Penulis: Mei | Editor: Handa

Bunda, memberikan cerita kepada si buah hati sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan maupun mengembangkan imajinasi si buah hati, lho! Selain cerita tentang hewan, Bunda juga bisa memberikan cerita tentang kisah-kisah nabi dan rasul kepada si buah hati.

Pengetahuan ini bisa ditanamkan sejak kecil agar si buah hati dapat meneladani sikap-sikap para nabi dan rasul. Salah satu kisah nabi yang bisa Bunda ceritakan kepada si buah hati adalah kisah Nabi Musa AS. Berikut adalah penggalan kisah Nabi Musa AS yang mendapat mukjizat dari Allah untuk membelah laut merah.

Kelahiran Nabi Musa AS dan dirawat oleh Raja Fir’aun

Nabi Musa AS lahir saat Mesir diperintah Raja Fir’aun. Fir’aun dikenal sebagai raja yang sangat kejam, sombong, dan sewenang-wenang kepada orang lain. Suatu hari, Raja Fir’aun bermimpi bahwa ada kobaran api dari Baitul Maqdis yang membakar seluruh bagian Mesir. Akan tetapi api tersebut tidak mengenai rumah-rumah orang Bani Israil. Raja Fir’aun pun menanyakannya kepada ahli tafsir.

Ahli tafsir menyebutkan bahwa akan lahir bayi laki-laki keturunan Bani Israil yang nantinya membuat penduduk Mesir binasa. Mengetahui hal tersebut, Raja Fir’aun pun memerintahkan untuk membunuh semua bayi laki-laki yang terlahir dari Bani Israil.

Ibunda Nabi Musa pun pergi menjauh dari daerah tersebut agar bayi laki-lakinya tidak dibunuh. Nabi Musa diletakkan ke dalam peti dan dihanyutkan ke Sungai Nil.

Peti yang berisi Nabi Musa telah mengambang jauh hingga ditemukan oleh Asiah, istri Fir’aun. Raja Fir’aun dan istrinya pun mengangkatnya sebagai anak.

Nabi Musa Diangkat Menjadi Nabi

Waktu berjalan begitu cepat, Nabi Musa tumbuh menjadi anak yang cerdas. Ia memutuskan untuk merantau ke Madyan.

Nabi Musa menyadari bahwa Raja Fir’aun memiliki sikap yang sombong, kejam, dan sewenang-wenang kepada orang lain. Ia ingin menentang sikap ayah angkatnya tersebut, akan tetapi ia ragu untuk melakukannya.

Akhirnya, atas izin Allah, Nabi Musa pun diangkat menjadi rasul untuk berdakwah. Nabi Musa diperintahkan untuk mengingatkan Fir’aun dan mengajaknya menuju jalan yang benar.

Nabi Musa Menentang Raja Fir’aun

Nabi Musa segera menghadap Raja Fir’aun dan mengajaknya untuk bertaubat serta kembali ke jalan Allah. Namun, Fir’aun malah menyombongkan dirinya dan menganggap bahwa dirinya adalah Tuhan. Nabi Musa pun diminta untuk bertanding melawan penyihir.

Saat itu, Nabi Musa diserang dengan ular-ular berbisa, akan tetapi atas izin Allah, Nabi Musa dapat mengalahkan penyihir itu dengan melemparkan tongkat yang dibawanya. Tongkat itu berubah menjadi ular yang sangat besar dan memangsa ular-ular si penyihir.

Fir’aun dan rakyatnya pun takjub melihat hal itu. Kemudian beberapa rakyat Fir’aun dan si penyihir itu pun mempercayai Nabi Musa. Mereka bertaubat dan beriman kepada Allah SWT. Akan tetapi Fir’aun tetap tidak percaya dan semakin marah mengetahui hal tersebut.

Mukjizat Nabi Musa dengan Membelah Laut Merah

Dengan berbagai upaya, Fir’aun tetap berusaha mengalahkan Nabi Musa karena ia tidak mempercayai bahwa Allah itu ada. Ia juga tak segera bertaubat seperti rakyatnya. Akhirnya, Nabi Musa dan para pengikutnya pun memutuskan untuk meninggalkan Mesir.

Raja Fir’aun beserta tentaranya pun mengikuti rombongan Nabi Musa dari belakang. Hingga sampailah rombongan Nabi Musa di tepi Laut Merah. Mereka bingung karena tidak bisa menyebrangi laut tersebut, sedangkan Fir’aun dan tentaranya semakin dekat untuk menangkap mereka.

Nabi Musa AS pun berdoa kepada Allah agar bisa diselamatkan dari keadaan tersebut. Atas izin Allah,  terjadilah sebuah keajaiban seperti firman Allah berikut ini :

“Pukullah lautan itu dengan tongkatmu, maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar.” (QS:Asy-Syu’ara: 63)

Nabi Musa pun memukulkan tongkatnya ke air laut dan laut pun terbelah menjadi dua. Rombongan Nabi Musa bisa berjalan melintasi dasar Laut Merah dengan mudahnya.

Raja Fir’aun dan tentaranya pun berusaha untuk mengikuti rombongan Nabi Musa untuk berjalan di tengah laut, akan tetapi Laut Merah pun telah kembali seperti sebelumnya sehingga Fir’aun dan tentaranya pun tenggelam di dasar laut.

Mukjizat inilah yang hanya dimiliki oleh Nabi Musa dalam melawan Raja Fir’aun yang kejam. Dengan keberaniannya membela kebenaran, Nabi Musa tetap percaya bahwa di setiap kesulitan yang dialami, pertolongan Allah akan datang di saat yang tepat.

Nah, Bunda bisa menceritakan kisah Nabi Musa kepada sang buah hati untuk menambah pengetahuannya. Bunda bisa mengenalkan tentang sikap terpuji dan tercela yang tergambar dalam kisah Nabi Musa. Dengan demikian, si buah hati akan belajar untuk meneladani sikap dan keberanian Nabi Musa AS.

Baca juga: