Penulis: Mei Nurul | Editor: Aufia

Sebagai calon Ayah, seorang pria wajib menjaga kualitas maupun kuantitas spermanya. Soalnya, sperma yang berkualitas merupakan kunci kesuburan dan salah satu penentu keberhasilan proses kehamilan.

Nah, sebelum siap membuahi sel telur, sel sperma ini harus melalui proses yang cukup panjang. Penasaran seperti apa proses pembentukan sperma pria? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

Proses Pembentukan Sperma

Yuk Pahami proses Spermatogenesis, Pembentukan Sperma pada Pria

Sel sperma termasuk bagian sel reproduksi laki-laki yang berukuran sangat kecil sehingga diibaratkan sebagai benih yang akan keluar bersamaan dengan cairan air mani.

Selanjutnya, sel sperma yang keluar inilah yang nantinya bisa membuahi sel telur yang telah matang hingga terjadi proses kehamilan. Akan tetapi, sebelum siap untuk dikeluarkan, maka sel sperma juga harus mengalami proses pembentukan terlebih dahulu yang disebut dengan spermatogenesis.

Pada tahapan spermatogenesis ini, sel sperma akan terus terbentuk di dalam testis dan berlangsung terus-menerus selama hidup.

Spermatogenesis ini akan menghasilkan satu spermatosit, yaitu sel sperma tahap awal yang nantinya dapat membelah Kembali dan menghasilkan 4 sperma dengan ukuran yang lebih kecil. Proses ini terjadi pada bagian tubulus seminiferus.

Selanjutnya, sperma akan dimatangkan di bagian epididimis dan disimpan di saluran vas deferens sebagai persiapan untuk ejakulasi.

Pada proses ejakulasi itu terdapat cairan yang berasal dari 3 sumber, yaitu vas deferens, vesikula seminalis, dan prostat. Cairan vesikula seminalis akan menghasilkan 80% dari total volume semen, 10% dari vas deferens, dan 10 % dari kelenjar prostat. Selanjutnya, cairan ini akan keluar bersamaan dari penis saat ejakulasi.

Jumlah sperma yang diproduksi di testis setiap harinya hampir mencapai 200 juta sperma dengan ukuran panjang 0.05 milimeter. Proses perkembangan sperma hingga menjadi matang dan dapat membuahi sel telur membutuhkan waktu sekitar 74 hari.

Ciri Sperma yang Sehat dan Siap Membuahi Sel Telur

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, setiap sel sperma yang matang nantinya akan siap untuk membuahi sel telur Bunda agar nantinya bisa menghasilkan kehamilan.

Tentu saja, Ayah harus memperhatikan kualitas dan kuantitasnya agar proses kehamilan bisa segera terjadi, terlebih jika Bunda dan Ayah ingin segera memiliki momongan. Sel sperma yang sehat tentu saja memiliki beberapa ciri khas, di antaranya:

1. Volume cairan cukup

Umumnya, volume sperma yang seharusnya dikeluarkan pria saat ejakulasi harus berkisar antara 2-5 mililiter sehingga jika kurang dari jumlah tersebut berarti menandakan bahwa sperma kurang sehat.

Kondisi volume cairan sperma yang terlalu sedikit dikenal dengan hipospermia. Salah satu penyebabnya adalah terlalu sering ejakulasi.

Sebaliknya jika volume air mani yang berlebihan disebut dengan hyperspermia. Hal ini terjadi karena pria sudah lama tidak mengalami ejakulasi.

2. Warna putih keabuan

Ciri sperma sehat selanjutnya adalah berwarna putih keabuan. Jika warnanya kemerahan, maka bisa jadi Ayah mengalami sumbatan atau luka pada saluran kemih. Selain itu, jika warna cairan sperma menjadi kuning, maka bisa jadi disebabkan oleh infeksi saluran kemih.

3. Tidak berbau amis

Sperma yang sehat tentu saja tidak berbau amis, karena harusnya berbau seperti daun akasia.

Oleh sebab itu, Ayah perlu waspada jika sperma berbau amis karena bisa jadi hal ini terjadi karena adanya infeksi pada saluran kencing, prostat, atau bagian lainnya. 

4. Mengandung sel sperma yang cukup

Cairan sperma yang sehat harus memiliki sel sperma dalam jumlah yang cukup banyak, setidaknya dalam 1 mililiter mengandung 20 juta sel sperma normal dan bergerak cepat. Untuk mengetahui hal ini, Ayah bisa melakukan pengecekan di laboratorium medis untuk memastikan keadaan sperma.

5. pH sperma normal

Sperma yang sehat dan bagus, tentu saja memiliki pH yang normal, yaitu 7,2-7,8 yang bersifat basa. Jika kadar pH di bawah itu, maka bisa jadi adanya infeksi organ intim yang berpengaruh terhadap kualitas sperma. 

6. Konsisten kental

Bagi Ayah dan Bunda yang sedang program hamil, maka penting untuk memastikan air mani dalam keadaan yang konsisten kental karena hal ini menandakan bahwa sperma sehat.

Sebaliknya, jika air mani encer, maka berarti menandakan masalah yang disebabkan kurangnya jumlah sperma, sering ejakulasi, atau kekurangan zinc.

7. Dapat mencair di saat tertentu

Sel sperma yang kental nantinya akan mengalami perubahan wujud dari gel menjadi cairan. Proses ini disebut dengan likuifaksi.

Dalam suhu surang, kemampuan semen dapat mencair dari bentuk kental membutuhkan waktu 15-12 menit. Jika sperma tidak mencair dalam rentang waktu tersebut, maka sel sperma akan kesulitan untuk berenang menuju sel telur.

Itulah proses pembentukan sperma pada pria beserta ciri sperma sehat. Pastikan Ayah dan Bunda mengecek kualitas dan kuantitas sperma melalui laboratorium medis, ya! Supaya tahu apakah sperma Ayah sehat atau tidak.

Baca Juga:

Sumber