Penulis: Diana | Editor: Aufia

Selama masa kehamilan pasti Bunda rutin cek perkembangan janin ke dokter kandungan! terlebih mengenai posisi dan berat badan janin yang bisa diperiksa menggunakan USG. 

Tapi tahukah Bunda, sebenarnya taksiran berat janin bisa Bunda hitung sendiri, lho! Tentunya tanpa bantuan USG dan bisa dilakukan sendiri dirumah. Nggak percaya?

Well, caranya dengan menggunakan taksiran berat badan janin. Ada 2 rumus yang bisa Bunda gunakan untuk menghitung. Wah rumusnya seperti apa ya? Yuk simak artikel ini sampai habis ya Bund.

Mengenal Rumus Cara Menghitung Berat Janin

Kenapa berat janin sangat penting untuk Bunda ketahui? Karena dengan mengetahui berat janin maka secara otomatis Bunda bisa memperkirakan berat bayi ketika lahir nanti.

Jika berat bayi kurang dari 2,5 kg tentu ini termasuk kategori sangat kecil, yang biasanya dapat berpotensi bayi terlahir secara prematur. Sementara itu, jika berat badan bayi di atas 4 kg, dikhawatirkan Bayi berpotensi terkena komplikasi tertentu. Jadi berat janin harus dipantau secara berkala selama kehamilan.

Nah, untuk memudahkan Bunda, berikut dua rumus untuk mengukur taksiran berat janin:

2 Rumus Cara Menghitung Berat Janin, Bisa Dilakukan di Rumah, lho

1. Rumus McDonald

Perkiraan untuk menaksir berat janin tanpa menggunakan USG bisa dilakukan dengan menghitung hari pertama haid terakhir dan pengukuran Tinggi Fundus Uteri (TFU).

TFU adalah nama latin dari puncak rahim yang diukur di bawah dada. Rumus TFU x 8/7 merupakan rumus singkat yang bisa membantu Bunda mengetahui usia kehamilan.

Adapun rumus TBJ McDonald yaitu:

TBJ (taksiran berat janin dalam gram) = (TFU-12) x 155 gram

Supaya hasilnya dapat akurat, terdapat beberapa poin yang perlu Bunda catat ya ketika mengukur tinggi dan puncak rahim:

  • Sangat disarankan, kandung kemih ibu hamil dalam keadaan kosong sebelum pengukuran SFH (tinggi rahim) dan AG (puncak rahim) dilakukan.
  • Usia kandungan Bunda (pada hitungan minggu) seharusnya sama dengan Angka SFH. Misalkan: apabila SFH Bunda menampilkan ukuran 23 cm, maka usia kehamilan Bunda juga 23 minggu.
  • Apabila nilai SFH memiliki selisih lebih dari 3 cm menandakan bahwa terdapat masalah dalam kehamilan. Misalkan: level air ketuban yang abnormal, posisi bayi horizontal, kehamilan secara kembar, atau terdapat fibroid rahim.

Tetapi perlu dicatat juga bahwa angka itu belum tentu akurat ya Bund. Supaya lebih pasti, Bunda dapat konsultasikan ini dengan dokter kandungan.

2. Rumus Johnson

Tak hanya rumus McDonald, Bunda juga bisa menggunakan rumus Johnson untuk memperkirakan berapa berat janin dalam kandungan. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:

TBJ (Taksiran Berat Janin) = [SFH (dalam cm) – n] x 155

Keterangan:

Huruf N adalah variabel angka yang telah ditentukan saat rumus ini dibuat, untuk menandakan apakah janin sudah masuk pada panggul atau belum. Jangan lupa masukkan angka 11 apabila kepala bayi belum masuk panggul bagian atas, namun apabila kepala bayi telah memasuki area pinggul masukkan angka 12.

Perlu diingat, tetap konsutasikanlah pada bidan atau dokter kandungan  untuk mengetahui berat badan anak Bunda.

Itulah 2 cara menghitung berat janin di rumah? Bunda sudah siap untuk mempraktikkannya? Eits, meski begitu rumus ini tidak terlalu akurat ya Bund! Bunda harus tetap konsultasi ke dokter sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dokter kandungan Bunda!

Baca Juga:

Sumber