
Penulis: Mei Nurul | Editor: Aufia
Bagi Bunda yang memiliki bayi, tentunya tak asing dengan berbagai imunisasi yang diberikan untuk bayi Bunda sejak lahir, bukan? Hal ini dilakukan agar kondisi tubuh bayi lebih sehat dan dapat bertumbuh kembang dengan baik.
Salah satu jenis imunisasi yang harus didapatkan oleh bayi adalah imunisasi polio. Imunisasi ini tentu saja berfungsi untuk mencegah penyakit polio pada anak Bund. Lalu, apa sih polio itu dan bagaimana bentuk imunisasi yang digunakan? Simak penjelasannya berikut ini, yuk!
Apa itu Polio?
Bunda, tahukah Bunda tentang penyakit polio itu sendiri? Jadi, penyakit polio ini juga disebut dengan poliomyelitis dalam istilah medis. Penyakit ini merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus polio yang masuk ke dalam tubuh manusia yang bisa menyebabkan kelumpuhan bagi penderitanya, atau bahkan kematian.
Virus polio bisa masuk melalui rongga mulut, kemudian menuju saluran pencernaan, aliran darah, dan akhirnya menuju ke sistem saraf manusia. Polio bisa menyerang berbagai kelompok umur, terutama anak-anak berusia 1-15 tahun.
Meskipun polio bisa menyebabkan kelumpuhan, akan tetapi Bunda harus waspada karena bisa saja penderitanya tidak menunjukkan gejala. Sebanyak 90% kasus infeksi polio yang ditemukan menunjukkan tanpa gejala dan hanya dideteksi dengan mengisolasi virus pada feses dan orofaring.
Gejala polio yang biasa timbul pada anak biasanya berupa sakit kepala, demam, muntah, nyeri otot, punggung kaku, dan kelumpuhan. Untuk pemeriksaan lebih lanjut, biasanya dilakukan pemeriksaan spesimen dari tenggorokan maupun feses untuk mendeteksi penyakit ini.
Hingga saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit polio, akan tetapi penyakit ini dapat dicegah dengan melakukan imunisasi. Maka tak heran jika setiap bayi akan mendapatkan jatah imunisasi untuk menjaga kekebalan tubuhnya.
Pencegahan Penyakit Polio dengan Imunisasi
Pencegahan penyakit polio dapat dilakukan dengan cara imunisasi yang sudah dilakukan sejak tahun 1957. Imunisasi ini menjadi salah satu upaya pencegahan yang paling efektif, lho Bund!
Jadi, imunisasi ini biasanya dilakukan sebanyak 3x pada anak usia 2 bulan, 4 bulan, 6-18 bulan serta 1x imunisasi booster pada usia antara 4-6 tahun. Maka dari itu, penting bagi Bunda untuk melakukan pencegahan sedini mungkin dengan rutin memberikan imunisasi kepada anak, salah satunya polio.
Berikut adalah bentuk-bentuk imunisasi polio :
1. Imunisasi OPV (oral poliovirus vaccine)
Imunisasi polio OPV merupakan imunisasi polio oral yang diberikan dalam bentuk tetesan dan dikonsumsi secara langsung oleh anak. Sehingga bisa dilakukan tanpa bantuan media yang bersangkutan.
Imunisasi ini dijadikan sebagai imunisasi primer yang dosis pertamanya dapat diberikan kepada bayi yang baru saja lahir. Selanjutnya, pemberian imunisasi OPV ini bisa diberikan kepada bayi yang berusia 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan.
2. Imunisasi IPV (inactivated poliovirus vaccine)
Berbeda dengan OPV, imunisasi polio IPV merupakan imunisasi polio inaktif yang diberikan melalui suntikan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang bersangkutan. IPV diberikan sebagai tambahan untuk negara yang masih menggunakan imunisasi OPV.
Imunisasi IPV ini bekerja dengan menghasilkan antibodi di dalam darah untuk menangkal virus polio sehingga dapat melindungi tubuh seseorang. Selanjutnya, antibodi yang telah masuk ke dalam tubuh pun dapat melawan virus polio dan mencegahnya masuk ke sistem saraf pusat. Dengan begitu, tubuh akan terlindungi dari kelumpuhan akibat polio.
Dari kedua jenis imunisasi polio tersebut, Bunda bisa mengenal bagaimana bentuk imunisasi polio yang bisa dilakukan kepada anak. Jenis imunisasi OPV berisi virus polio yang masih hidup dan dilemahkan, seangkan imunisasi IPV berisi virus poio yang sudah mati.
Kedua hal ini bisa memberikan manfaat kekebalan yang berbeda pada setiap anak. Jika OPV langsung menuju ke saluran cerna untuk merangsang kekebalan sistem imun dan membentuk antibodi untuk penyakit.
Sedangkan imunisasi IPV akan membentuk kekebalan langsung di dalam darah yang dapat melindungi otak dan syaraf tulang belakang dari virus polio sehingga bisa mencegah kelumpuhan.
Di Indonesia, imunisasi IPV merupakan imunisasi wajib yang tidak dipungut biaya sehingga setiap anak berhak mendapatkan layanan ini. Untuk itu, Bunda bisa memeriksa kembali jadwal imunisasi si kecil agar tidak terlambat ya Bund!
Nah, itulah penjelasan tentang penyakit polio dan upaya pencegahan yang dilakukan dengan imunisasi. Yuk, lindungi buah hati kita dari bahaya penyakit polio dengan imunisasi!
Baca Juga: