Penulis: Irma | Editor: Aufia

Bunda, pernah mendengar tentang penyakit scabies? Scabies atau umumnya disebut kudis merupakan penyakit kulit menular yang biasanya dialami beberapa hewan peliharaan. Namun, ternyata penyakit ini juga bisa menyerang manusia, lho.

Lalu seperti apa scabies (kudis) pada manusia? Bagaimana gejala dan penanganannya? Cari tahu lewat ulasan di bawa ini, yuk Bund!

PERINGATAN: Foto-foto di bawah ini mungkin mengganggu kenyamanan bagi sebagian orang.

Scabies pada Manusia

Penyebab, Gejala, dan Cara Penanganan Scabies atau Kudis

Scabies atau kudis disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei yang masuk ke kulit. Tungau tersebut menggali ke dalam kulit, bertahan hidup disana, bertelur bahkan bisa bertahan dalam kulit selama 2 bulan. Infeksi tungau ini mengakibatkan reaksi alergi berupa rasa gatal yang hebat pada kulit, terlebih jika malam hari.

Bisa dibilang, penyakit ini sangat umum dijumpai karena tungau kudis dapat menyebar dengan cepat melalui kontak fisik. Bahkan, orang yang sangat menjaga kebersihan juga bisa tertular, loh.

Terdapat 2 jenis scabies yang diderita manusia, yaitu skabies dewasa dan Norwegian scabies (scabies berkusta atau kudis api). Penderita skabies biasa umumnya memiliki 15-20 tungau di kulit. Sementara penderita Norwegian scabies bisa memiliki seribu tungau pada kulitnya.

Penyebab Scabies

Penyebab, Gejala, dan Cara Penanganan Scabies atau Kudis

Seperti yang sudah Catatan Bunda singgung, penyakit kulit ini disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei betina. Tungau tersebut berukuran sangat kecil, sehingga tidak bisa dilihat jika hanya dengan mata telanjang.

Setelah masuk dan menggali ke dalam kulit manusia, Sarcoptes scabiei akan membuat saluran dan bertelur di sana. Setelah telur menetas, larva tungau akan bergerak secara perlahan. Tubuh merespon keberadaan tungau, telur, dan kotorannya dengan reaksi alergi berupa rasa gatal yang hebat yang timbul di permukaan kulit. 

Scabies bisa diatasi dengan mengurangi faktor risiko. Lalu apa saja faktor resiko yang bisa menyebabkan tingginya penularan scabies? Ini dia:

    • Tingginya kepadatan penghuni rumah.
    • Lingkungan hidup yang ramai atau berkelompok; seperti di asrama, panti asuhan, panti jompo, atau tempat pengungsian.
    • Kontak fisik secara langsung dengan penderita scabies.
    • Aktif berhubungan seksual dengan penderita scabies.
    • Langkanya air bersih dan lingkungan yang kotor.
    • Orang yang tidak menjaga kebersihan.
    • Seseorang yang memiliki daya tahan tubuh rendah, misal penderita HIV.

Perlu diingat, biasanya kita tidak akan tertular infeksi tungau scabies jika hanya berjabat tangan maupun berpelukan dengan penderita. Karena tungau butuh waktu agak lama untuk berpindah dari satu orang ke orang yang lain.

Gejala Scabies

Bagaimana cara kita mendeteksi paparan scabies? Berikut 4 gejala umum yang dialami penderita scabies, Bund!

    • Adanya rasa gatal yang hebat pada area kulit tertentu. Biasanya, rasa gatal tersebut cenderung makin parah di malam hari.
    • Adanya ruam kulit berupa benjolan keras yang berbentuk seperti gigitan serangga kecil atau bahkan seperti jerawat. Biasanya benjolan-benjolan ini membentuk garis seperti terowongan. Bahkan pada beberapa kasus, ruam tersebut akan disertai bercak bersisik seperti gejala eksim.
    • Luka pada penderita scabies kerap muncul di pagi hari, umumnya karena tanpa sadar si penderita menggaruk kulitnya saat sedang tidur. Jika dibiarkan luka tersebut bisa memicu komplikasi sepsis, yaitu infeksi yang masuk ke aliran darah. Kondisi ini cukup berbahaya bahkan bisa mengakibatkan kematian. So, jangan pernah menggaruk luka scabies!
    • Munculnya kerak tebal pada kulit penderita Norwegian scabies. Kondisi medis ini muncul karena jumlah tungau yang hidup di kulit terlalu banyak. Umumnya kerak kulit muncul pada satu atau beberapa area kulit (misal di punggung, kaki, atau telapak tangan saja), namun tidak menutup kemungkinan bisa menyebar ke seluruh area tubuh.
      Ciri fisik kerak kulit ini adalah berwarna keabu-abuan dan mudah hancur saat disentuh. Oleh karena itu, jangan menyentuh maupun  mengorek kerak kulit penderita scabies berkusta jika tidak ingin tertular.

Pada orang yang pernah mengalami scabies, gejala tersebut akan muncul 1-4 hari setelah paparan tungau. Namun bagi yang kali pertama terpapar, gejala bisa muncul kurang lebih 4-6 minggu.

Untuk Remaja hingga dewasa, scabies biasanya ditemukan pada area jari-jari, sekitar ketiak, pinggang, pergelangan tangan bagian dalam, telapak kaki, pada lipatan siku, lipatan lutut, bokong, bagian punggung, daerah payudara atau bahkan area genitalia baik pria maupun Wanita.

Sementara pada anak-anak, biasanya muncul pada daerah sekitar leher, telapak tangan, daerah telapak kaki, wajah hingga kepala.

Cara Penanganan Scabies

Penyebab, Gejala, dan Cara Penanganan Scabies atau Kudis

Meski menular, namun scabies dapat diobati, kok Bund! Kondisi medis pasien dapat berangsur-angsur membaik jika rutin menggunakan obat yang telah diresepkan dokter. Berikut beberapa obat yang bisa menyembuhkan scabies (Tapi ingat Bund, pengobatan kudis harus berdasarkan dari diagnosis dokter, tergantung kondisi dan tingkat keparahannya):

5% krim permethrin (untuk menghilangkan kudis dan telurnya pada penderita usia 2 bulan keatas dan wanita hamil).

    • 5-10% salep sulfur.
    • 25% lotion benzyl benzoate.
    • 10% salep crotamiton (tidak untuk anak-anak dan wanita hamil).
    • 1% lotion lindane (tidak boleh digunakan anak di bawah dua tahun, wanita hamil atau menyusui, lansia, dan openderita denga berat kurang dari 50 kg).
    • Selain itu, umumnya dokter akan memberikan obat lain yaitu: Antihistamin, Losion Pramoxine, Antibiotik, atau Krim steroid.

Penanganan skabies juga bisa dilakukan dengan bahan alami, loh Bund! Beberapa diantaranya adalah:

    • Mengoleskan campuran 1:1 air cuka dan air putih pada area yang terinfeksi scabies.
    • Menggunakan lotion aloe vera atau lidah buaya alami pada ruam scabies.
    • Atau bisa juga dengan cara mengoleskan minyak tea tree pada area kulit yang terinfeksi tungau scabies.

Itulah penyebab, gejala, dan cara mengobati scabies atau kudis pada manusia. Dan perlu diingat Bund, jika scabies terasa sangat gatal dan tidak kunjung sembuh, segera periksakan diri ke dokter atau klinik terdekat agar mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Baca Juga:

Sumber

Halodoc. (2019). Kenali Scabies, Penyakit Kulit Akibat Kutu Hewan. halococ.com

Alodokter. (2022). Kudis – Gejala, penyebab dan mengobati. alodokter.com

Klik Dokter. Penyakit Skabies – Gejala, Penyebab, Pengobatan. klikdokter.com