
Penulis: Mei Nurul | Editor: Aufia
Pernahkan Bunda mengenal istilah penebalan dinding rahim endometrium? Ya, kondisi yang satu ini menunjukkan sebuah gangguan kesehatan pada sistem reproduksi wanita. Tentu saja jika dibiarkan terus-menerus dapat menyebabkan gangguan penyakit lainnya sehingga perlu mendapatkan penanganan yang tepat.
Lalu, bagaimana dengan penyebab dan gejala dari gangguan kesehatan pada wanita ini? Yuk, kita kenali lebih dekat apa itu penebalan dinding rahim endometrium melalui penjelasan berikut ini!
Apa itu Penebalan Dinding Rahim Endometrium?
Dinding rahim atau endometrium terdiri atas 2 lapisan jaringan yang menempel pada otot rahim. Lapisan pertama tidak akan berubah, sedangkan lapisan kedua lebih dinamis dan dapat berubah sesuai dengan naik turunnya hormon estrogen sepanjang siklus menstruasi.
Jika ada kelainan jumlah hormone di dalam rahim maka dapat menyebabkan dinding rahim menebal secara tidak normal dan memicu gangguan kesehatan tertentu, seperti halnya penebalan dinding rahim endometrium.
Istilah medis penebalan dinding rahim endometrium juga biasa disebut endometrial hyperplasia. Endometrial ini menunjukkan keadaan jaringan yang menyerupai lapisan tahim yang tumbuh ke luar rahim secara tidak normal sehingga bisa menyebabkan gejala yang menyakitkan pada wanita. Hal ini biasa ditandai dengan tumbuhnya sel-sel endometrium di luar rongga rahim.
Pertumbuhan sel yang terus menerus dapat menyebabkan dinding rahim atau endometrium pada wanita mengakibatkan pendarahan yang hebat saat menstruasi. Jika pada periode pertama siklus menstruasi, indung telur yang normal akan menghasilkan hormone estrogen untuk membantu endometrium menebal untuk mempersiapkan kehamilan akan tetapi jika kelebihan akan menyebabkan hiperplasia endometrium.
Dilansir dari Cleveland Clinic, penebalan dinding rahim ini juga dapat meningkatkan risiko kanker endometrium dan kanker rahim pada wanita. Untuk itu, Bunda perlu mengetahui penyebab dan gejalanya agar segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Jenis Penebalan Dinding Rahim Endometrium
Gangguan pada penebalan dinding rahim endometrium terdapat 2 jenis yang berbeda. Jenis ini tergantung pada sel yang dikenal dengan atypia. Berikut adalah jenis penebalan dinding rahim endometrium :
1. Hiperplasia endometrium atipikal
Jenis ini ditandai dengan adanya pertumbuhan yang berlebih pada sel-sel yang tidak biasa dan dianggap sebagai prakanker, artinya ada kemungkinan sel-sel ini dapat berubah menjadi kanker rahim jika tidak segera ditangani dan diobati.
2. Hyperplasia endometrium tanpa atypia
Berbeda dengan jenis sebelumnya, hiperplasia endometrium tanpa atipia ini tidak melibatkan sel yang tidak biasa. Artinya, sel yang tampak normal dan ada kemungkinan kecil berubah menjadi kanker rahim.
Dengan mengetahui jenis penebalan dinding rahim sedini mungkin, makan Bunda akan lebih memahami bagaimana risiko kanker itu terjadi. Untuk itu, penanganan yang tepat dapat memberikan pengobatan yang lebih efektif bagi penderitanya.
Penyebab Penebalan Dinding Rahim Endometrium
Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan penebalan dinding rahim. Salah satu penyebab yang paling sering terjadi adalah akibat kelebihan estrogen. Untuk itu, perlu bagi Bunda untuk mengetahui apa saja penyebabnya. Cek yuk Bund!
1. Menjelang menopause
Menopause merupakan berhentinya siklus menstruasi pada wanita seiring bertambahnya usia. Saat usia Bunda mulai mendekati menopause, maka ovulasi pun mulai tidak teratur. Bahkan jika sudah melewati masa menopause, risiko penebalan dinding rahim juga semakin besar karena hormone progesterone sudah tidak diproduksi lagi oleh tubuh.
2. Menstruasi yang tidak teratur
Setiap wanita bisa saja mengalami menstruasi yang tidak teratur. Hal inilah yang bisa menyebabkan risiko yang lebih tinggi terhadap penebalan dinding rahim.
3. Pernah melakukan terapi estrogen
Bagi wanita yang pernah mengonsumsi obat-obatan pengganti estrogen atau menjalani perawatan kanker payudara, maka akan ada kemungkinan terjadi penebalan dinding rahim karena risikonya cukup tinggi.
4. Kelebihan berat badan atau obesitas
Bagi wanita yang kelebihan berat badan atau obesitas, maka hal ini juga dapat berpengaruh terhadap hormon pada tubuh lho! Hal ini dapat menyebabkan gangguan hormonal seperti pada produksi hormone progesterone dan estrogen. Hal ini juga dapat memicu penebalan dinding pada rahim..
5. Kelebihan estrogen
Hormone estrogen dan progesterone yang ada di ovarium berfungsi untuk mengontrol pertumbuhan dan pelepasan lapisan rahim. Jika terlalu banyak estrogen dan kekurangan progesterone, maka akan terjadi pertumbuhan sel-sel berlebih yang melapisi rahim. Kondisi ini juga dapat menyebabkan kanker dan penebalan dinding rahim.
6. Mengalami Sindrom Ovarium Polikistik
Sindrom Ovarium Polikistik merupakan kelainan pada reproduksi wanita yang melibatkan gangguan hormone dan mengakibatkan munculnya beberapa kista kecil di satu atau kedua ovarium. Pada umumnya, sindrom ini juga mengakibatkan gangguan menstruasi sehingga terjadi penebalan dinding rahim.
Gejala yang Dialami Penderita
Jika Bunda khawatir dengan kondisi seperti ini, maka Bunda juga perlu mengenal lebih dekat bagaimana gejala yang terjadi untuk mengantisipasi adanya gangguan ini. Biasanya, penderita yang mengalami penebalan dinding rahim tidak mengalami keluhan, akan tetapi ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai, yaitu :
- Lamanya periode menstruasi
- Darah menstruasi lebih banyak dari biasanya
- Siklus menstruasi tidak teratur
- Meski sudah menopause bisa terjadi pendarahan pada vagina.
Selain beberapa gejala di atas, penderita juga bisa saja mengalami gejala menyerupai penyakit lain seperti kanker rahim. Jika Bunda mengalami beberapa gejala di atas, maka Bunda bisa segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter agar segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Sumber Alo Dokter. (2020). Kenali Penyebab Penebalan Dinding Rahim Beserta Gejala dan Cara Mengatasinya. alodokter.com Hello Sehat. (2021). Hiperplasia Endometrium, Penebalan Dinding Rahim yang Tidak Normal. hellosehat.com Kontan. (2020). Penebalan Dinding Rahim: Tipe, Penyebab, dan gejala yang Perlu Anda Waspadai. kesehatan.kontan.co.id