Penulis: Irma | Editor: Aufia

Kali ini kita nostalgia sejenak yuk Bun! Bunda dulu pasti pernah bukan bermain bersama kawan-kawan kecil dengan gembira? Dulu, semua permainan menggunakan alat bantu tradisional tidak seperti sekarang yang apa-apa berkaitan dengan gadget, gadget, dan gadget.

Si Kecil jadi susah deh pisah sama telefon pintar tersebut. Hmm, gimana ya caranya agar si kecil bisa bermain tanpa gadget dan tetap bisa melatih kreativitas anak? Tentu saja dengan permainan tradisional yang tadi hendak kita bicarakan Bun! Bunda bisa kembali mengingat, apa saja sih permainan yang dulu sempat dimainkan Bunda ketika masih kecil?

Kalau Bunda agak sedikit lupa, Bunda bisa banget cek rangkuman permainan yang telah dibuat Catatan Bunda! Berikut ini 8 permainan tradisional di Indonesia yang bisa bantu meningkatkan kreativitas anak. Yuk this out!

1. Ular Naga

Permainan ini bisa banget di coba di dalam rumah Bun! Kalau mau di luar rumah juga ya enggak apa-apa sih, nggak ada yang ngelarang! Hihi.

 Permainan ini memang butuh lebih dari 3 orang, jadi bisa banget dilakukan ketika rumah lagi kedatangan saudara besar atau ketika Bunda melihat anak-anak yang kehabisa ide mau bermain apa.

Dua orang akan saling memegang tangan dengan erat untuk menjadi penjaga gawang, lalu nantinya ada anak-anak lain yang berbaris-baris untuk melewati penjagaan itu.

Dengan menyanyikan lagu “Ular naga panjangnya bukan kepalang, berjalan selalu riang kesana kemari. Umpan yang lezat, itulah yang dicari, ini dia yang terbelakang.” Lalu ketika lagu mulai habis, penjaga akan menangkap satu orang dari barisan anak yang membentuk ular tersebut.

2. Engklek

Menggambar susunan kotak-kotak pada tanah atau aspal. Kemudian, melompat melalui urutan kotak setelah melempar batu pada sisi yang diinginkan. Permainan ini sangat digemari pada tahun 2000-an Bun!

Tiap daerah biasanya punya nama masing-masing. Namun, engklek, setatak, atau loncat gunung ini memerlukan keseimbangan badan. Karena tiap pemainnya diharuskan melewati kotak menggunakan satu kaki. Kemudian bergiliran dengan pemain yang lain.

Ketika sudah melewati satu putaran, biasanya pemain akan menyimpan salah satu kotak sebagai rumah mereka. Pemain lain tidak boleh melewati rumah itu kalau tidak akan dianggap sebagai hutang.

  1.     Congklak

Kalau permainan congklak ini bisa banget dimainkan di teras rumah Bun. Dengan papan khusus yang memiliki kubangan sebanyak 16, biji-biji akan di sebar. Pertama kali di taruh pada dua sisi berlawan pada kubangan yang paling besar.

Biasanya dua pemain saja sudah cukup bermain congklak ini. Si kecil akan mengasah kreativitas dan kemampuannya dalam menganalisa perhitungan tiap bijinya.

Kini, congklak memang hadir sebagai games di smartphone Bun. Tapi, tetap nggak ada yang bisa mengalahkan asyiknya bermain secara tradisional.

4. Bola Bekel

Permainan yang berasal dari Jawa Timur ini, memiliki enam buah biji yang terbuat dari logam dan satu buah bola yang terbuat dari karet Bun. 

Memang betul, permainan yang satu ini lebih sering untuk dimainkan oleh anak-anak perempuan, tetapi anak laki-laki juga bisa banget lho Bun bermain bola bekel ini. 

Dengan cara menggenggam ke enam biji dan menaruh bola bekel di antara jari jempol dan jari telunjuk, lalu biji dihamburkan ke lantai dan tangkap bola jangan sampai ikut terjatuh ke lantai.

Meski biasanya dimainkan secara grup, bola bekel juga bisa dimainkan dengan dua orang saja. Atau, jika si kecil ingin berlatih, bola bekel juga bisa dimainkan sendiri.

Permainan ini melatih ketangkasan si kecil, Bun. Jika sudah lebih mahir, si kecil juga bisa makin kreatif untuk bermain bola bekel dengan cara pengambilan biji dua atau tiga sekaligus!

5. Gundu

Permainan yang acap kali dimainkan oleh anak laki-laki ini sebetulnya punya banyak jenis. Sehingga anak-anak perempuan juga bisa memainkan gundu.

Pemain akan membuat sebuah lingkaran dan menaruh beberapa gundu atau kelereng pada lingkaran tersebut. Kemudian, Gundu akan diperebutkan oleh pemain lainnya.

Caranya dengan menyentil kelereng dari jarak jauh, jika kelereng yang disentil dapat mengenai kelereng dalam lingkaran, maka pemain itu bisa dinyatakan menang.

Gundu mengajak para pemainnya untuk berkonsentrasi dan malatih saraf motorik agar menyentil secara tepat sasaran. Selain itu kepercayaan diri juga dilatih disini. Si kecil akan belajar banyak jika bermain permainan tradisional yang satu ini.

6. Lompat Tali

Karet gelang yang dikaitkan satu dengan yang lainnya, sehingga membentuk tali yang panjang. Lompat tali ini biasanya dimainkan dengan minimal 3 orang pemain.

Dua pemain menjaga tali di sisi kanan dan kiri, lalu pemain yang lainnya melalui tali karet tersebut sesuai urutan dari yang paling rendah hingga bagian yang paling tinggi.

Bermain lompat tali dilakukan secara bergilir. Pemain juga diajak untuk berolahraga karena harus melompat sesuai dengan tinggi tiap karet. Si kecil akan senantiasa sehat dan mampu melatih konsentrasi kalau bermain permainan ini.

7. Layangan

Sudah pasti dimainkan di luar rumah kalau permainan yang satu ini! Kalau Bunda punya halaman dekat rumah yang lapang, bisa banget nih mencoba permainan yang satu ini.

Layang-layang yang terbuat dari potongan kertas yang menempel pada bambu itu, diterbangkan dengan sebuah benang. Kemudian, nantinya ketika ada angin tiba, layangan akan terbang dengan bebas di udara!

Bunda bisa mengajarkan pada si kecil bahwa menerbangkan layangan butuh kesabaran dan mengajak si kecil untuk memecahkan masalah. Bagaimana nih supaya layangan bisa terbang dengan tinggi? Saat layangan di Tarik, perlu banget momen yang pas, yaitu ketika angin berhembus dengan cukup kencang.

Si kecil juga bisa diajak untuk menghias layangan itu Bun! Pasti mereka senang jika bisa menerbangkan layangan hasil karya mereka sendiri!

Itulah permainan tradisional Indonesia yang mampu meningkatkan kreativitas anak-anak Bun! Ada yang Bunda ingatkah pengalamannya? Atau yang mana nih favorit Bunda untuk dimainkan bersama si kecil? Pilih sesuka hati Bunda dan mulai ajak anak bermain permainan tradisional yah Bun! Selamat mencoba!

Baca Juga: