Penulis: Vinna | Editor: Handa

Pada minggu kedelapan kehamilan, yang masuk ke dalam trimester pertama kehamilan, di dalam perut Bunda embrio telah berkembang menjadi janin. Selanjutnya, pertumbuhan janin dalam 20 minggu pertama kehamilan dapat dibilang cukup konsisten.

Nah, ketika Bunda memasuki usia enam bulan kehamilan atau trimester kedua kehamilan, ada lebih banyak variasi pertumbuhan berdasarkan genetika. Agar Bunda mengetahui perkembangan janin di usia 6 bulan, yuk simak penjelasan di bawah ini, Bunda.

Gejala Kehamilan Usia 6 Bulan

Sejak dari trimester pertama kehamilan, Bunda telah mengalami seperti, morning sickness, dan kelelahan. Di minggu-minggu selanjutnya Bunda akan mengalami gejala kehamilan berbeda dibandingkan yang Bunda alami sebelumnya.

  • Perut dan Payudara Membesar
  • Kontraksi Braxton Hicks atau Kontraksi Palsu
  • Perubahan kulit
  • Masalah hidung
  • Masalah gigi
  • Pusing
  • Kram kaki
  • Keputihan
  • Infeksi saluran kemih

Tahapan Perkembangan Janin 6 Bulan

Di bulan keenam kehamilan, di dalam akhir trimester kedua ini adalah beberapa langkah lagi Bunda akan segera menyambut buah hati. Meskipun Bunda bisa merasakan gerakan buah hati di dalam perut, namun Bunda mungkin penasaran ingin tahu apa saja perkembangannya di dalam sana.

Di usia janin yang ke 6 bulan ini, buah hati sudah jauh lebih berkembang dari sebelumnya. Beberapa perkembangan janin di usia 6 bulan, meliputi:

1. Minggu ke 25

Pada minggu ke 25 bayi memiliki berat hampir 660 gram, dan tinggi atau panjang lebih dari 34 cm. Badan bayi berubah, dari kecil menjadi lebih besar. Kulitnya mulai halus dan terlihat seperti bayi baru lahir.

Rambut dikulit kepala terus tumbuh, serta memiliki warna dan tekstur. Rambut bayi yang tumbuh di awal ini sering rontok setelah lahir, dan setelahnya akan digantikan rambut baru. Indra bayi akan menjadi lebih meningkat.

Dan, biarpun kelopak matanya secara bertahap akan terpisah, buah hati tetap menutup matanya sekarang. Meskipun demikian, dia segera dapat merasakan cahaya melalui kelopak matanya.

2. Minggu ke 26

Terjadi peningkatan berat dan tinggi atau panjang bayi di minggu ke 26, yaitu panjang bayi lebih dari 35 cm, dan memiliki berat 760 gram. Tubuhnya sendiri didukung oleh tulang punggungnya yang kuat karena memiliki 150 sendi, 33 cincin tulang, dan 1.000 ligamen. Respon bayi terhadap suara menjadi lebih meningkat seiring perkembangan otaknya.

Bayi dapat mendengar dengan lebih jelas, dan mungkin dapat mengenali suara Bunda. Setelah pendengaran, paru-parunya juga terus berkembang, membuka saluran udara baru dengan kantung udara kecil (alveoli) diujungnya. Di dalam paru-paru buah hati, surfaktan -zat yang melapisi bagian dalam kantung udara untuk membantunya mengembang dan mengempis secara efisien- sedang berkembang.

Namun, paru-paru bayi belum siap untuk menghirup udara. Sementara indra perasa bayi sekarang sudah berkembang sempurna. Dan, jauh di atas gusinya, kuncup gigi yang akan menjadi gigi seri dan gigi taring dewasa akan terus terbentuk.

3. Minggu ke 27

Di minggu ini, bayi memiliki berat hampir 875 gram, dan tinggi atau panjang lebih dari 36 cm. Bayi pertama kali membuka matanya sedikit, dan berkedip jika melihat cahaya terang menembus perut Bunda.

Bayi mengalami fase tidur dan bangun yang lebih teratur, dan memiliki gerakan mata cepat (REM) selama tidur, di mana sedang bermimpi tersebut matanya melesat ke depan dan ke belakang dengan mata tertutup. Selama tidur REM, bayi menghirup cairan ketuban lebih aktif, dan gerakan pernapasan ini membantu mengembangkan paru-parunya yang telah siap untuk lahir nanti.

Pola tidur dan bangun bayi  tercermin dalam gerakannya, tetapi tidak terlalu memperhatikan siang dan malam meskipun dia aktif di keduanya. Bayi tidur selama sekitar setengah jam, dan selama tidur akan diam, terlepas mengalami kedutan sesekali. Ketika bayi bangun tidur, dia akan bergerak lagi.

4. Minggu ke 28

Pada minggu ini, berat bayi lebih dari 1 kg, dan tinggi atau panjangnya 37,6 cm. Matanya  dikelilingi bulu mata halus, dan serat otot yang membentuk iris bayi akan mengembangkan warna dan pola matanya. Namun, warna akhir mata bayi tidak akan terlihat sampai setidaknya beberapa minggu setelah bayi lahir.

Zat putih berlemak atau mielin perlahan-lahan membungkus sumsum tulang belakang bayi dan saraf bercabang darinya. Proses ini disebut mielinisasi, akan berlanjut selama kehamilan dan sepanjang tahun pertama bayi. Mielin penting, karena membantu mempercepat pesan antara otak bayi dan saraf di sekitar tubuhnya, serta berfungsi sebagai lapisan pelindung.

Meskipun Bunda mengalami kesulitan saat mengandung, namun Bunda tetap merasa bahagia dan tidak sabar untuk bertemu buah hati beberapa bulan lagi. Tetaplah jaga kesehatan, tidak hanya untuk buah hati namun juga untuk Bunda sendiri, sampai saat melahirkan tiba.

Baca juga: