untuk obat CTM cair, gunakan sendok takar yang tersedia dalam kemasan. Jangan gunakan sendok biasa. Adapun obat cair berupa suspensi, kocok terlebih dahulu sebelum diminum.

Efek Samping Obat CTM Bagi Ibu Hamil

Efek samping tidak serta merta terjadi pada setiap penggunaan obat. Namun, jika terjadi efek samping yang mengganggu atau memburuk, segera dapatkan bantuan medis.

Beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah menggunakan chlorpheniramine adalah:

    • Merasa mengantuk di siang hari. Mengantuk biasanya hilang 4 sampai 6 jam setelah pemberian dosis. Pastikan hindari mengemudi terlebih dahulu. 
    • Mual, jadi sebaiknya hindari makanan pedas saat konsumsi obat.
    • Merasa pusing atau sulit berkonsentrasi. Jika hal ini terjadi, maka hentikan apa yang Bunda lakukan. Duduk atau berbaring sampai Bunda merasa lebih baik. Jika efek samping tidak hilang atau mengganggu Bunda, jangan minum obat lagi dan segera hubungi dokter.
    • Mulut, hidung atau tenggorokan kering. Atasi dengan mengunyah permen karet atau isap permen karet bebas gula.
    • Pusing hingga sakit kepala. Pastikan Bunda beristirahat dan minum banyak cairan. Bunda bisa meminta apoteker untuk bisa memberikan pain killer. Bicaralah dengan dokter Bunda jika itu berlangsung lebih dari seminggu atau parah.
    • Penglihatan kabur.
    • Merasa gugup atau gelisah
    • Sembelit atau sembelit.

Untuk efek samping obat CTM pada ibu hamil, sampai saat ini belum ada penelitian terkontrol untuk penggunaan nitrazepam pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.

Oleh sebab itu, konsumsi obat CTM bagi ibu hamil hanya bisa jika manfaat yang ada melebihi risiko yang bisa timbul pada janin.

Itulah manfaat dari obat CTM, pastikan Bunda menghindari meminum obat CTM sebagai obat tidur. Hindari mengemudi terlebih dahulu karena obat ini dapat menyebabkan kantuk ya, Bund!

Baca Juga:

Sumber