Penulis: Annisa | Editor: Aufia

Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) atau sindrom ovarium polikistik adalah gangguan keseimbangan hormonal pada wanita. PCOS umumnya terjadi pada wanita yang telah mencapai usia reproduksi. 

Wanita dengan PCOS mungkin memiliki periode menstruasi yang tidak teratur dan berkepanjangan, atau kelebihan androgen (hormon yang melimpah pada pria). Lalu, apa saja tanda-tanda gejala PCOS? Yuk simak selengkapnya penjelasan berikut ini Bund!

Penyebab PCOS

Kenali Gejala PCOS Penyebab, Faktor Resiko dan Diagnosis

Penyebab PCOS belum diketahui, namun ada beberapa faktor yang diduga mempengaruhi terjadinya PCOS, antara lain:

    • Jumlah insulin berlebih. Insulin adalah hormon yang diproduksi di pankreas yang memungkinkan sel menggunakan glukosa sebagai sumber energi utama tubuh Bunda. Kelebihan insulin dapat meningkatkan produksi androgen yang menyebabkan kesulitan dengan ovulasi
    • Peradangan atau peradangan
    • Faktor genetik
    • Hormon androgen berlebih

Selain itu, faktor risiko berikut dapat meningkatkan resiko seseorang terkena PCOS:

    • Faktor genetik
    • Faktor lingkungan termasuk diet, olahraga dan tingkat polusi
    • Paparan prenatal yang berlebihan terhadap androgen / testosteron
    • Produksi insulin yang berlebihan

Cara Diagnosis PCOS

Seorang dokter akan mendiagnosis PCOS pada seorang wanita jika dia memiliki setidaknya dua dari tiga gejala, seperti:

    • Tingginya kadar hormon androgen
    • Siklus haid tidak teratur
    • Kista di ovarium

Selain itu, dokter akan memeriksa jerawat, pertumbuhan rambut wajah dan tubuh, serta penambahan berat badan. Beberapa pemeriksaan yang dapat direkomendasikan antara lain:

    • Pemeriksaan panggul. Tujuannya adalah untuk mencari masalah dengan indung telur Bunda atau bagian lain dari saluran reproduksi Bunda.
    • Tes darah. Tes darah ibi gunanya untuk mengukur kadar hormon androgen. Dengan begitu akan diketahui apa penyebab menstruasi yang tidak teratur.
    • Kadar androgen yang menjadi ciri PCOS. Tes darah lainnya termasuk tes untuk toleransi glukosa, kadar kolesterol, dan kadar trigliserida.
    • USG (USG). Dokter akan memeriksa bentuk ovarium untuk mencari folikel abnormal dan ketebalan dinding rahim (rahim). Perangkat akan ditempatkan di dalam vagina. Perangkat memancarkan gelombang suara yang dapat divisualisasikan di layar komputer.

Tanda dan Gejala PCOS yang Harus Bunda Waspadai

    • Haid tidak teratur, periode menstruasi yang tidak teratur, atau ketika jarak antara hari pertama menstruasi dan hari pertama menstruasi berikutnya lebih dari 35 hari, dan mengalami perdarahan menstruasi yang berat tanpa ovulasi.
    • Gangguan kesuburan (infertilitas).
    • Tumbuhnya rambut secara berlebihan di bagian wajah, perut, dan dada. Kondisi ini disebut hirsutisme yang terjadi karena peningkatan hormon pria (androgen).
    • Rambut kepala rontok. Wanita dengan PCOS akan melihat penipisan rambut di kepala mereka.
    • Jerawat yang sulit sembuh meski sudah diobati
    • Obesitas, penambahan berat badan, atau masalah penurunan berat badan, terutama di sekitar pinggang.
    • Nyeri panggul.
    • Kulit berminyak.
    • Kulit leher hitam, kondisi ini biasanya berhubungan dengan gangguan metabolisme glukosa, seperti diabetes mellitus yang sering ditemukan pada pasien PCOS.

Perlu diketahui, PCOS tidak dapat dicegah, ya Bund. Namun, diagnosis dan pengobatan dini dapat membantu mencegah komplikasi jangka panjang, seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Selain itu, menjaga berat badan ideal juga dapat membantu Bunda terhindar dari PCOS.

Baca Juga:

Sumber

Medlineplus. (2022). Polycystic Ovary Syndrome.medlineplus.gov

Health Line. What You Should Know About Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS) and Pregnancy. healthline.com

Hello Sehat. (2022). 6 Pilihan Pengobatan Bagi Pengidap PCOS. hellosehat.com