
Penulis: Diana Islami | Editor: Aufia
Muharram ditetapkan sebagai bulan pertama dalam sistem penanggalan tahun Hijriah. Alasannya karena pada saat itulah Rasulullah merencanakan hijrah dari Mekah ke Madinah. Nah, tahukah Bunda, Bulan Muharram memiliki keutamaan dan keistimewaan yang tidak boleh dilewatkan oleh umat Muslim.
Salah satu keistimewaannya adalah Muharram termasuk dalam ‘al-asyhur al-hurum‘ atau bulan yang dimuliakan. Sebagaimana termaktub dalam firman Allah QS. At-Taubah: 36, yang artinya:
“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa.” (QS. At-Taubah [9]:36).
Dilansir dari NU Online, para ahli tafsir berpendapat bahwa keempat bulan haram tersebut adalah Muharram, Dzulqaidah, Dzulhijjah, dan Rajab.
Karena termasuk dalam bulan istimewa, sebagai seorang Muslim hendaklah kita meningkatkan amal ibadah di bulan ini, salah satunya dengan berpuasa sunnah. Bukan tanpa alasan Bund, ada beberapa dalil mengenai keutamaan puasa sunnah di bulan Muharram. Berikut salah satunya:
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
شَهْرُ اللهِ المُحَرَّمُ ، وَأفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الفَرِيضَةِ
Artinya: “Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram, dan sebaik-baik sholat setelah sholat fardhu adalah sholat malam,” (HR. Muslim).
Nah, puasa di Bulan Muharram disebut puasa Tasu’a dan Asyura, Bund. Ingin tahu lebih jelas mengenai kedua puasa tersebut? Yuk, langsung aja simak ulasan mengenai waktu, tata cara serta niat puasa Tasu’a dan Asyura di bawah ini!
Kapan Puasa Tasua dan Asyura dilaksanakan?
Waktu pelaksanaan puasa Tasua adalah pada hari ke-9 bulan Muharram. Sedangkan puasa Asyura dilaksanakan pada hari ke-10 bulan Muharram. Sebagaimana merujuk pada hadits berikut:
- Puasa Tasu’a:
Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata: “Rasulullah SAW bersabda: Seandainya aku masih hidup tahun depan, sungguh aku akan berpuasa pada tanggal sembilan (Muharram).” (HR. Muslim).
- Puasa Asyura:
Dari Aisyah RA, beliau berkata: “Sesungguhnya orang-orang Quraisy dulu pada masa jahiliyah berpuasa pada hari Asyura. Rasulullah SAW pun memerintahkan untuk berpuasa pada hari itu hingga turunnya perintah wajib puasa Ramadhan. Rasulullah (setelah wajibnya puasa Ramadhan) berkata barang siapa menghendaki maka ia boleh berpuasa Asyura sedangkan yang tidak mau puasa maka tidak mengapa.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Lalu, Bagaimanakah Tata Cara Puasa Tasua dan Asyura?
Pada dasarnya tata cara puasa Tasu’a dan Asyura sama dengan puasa wajib dan sunnah yang lainnya. Puasa tersebut dilakukan mulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Bedanya terletak pada niatnya, Bund!
Bagaimanakah Lafal Niat Puasa Tasu’a dan Asyura?
1. Niat puasa Tasu’a
نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى
Lafal: Nawaitu shauma tasu’a sunnatal lillaahita’ala
Artinya: “Saya niat puasa hari tasu’a, sunnah karena Allah Lillahi ta’ala.”
2. Niat puasa Asyura
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Lafal: Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati ‘Asyura lillahi ta’ala
Artinya: “Saya berniat puasa sunah Asyura karena Allah Lillahi ta’ala”
Apakah Keutamaan Puasa Tasu’a dan Asyura?
Keutamaan puasa di hari Asyura adalah akan diampuni dosa pada satu tahun yang lalu. Sebagaimana hadits Rasulullah berikut ini:
Abu Qotadah Al Anshori mengatakan:
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ». قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
Artinya: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah, beliau menjawab: “Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa ‘Asyura, dan beliau menjawab: “Puasa ‘Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim).
Nah, setelah mengetahui dalil, hukum, waktu, tata cara serta niat puasa Tasua dan Asyura; yuk langsung kita amalkan di bulan Muharram mendatang. Insya Allah kita akan mendapatkan keutamaannya, Bund! Selamat mengajarkannya ke buah hati juga!
Baca Juga:
- Bunda! Begini Niat, Tata Cara dan Keutamaan Puasa Rajab
- Tatacara dan Keutamaan Puasa Ayyaumul Bidh yang Bisa Bunda Ajarkan pada Anak
- Hukum Puasa bagi Ibu Hamil Menurut Islam
- Apakah Mastrubasi Saat Berpuasa Bisa Membatalkan Puasa? Ini Penjelasannya
Sumber Mui (2021). Puasa Tasua dan Asyura, Niat dan Keutamaannya. mui.or.id Republika (2021). Waktu Puasa Tasu’a dan Asyura’, Niat, dan Keutamaannya. reoublika.co.id CNN Indonesia (2021). Niat Puasa Tasua dan Asyura 2021, 9-10 Muharam 1443 H. cnnindonesia.com