
Penulis: Mei Nurul | Editor: Aufia
Seringkali rasa ingin tahu anak kepada lingkungan sekitar bikin kita bingung untuk menjawabnya. Pasti ada-ada saja yang ditanyakan anak!
Misalnya saja ketika melihat kupu-kupu, kadang anak bertanya dari mana asalnya kupu-kupu. Orang tua pasti bingung bagaimana menerangkannya dengan mudah dan bisa dimengerti. Mengingat kuku-kupu berasal dari ulat.
Apakah Bunda pernah mengalaminya? Nah, supaya penjelasan Bunda dapat diterima anak, Bunda bisa mengenalkannya lewat gambar-gambar yang menarik. Pasti anak akan lebih tertarik dan mudah mengerti.
Lalu, bagaimana sih proses daur hidup kupu-kupu? Cari tahu lewat ulasan ini, yuk Bund!
Daur Hidup Kupu-Kupu
Bunda, Kupu-kupu termasuk salah satu hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Dilansir dari laman Gramedia, metamorfosis sempurna merupakan proses pertumbuhan pada hewan yang mengalami perubahan secara signifikan baik bentuk dan fungsi tubuhnya. Sedangkan hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, setiap fase pertumbuhannya tidak mengalami perubahan yang signifikan.
Agar Bunda bisa menjelaskan daur hidup atau metamorfosis kupu-kupu kepada anak, simak penjelasan berikut yuk Bund!
1. Telur
Fase pertama pada metamorfosis kupu-kupu adalah telur. Tentunya telur-telur ini adalah hasil dari reproduksi kupu-kupu betina dewasa. Biasanya, kupu-kupu meninggalkan telur-telurnya di bawah permukaan daun agar terjaga dengan baik.
Uniknya, dalam sekali bertelur, kupu-kupu betina bisa mengeluarkan ratusan telur, lho Bund! Banyak sekali bukan?
Pada umumnya, telur kupu-kupu ini butuh waktu hingga 5 hari untuk bisa menetas menjadi larva atau ulat. Sayangnya, tidak semua telur ini bisa bertahan hidup, hanya beberapa saja yang dapat menetas.
2. Ulat atau larva
Selanjutnya telur akan menetas menjadi larva atau ulat. Pada fase ini, ulat akan memakan daun tempatnya menetas, lho! Bahkan sebagian ulat juga akan memakan cangkangnya sendiri sebagai makanan pertamanya. Menarik sekali ya Bund!
Di masa pertumbuhan, ulat membutuhkan banyak makanan untuk melepaskan kulitnya. Masa pergantian kulit pada ulat ini dilakukan paling tidak sebanyak 4 hingga 6 kali. Tak hanya itu, asupan nutrisi juga akan disimpan sebagai cadangan makanan dalam tubuh yang akan digunakan untuk fase metamorfosis berikutnya.
Hebatnya, saat merasa pertumbuhaan sudah maksimal, ulat akan berhenti makan dengan sendirinya. Kemudian mencari tempat berlindung yang aman, biasanya di ranting maupun daun. Lalu, membungkus dirinya dengan anyaman benang.
3. Kepompong atau pupa
Fase selanjutnya adalah pupa atau biasa kita sebut kepompong. Fase ini merupakan fase terlama karena berlangsung selama beberapa minggu atau bahkan hingga beberapa bulan. Pada fase ini, ulat pun tidak makan dan minum hingga proses pertumbuhannya sempurna.
Bentuk kepompong ini biasanya menyerupai kertas, teksturnya halus, dan tanpa anggota tubuh. Menariknya, warna pupa atau kepompong ini menyesuaikan dengan warna ranting yang dihinggapi, lho Bund. Seperti berwarna hijau ataupun coklat, gunanya sebagai kamuflase agar tidak dimakan predator.
Tampak dari luar memang kepompong ini tidak memperlihatkan perubahan apapun. Akan tetapi di dalam kepompong sedang terjadi proses transformasi yang luar biasa. Dalam fase ini, sel-sel ulat tadi akan mulai berkembang menjadi kaki, sayap, mata, dan pembentukan organ-organ lainnya.
4. Kupu-kupu
Setelah melalui proses yang panjang, maka fase selanjutnya dari kepompong menjadi kupu-kupu yang indah. Cara keluarnya kupu-kupu dari kepompong ini pun sangat menarik, loh! Bunda ingin tahu?
Dengan sisa tenaganya kupu-kupu akan menyobek kepompong, kemudian mendorong dirinya keluar. Sebelum terbang bebas, kupu-kupu akan mengeringkan sayapnya yang masih basah karena cairan yang diproduksinya.
Bagaimana caranya? Ia akan merayap ke ujung kepompong, kemudian menggerak-gerakkan sayapnya. Setelah siap, kupu-kupu akan memompa darah ke sayapnya agar bisa dikepakkan dengan sempurna lalu terbang bebas kesana kemari.
Salah satu keunikan kupu-kupu adalah sayapnya yang berwarna-warni. Tentunya masing-masing spesies kupu-kupu memiliki warna dan motif sayap yang berbeda.
Selama hidupnya, kupu-kupu akan memakan nektar bunga untuk mendapatkan energi. Tapi uniknya, ada juga spesies kupu-kupu yang tak makan selama hidupnya, Bund!
Sayangnya, kupu-kupu dewasa ini hanya bertahan hidup selama 1-2 minggu saja. Siklus ini pun akan berlanjut saat kupu-kupu mulai menemukan lawan jenis dan bereproduksi. Kemudian, kupu-kupu akan memulai siklus hidupnya dari telur lagi.
Bunda, itulah metamorfosis atau daur hidup kupu-kupu yang menarik untuk diceritakan ke anak. Selamat mencoba, ya Bund!
Baca Juga:
- Materi IPA SD: Apasaja Manfaat Energi Matahari bagi Alam, Manusia dan Hewan?
- Sejarah Hari Pramuka, Awal Kelahirannya hingga Masuk ke Indonesia
- Mengenal Nama-nama Planet dalam Tata Surya
- Yuk Kenali 6 Pahlawan Nasional yang Populer Di Kalangan Anak-anak!
Sumber Haibunda (2020). Cara Mudah Jelaskan ke Anak Soal Metamorfosis Ulat Menjadi Kupu-kupu. haibunda.com. Gramedia. Proses Metamorfosis Sempurna pada Kupu-kupu, Katak, Nyamuk, Lebah, dan Lalat. gramedia.com. Orami (2021). Ketahui Tahapan Metamorfosis Kupu-kupu Berikut ini. orami.co.id.