
Penulis: Annisa | Editor: Aufia
Pantang setelah memasang IUD, misalnya tidak langsung berhubungan seks dan tidak menarik benang. Melanggar larangan bagi pengguna kontrasepsi spiral dapat berisiko hamil.
Selain itu, larangan saat menggunakan IUD juga mampu melindungi Bunda dari risiko lain. Jadi, apa saja pantangan untuk pengguna KB spiral?
Larangan yang harus Bunda ketahui setelah memasang IUD
IUD atau KB spiral adalah alat kontrasepsi yang 99% efektif mencegah kehamilan jika dipasang dengan benar dan Bunda merawatnya dengan baik. Jika dipasang dengan benar, pemasangan spiral terbukti 3 kali lebih efektif untuk mencegah kehamilan dibandingkan alat kontrasepsi lainnya.
Oleh karena itu, ada banyak hal yang harus dihindari saat menggunakan IUD agar tidak kebobolan kehamilan, antara lain:
1. Berhenti konsultasi setelah pasang IUD
Agar tak kebobolan, Bunda harus rajin berkonsultasi ke dokter kandungan yang menangani pemasangan KB spiral atau IUD. Konsultasi dilakukan paling tidak setelah satu bulan pemasangan. Selain menghindari kebobolan, konsultasi juga bertujuan untuk memastikan tidak terjadi iritasi dan mmencegah IUD bergeser.
2. Melakukan hubungan seks tanpa kondom setelah memakai spiral
Bunda bisa berhubungan seks setelah IUD terpasang. Namun, rekomendasi ini hanya boleh digunakan untuk wanita yang memasang kontrasepsi spiral tembaga. Tetapi jika Bunda sedang dalam spiral hormonal, ada baiknya menggunakan kondom atau alat pengaman lainnya jika Bunda ingin berhubungan seks sambil menunggu IUD bekerja sepenuhnya.
Kontrol kelahiran hormonal belum sepenuhnya bekerja efektif untuk mencegah kehamilan jika Bunda melakukan hubungan seks yang terlalu dekat dengan waktu pemasangan.
Sebaiknya tunggu selama 24 jam, jika ingin berhubungan seks sebelum 24 jam maka sebaiknya menggunakan kondom.
Dokter biasanya menyarankan Bunda untuk menunggu setidaknya 3 hari setelah pemasangan sebelum Bunda bisa berhubungan seks. Namun, jika masih terjadi pendarahan akibat IUD, sebaiknya seks ditunda dulu
3. Menarik benang IUD
Salah satu tanda bahwa spiral sudah terpasang adalah jika Bunda bisa merasakan benang menggantung di antara selangkangan. Ini mungkin terasa tidak nyaman atau aneh bagi sebagian orang. Namun, jangan pernah menariknya. Demikian pula jika Bunda mengamati bahwa panjang utas tidak lagi simetris.
Jika Bunda mengabaikan pantangan setelah memasang IUD, posisi kontrasepsi spiral bisa bergerak dan lepas. Selain membuat fungsi kontrasepsi tidak lagi optimal, menarik senar dapat meningkatkan risiko cedera dan infeksi jika alat tersebut menusuk organ dalam Bunda.
Jangan menarik benangnya dan sebaiknya segera ke dokter untuk meminta pemasangan kembali jika melihat tanda-tanda IUD bergeser atau lepas seperti:
- Tali IUD lebih pendek atau lebih panjang, tidak seimbang, tidak pada tempatnya, dan tidak dapat dirasakan
- IUD copot dan keluar dari rahim
- Pendarahan hebat
- Kram yang tak tertahankan
- Keputihan yang tidak wajar
- Demam
- Merasa tidak enak.
Beberapa gejala fisik seperti pendarahan, kram, demam, dan merasa tidak enak badan dapat mengindikasikan IUD ditanamkan ke dinding atau rahim tertusuk ke perut atau rongga antara alat kelamin dan anus.
4. Memasukkan apapun ke dalam vagina
Pantang setelah pemasangan IUD selanjutnya adalah tidak memasukkan benda ke dalam vagina, seperti menstrual cup, tampon, atau bahkan mainan seks (sex toys). Bunda juga tidak disarankan untuk berendam atau berenang setelahnya. Karena bisa merubah posisi spiral.
Sebaiknya, patuhi larangan saat menggunakan IUD ini setidaknya 24 jam setelah pemasangan.
5. Berhubungan seks saat IUD bergeser
Posisi IUD yang benar adalah tegak lurus dengan huruf T di rongga rahim bagian atas dekat fundus. Batang spiral harus memanjang ke bawah menuju serviks sementara kedua lengan AKDR harus terbuka penuh selama penyisipan dan mencapai tanduk rahim, saluran kecil yang mengarah ke tuba fallopi.
Jika Bunda merasakan tanda-tanda pergeseran IUD seperti di atas, berhubungan seks adalah hal yang tabu yang harus Bunda patuhi. Karena dalam kondisi ini, Bunda tidak terlindungi dengan alat kontrasepsi dengan baik sehingga masih ada kemungkinan hamil.
Selain pantangan di atas, bagi Bunda yang menggunakan KB spiral harus selalu menjaga kebersihan tangan dan vagina, terutama saat memeriksa posisi benang KB spiral melalui vagina. Bunda juga harus rutin memeriksakan ke dokter untuk memastikan KB spiral masih terpasang dengan baik.
Baca Juga:
- Setelah Pasang KB Spiral (IUD), Kapan Boleh Berhubungan Seks?
- KB Spiral (IUD)? Kenali Dulu Jenis, Efek, dan Cara Pemasangannya!
- Mau Tunda Momongan? Ini 4 Cara Mencegah Kehamilan Setelah Berhubungan Seks
- Ternyata Begini Cara Minum Pil KB yang Aman dan Benar, Bund!
Sumber Hello Sehat. (2022). Apa Pantangan Menggunakan KB Spiral atau IUD?. hellosehat.com Halodoc. (2022). Pantangan saat Menggunakan KB IUD. halodoc.com Health Line. (2022). How Is an Intrauterine Device (IUD) Removed?. healthline.com