Penulis: Mei Nurul | Editor: Aufia

Meskipun menjadi negara dengan populasi umat muslim terbesar di dunia, faktanya fenomena musyrik dan syirik masih ditemukan di Indonesia, lho. Apa itu musyrik dan syirik? Tentu Bunda yang beragama Islam sudah tak asing dengan kedua istilah tersebut, bukan?

Beberapa orang mungkin beranggapan bahwa musyrik dan syirik itu sama, padahal sebenarnya berbeda. Menurut syariat Islam, musyrik adalah orang yang menyekutukan Allah SWT, mereka mengakui adanya Tuhan selain Allah. Sedangkan syirik yang diambil dari kata ‘syarika‘ dapat diartikan sebagai perbuatan menyembah sesuatu selain Allah atau perbuatan menyekutukan Allah.

Nah, dari penjelasan tersebut dapat kita ketahui bahwa syirik merujuk kepada perbuatannya, sementara musyrik merujuk kepada orang yang melakukannya. Singkatnya, musyrik adalah orang yang melakukan syirik.

Bunda ingin tahu lebih dalam mengenai perbedaan musyrik dan syirik? Simak ulasan di bawah ini, yuk!

Perbedaan Syirik dan Musyrik yang Wajib Umat Muslim Ketahui

Pengertian Syirik dalam Islam

Perbedaan Musyrik dan Syirik dalam Islam

Apa itu perbuatan syirik? ‘Syirik’ berasal dari kata ‘syarika’ yang artinya mencampurkan dua atau lebih benda (hal) yang berbeda, seolah-olah sama. 

Perbuatan syirik kerap diartikan menyekutukan atau menduakan Allah dengan menjadikan objek lain sebagai tempat untuk menggantungkan harapan. Kufur atau mengingkari kemahakuasaan Allah SWT juga bisa dimasukan dalam perbuatan syirik.

Sementara menurut Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah at Tuwaijiri, syirik adalah menyekutukan atau menduakan Allah SWT baik dalam hal rububiyyah, uluhiyyah, asma, dan sifat-Nya. Perbuatan syirik ini dapat mengakibatkan penyelewengan, kejahatan hingga merusak iman.

Tahukah Bunda, selain zina dan meninggal sholat, syirik juga termasuk dalam dosa besar. Alasannya karena mengakui ada Tuhan lain yang patut disembah selain Allah SWT. Padahal semua bukti keesaan Allah SWT sudah terpampang nyata di seantero jagat raya ini. 

Ciri-Ciri Perbuatan Syirik

Perbedaan Musyrik dan Syirik dalam Islam

Supaya lebih jelas, berikut beberapa ciri-ciri syirik yang disebutkan dalam Al-Quran, Bund:

    • Meyakini bahwa ada Tuhan selain Allah SWT.
    • Menyekutukan Allah SWT dengan cara meminta perlindungan kepada orang yang sudah mati maupun jin.
    • Menggantungkan keagungan dan kehinaan diri kepada selain Allah SWT.
    • Berjalan bukan di jalan Allah SWT.
    • Gentar atau takut terhadap selain Allah SWT.
    • Mendukung kegiatan yang jelas-jelas tidak diridhoi Allah SWT.
    • Menyembelih hewan kurban yang ditujukan selain kepada Allah SWT.
    • Mengharapkan ‘sesuatu’ kepada selain Allah, padahal sudah jelas ‘sesuatu’ tersebut hanya bisa diwujudkan oleh Allah. Misalnya, minta kesembuhan kepada dukun, perjaya jimat.
    • Mengaku mengetahui hal gaib yang jelas-jelas hanya diketahui oleh Allah SWT, misalnya ramalan kapan kiamat datang.

Pengertian Musyrik dalam Islam

Dalam Islam, musyrik dapat diartikan sebagai orang yang menyekutukan Allah SWT dalam segala hal; seperti kepercayaan, amal perbuatan, maupun ucapan. Padahal Allah SWT memiliki sifat ESA atau tunggal sehingga hanya satu-satunya.

Syekh Ibnu Hasan Bisry AT-Turjani berpendapat bahwa ada 3 golongan orang musyrik, yaitu :

1. Musyrik murni

Seseorang dapat dikatakan musyrik murni jika beribadah tidak sesuai dengan ajaran Islam. Mereka menafikkan agama dan mengikuti cara ibadah nenek moyang yang tidak sesuai akidah.

Contohnya, orang yang lebih mempercayai dukun atau roh nenek moyang dibandingkan dengan Allah SWT. Padahal segala sesuatu yang terjadi sebenarnya atas kehendak dan izin Allah SWT.

2.  Musyrik perbuatan

Selain musyrik murni, ada juga musyrik perbuatan, Bund. Musyrik perbuatan ini merupakan orang yang mengaku Islam tetapi amal ibadahnya tidak mencerminkan seorang mukmin. 

Mereka bersyahadat, menjalankan salat, puasa, zakat, dan haji. Akan tetapi masih percaya dengan benda bertuah dan memiliki kekuatan gaib. Tak hanya itu, mereka juga sering mengunjungi dukun atau orang pintar.

3. Musyrik pemujaan

Yang dikatakan musyrik pemujaan adalah orang Islam yang awam dan sering datang ke tempat keramat; seperti kuburan para wali, pohon, dan gua-gua yang dianggap keramat.

Mereka ke kuburan wali bukan untuk berziarah melainkan untuk meminta berkah. Orang-orang seperti inilah yang kurang memahami akidah Islam. Mereka juga sering datang ke tempat keramat untuk membuat perjanjian dengan ‘penunggu’ tempat tersebut. Biasanya untuk memohon kesuksesan dan kekayaan.

Ciri-Ciri Orang Musyrik

Perbedaan Musyrik dan Syirik dalam Islam

Nah, dari beberapa 3 golongan musyrik di atas, berikut ciri-ciri umum orang musyrik:

  • Memalingkan semua bentuk ibadah kepada selain Allah SWT.
  • Memiliki tujuan beribadah kepada selain Allah SWT.
  • Orang musyrik taat kepada selain Allah SWT.
  • Dalam hal kecintaan, orang musyrik menyamakan dengan selain Allah SWT.

Allah berfirman di dalam surat Al Luqman ayat 13 tentang perbuatan musyrik adalah perbuatan yang sangat berdosa, yang artinya:

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, “Wahai anakku! Janganlah engkau menyekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”

Itulah perbedaan antara musyrik dan syirik yang perlu Bunda ketahui sesuai ajaran Islam. Secara garis besar musyrik adalah orang yang melakukan syirik. Ingat Bund, ajarkan ilmu tauhid ini kepada si kecil, agar mereka memahami bahwa tiada Tuhan selain Allah SWT.

Terakhir, semoga kita semua dijauhkan dari musyrik dan syirik, ya Bund!

Baca Juga:

Sumber

Umma. Apa ada perbedaan antara syirik dengan musyrik?. umma.id

Muhammadiyah. (2021). Pengertian Syirik dan Macam-Macamnya. Muhammadiyah.or.id

Risalah Muslim. Apa itu Musyrik?. risalahmuslim.id