Penulis: Putri Arya | Editor: Handa

Pernahkah Bunda merasa kurang nyaman ketika mengenakan hijab? Jangan-jangan bukan karena modelnya, tapi karena jenis kain hijabnya yang membuat tidak nyaman saat memakainya.

Memilih hijab yang nyaman dan sesuai dengan keinginan memang tak mudah ya, Bund. Oleh karena ini, Bunda perlu mengetahui jenis-jenis kain hijab dan bahan apa saja yang nyaman dikenakan saat cuaca panas.

1. Katun

jenis kain hijab yang satu ini paling banyak dicari karena bahannya yang adem dan nyaman serta menyerap keringat. Sangat cocok digunakan sehari-hari, terlebih di negara beriklim tropis seperti Indonesia.

Bahan katun terbuat dari kapas alami sehingga menjadikan kain ini halus, lembut dan nyaman dipakai. Hijab jenis kain katun sangat mudah dibentuk beragam model. Namun sayangnya, hijab jenis katun sangat mudah lecek.

2. Hycon

Sekilas jenis kain Hycon tidak berbeda dengan sifon. Tapi yang membedakan adalah sifon memiliki tekstur yang lebih licin dari hycon. Hijab berbahan hycon lebih lembut dengan serat kain yang lebih rapat, tidak licin dan mengikuti bentuk wajah pemakainya. Karena bahannya yang sangat tipis dan menerawang, Bunda bisa menggunakan hijab bahan ini dengan model two layer atau double layer.

3. Voile

Jenis kain hijab voile atau voal memiliki sifat yang mirip dengan Hycon yaitu lembut dan halus. Hijab berbahan voile nyaman dan cocok digunakan sehari-hari terutama saat cuaca panas. Kain voile mampu menyerap keringat dan memungkinkan udara di antara lipatan hijab. Berbeda dengan katun yang mudah dibentuk, kain voile terbilang kaku sehingga Bunda membutuhkan ciput untuk mengkreasikannya.

4. Diamond

Jenis kain hijab ini memiliki tekstur yang unik menyerupai kulit jeruk dan sedikit kasar. Meski demikian, hijab jenis kain diamond sedang populer karena sangat mudah dibentuk dan disesuaikan dengan bentuk wajah. Bahan diamond juga adem dan nyaman dikenakan sehari-hari serta tidak mudah lecek.

5. Ceruti

Hijab berbahan kain ceruti memberikan kesan mewah dan elegan. Kain jenis ceruti memiliki tesktur seperti kulit jeruk dan tipis namun sangat lembut dan elastis. Ceruti banyak diminati karena cocok dikreasikan untuk hijab model apapun. Meski lembut dan nyaman, jenis kain hijab ini agak berat.

6. Sifon

Sifon atau Chiffon memberikan kesan elegan sehingga cocok dipakai untuk acara formal. Kain sifon terbuat dari kapas, sutera dan serat sintetis sehingga bersifat licin, tipis dan transparan. Meski demikian, kain sifon cukup banyak diminati karena ringan, lembut dan mengikuti bentuk wajah. Sayangnya, hijab berbahan sifon tidak menyerap keringat sehingga tidak cocok digunakan ketika cuaca panas dan mudah kusam.

7. Satin

Hijab jenis kain satin memiliki tekstur licin, halus, dan mengilap pada bagian luar namun tidak di bagian dalamnya. Kesan mewah dan elegan membuat hijab satin sangat cocok dikenakan untuk acara formal. Namun hijab berbahan satin tidak menyerap keringat sehingga membuat gerah pemakainya.

8. Sutera

Jenis kain sutera sangat nyaman digunakan karena sifatnya yang lembut dan dingin. Hijab jenis ini cocok dikenakan untuk acara formal karena memberikan kesan elegan dan mewah. Hijab sutera juga mudah dikreasikan dan tidak membuat gerah. Namun sayangnya, hijab berbahan sutera memiliki harga relatif mahal. Hijab berbahan sutera juga mudah kusut sehingga Bunda memerlukan trik khusus ketika memakainya.

9. Wolfis

Wolfis atau wolpeach merupakan jenis kain hijab premium dengan harga yang relatif lebih mahal. Kain wolfis tidak menerawang karena lebih tebal dari sifon serta mengikuti bentuk wajah pemakainya. Sehingga Bunda tidak membutuhkan ciput ketika memakai hijab wolfis. Bahan wolfis tidak mudah kusut, tidak mengilap, menyerap keringat serta nyaman dipakai sehingga cocok dikenakan di iklim tropis.

10. Spandex

Jenis kain hijab spandex lebih tipis dari bahan kaos serta memiliki efek mengilap. Bahan kain ini lembut dan lentur saat digunakan serta mudah menyerap keringat. Sehingga nyaman digunakan untuk Bunda yang aktif bergerak. Sifatnya yang elastis membuat hijab ini mudah dibentuk dan dikreasikan. Namun karena bersifat lentur, kain spandex mudah melar jika cara mencucinya tidak tepat.

11. Polyester

Bahan polyester tidak mudah kusut dan cocok untuk Bunda yang ingin bergaya casual. Namun kain ini memiliki serat yang tebal dan kaku serta kurang mampu menyerap keringat. Sehingga hijab polyester tidak cocok dikenakan ketika cuaca panas. Sebaiknya Bunda memakai hijab polyester ketika memasuki musim hujan.

12. Cornskin

Hijab dengan bahan cornskin memiliki tekstur yang menyerupai kulit jagung. Bahan cornskin bertekstur ringan dan adem sehingga nyaman digunakan sehari-hari. Hijab cornskin mudah diatur untuk membingkai wajah. Namun Bunda perlu sering merapikan bagian ujung hijab karena sering kali berubah karena tampilannya yang bergelombang.

13. Rayon

Rayon bertekstur relatif tebal dan lentur. Hijab bahan rayon mudah menyerap keringat sengga nyaman digunakan saat cuaca panas. Hijab rayon juga mudah dibentuk dan dikreasikan. Namun hijab ini memiliki kekurangan yaitu mudah kusut serta mudah luntur ketika dicuci. Jadi Bunda memerlukan teknik yang tepat saat mencuci hijab ini.

14. Kaos

Bahan ini terbuat dari serat kapas alam. Hijab bahan kaos bersifat elastis, dingin, dan mudah menyerap keringat sehingga nyaman digunakan pada siang hari. Sayangnya, jenis kain hijab ini mudah melar sehingga Bunda sebaiknya tidak menguceknya terlalu keras saat pencucian.

Baca juga: