Penulis: Farichatul | Editor: Handa

Salah satu tujuan pernikahan adalah mendapatkan keturunan. Ada pasangan yang baru menikah satu atau dua bulan sudah mendapatkan kehamilan tetapi juga ada pasangan yang perlu menunggu selama bertahun-tahun untuk mendapatkan keturunan.

Bunda tidak perlu khawatir jika Bunda dan suami termasuk kelompok pasangan yang belum dikaruniai anak meskipun sudah menikah bertahun-tahun. Pasalnya, ada atau tidaknya keturunan sangat bergantung kepada kehendak Tuhan. Namun, ada baiknya Bunda  membaca artikel ini untuk mengetahui bagaimana prediksi kehamilan setelah menikah dapat dihitung.

Usia dan Tingkat Kesuburan

Tidak dapat dipungkiri bahwasanya usia berpengaruh terhadap tingkat kesuburan seorang wanita. Umumnya wanita yang berusia di bawah 35 tahun akan hamil setelah 12-18 bulan mencoba program kehamilan sementara wanita yang berusia di atas 35 tahun perlu diperiksa tingkat kesuburannya apabila telah mencoba program kehamilan selama 6 bulan.

Dilansir dari National Health Service, apabila seorang wanita berusia 19-26 tahun dan mengikuti program kehamilan, maka 92 persen dari wanita tersebut akan hamil dalam jangka waktu kurang lebih 1 tahun dan 98 persen dari wanita tersebut akan hamil dalam jangka waktu lebih dari 2 tahun. Namun, kemungkinan ini akan menurun sekitar 8-10 persen pada wanita yang berusia 35-39 tahun.

Perlu diingat bahwasanya tidak segera hamil bukan berarti ada masalah pada tingkat kesuburan dan usia wanita saja. Bisa jadi, usia dan tingkat kesuburan pria juga memerankan peranan penting. Hanya saja, sejauh ini hubungan antara usia dan tingkat kesuburan pria masih belum jelas.

Kondisi Kesehatan

Selain faktor kesuburan, faktor kesehatan baik pria maupun wanita juga memerankan peranan penting dalam cepat atau lambatnya proses kehamilan. Kondisi kesehatan tersebut, seperti:

  • Obesitas, kanker baik yang belum ataupun sudah dirawat.
  • Gangguan hormonal yang menyebabkan menstruasi yang tidak rutin.
  • Gangguan pada sistem reproduksi seperti, tuba fallopi yang tertutup, kurangnya jumlah sperma yang masuk saat pembuahan dan lain-lain.

Tips agar Cepat Hamil

Oleh karena adanya kehamilan yang ‘terlambat’ akibat faktor-faktor kesehatan di atas, ada baiknya Bunda mengikuti beberapa tips cepat hamil berikut ini:

  • Lakukan hubungan seks secara rutin. Ketahui masa subur Bunda dan rencanakan kapan Bunda akan berhubungan seks dengan suami.
  • Ikuti gaya hidup sehat. Olahraga rutin, makan makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup dapat membantu Bunda dan suami untuk cepat mendapatkan keturunan. Jika Bunda mengalami obesitas, maka baiknya Bunda melakukan diet, tentunya dengan pengawasan dari dokter.
  • Konsumsi asam folat. Asam folat memiliki beberapa manfaat seperti, meningkatkan tingkat kesuburan dan mencegah kecacatan pada janin. Untuk Bunda yang sedang merencanakan kehamilan, ada baiknya untuk mengonsumsi asam folat sebanyak 400-600 mikrogram per hari. Asam folat ini bisa diperoleh melalui susu atau suplemen.
  • Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Konsultasilah dengan dokter kandungan di rumah sakit yang dekat dengan tempat tinggal Bunda secara rutin. Dengan memeriksakan kesehatan secara rutin, Bunda dapat dengan segera mengetahui apa yang seharusnya Bunda lakukan saat itu untuk segera hamil.

Pada akhirnya, hamil atau tidak tetap bergantung pada kehendak Tuhan yang maha esa. Maka dari itu, sembari melakukan usaha-usaha di atas, Bunda sebaiknya juga tidak lepas dalam berdoa.

Apapun hasilnya, Tuhan pasti akan memberikan hal yang tepat di waktu yang tepat untuk Bunda dan suami. Jangan lupa juga, ikuti kelas kehamilan dan parenting agar ketika Bunda hamil dan si kecil lahir, Bunda sudah siap mental dan batin untuk membantunya berkembang.

Baca juga: