Penulis: Diana | Editor: Aufia

Alat musik kolintang merupakan satu dari jenis musik tradisional yang dimiliki oleh masyarakat MInahasa, Sulawesi Utara. Suku ini merupakan suku yang hadir dari peleburan berbagai jenis suku bangsa yang telah masuk ke kabupaten Sulawesi Utara. 

Suku ini sama seperti suku Indonesia pada umumnya dimana suku ini mempunyai kebudayaan mereka sendiri, mulai dari tari sampai alat musik tradisional yang telah sukses menghibur dan melakukan pertunjukan pada berbagai negara, salah satunya mampu menghibur para  istana dalam pertemuan acara “Malam Tamu Ratu Denmark Istana Kepresidenan”.

Dikutip dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, alat musik kolintang terkenal sebagai sebuah alat musik bernada yang tercipta dari kayu. Alat musik tradisional ini juga mempunyai sejarah yang cukup unik loh bund. 

Ingin tahu sejarah dan cara memainkan alat musik kolintang? Langsung kepoin ulasan di bawah ini!

Mengenal Sejarah Alat Musik Kolintang

Mengenal Sejarah dan Cara Memainkan Kolintang, Alat Musik Minahasa

Dilansir dari laman Kemenkeu RI, Alat musik Kolintang dulunya sering digunakan menjadi alat untuk ritual adat yang berkaitan dengan tradisi pemujaan roh nenek moyang. Lalu seiring waktu berjalan, musik Kolintang beralih fungsi menjadi musik untuk mengiringi tarian, pengiring musik, ataupun sekedar konser pertunjukan musik.

Musik Kolintang dulu ditemukan dalam sebuah desa indah bernama To Un Rano yang saat ini telah beralih menjadi nama Tondano. Saat itu, ada seorang gadis cantik yang terkenal di kota ini yang banyak membuat para pemuda jatuh cinta. Wanita itu bernama Lintang, seorang penyanyi muda yang memiliki kualitas suara yang baik, kuat dan merdu.

Zaman dahulu, terdapat pesta pemuda yang dihadiri oleh para pemuda dari berbagai kota.  Salah satu pemuda menawan bertemu dengan Lintang dan langsung mengajukan lamaran kepada gadis cantik tersebut. Lintang mengajukan syarat kepada pemuda tersebut, yaitu harus bisa menemukan alat tradisional yang lebih merdu daripada suling emas.

Untuk memenuhi persyaratan tersebut, si pemuda yang bernama Makasiga tersebut pergi ke hutan mencari alat musik yang diinginkan oleh Lintang. Satu per satu kayu dipotong dan digantung pada bawah sinar matahari supaya bisa tetap hangat di saat malam hari. Setelah dikumpulkan satu per satu lalu dibuang ke tempat lain setelah dikeringkan.

Saat dibuang, terdengar suara yang sangat keras tetapi merdu yang muncul dari potongan-potongan kayu yang telah dibuang. Makasiga Pun menjadi bahagia. Saat bersamaan, ternyata terdapat 2 pemburu di lokasi lain yang mendengarkan suara dan langsung mencari asal suaranya.

Singkat cerita, karena terlalu fokus, Makasiga menjadi kurus kering dan jatuh sakit sehingga kedua pemburu ini melacaknya dan membawanya kembali pulang ke desa. Mengetahui kabar duka tersebut, Lintang menjadi sakit parah dan ikut menyusul Makasiga ke alam baka.

Ya, cerita ini adalah cerita rakyat asal Minahasa tentang sejarah musik kolintang. Walaupun terbuat dari kayu tetapi kualitas suara atau melodi yang dihasilkan begitu kuat dan merdu.

Pengertian Kolintang

Mengenal Sejarah dan Cara Memainkan Kolintang, Alat Musik Minahasa 1

Nama kolintang terinspirasi dari nada yang dikeluarkan dari salah satu alat musik yaitu “Tang” dalam nada tengah, dan juga menggunakan istilah nama “ber tong ting tang” sekaligus mengungkapkan untuk mengajak orang dalam memainkannya “Ayo kita ber Tong Ting Tang” atau “Maimo Kumolintang” dalam bahasa lokal Minahasa. Perilaku inilah yang menyebabkan seiring berjalannya waktu nama tersebut berubah menjadi nama Kolintang.

Perlu Bunda ketahui juga bahwa Kolintang saat ini sedang diperjuangkan oleh pemerintah untuk masuk ke dalam warisan budaya tak benda berasa dari Indonesia versi The United Nation Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO). Tentu kita sebagai warga Indonesia ikut berbangga.

Jenis Nada Musik Kolintang

Mengenal Sejarah dan Cara Memainkan Kolintang, Alat Musik Minahasa 2

Saat ini alat musik kolintang telah berbagai ke dalam beberapa kategori ya Bunda. Alasannya, karena suara yang dihasilkan menunjukkan perbedaannya. Adapun alat musik kolintang mampu menghasilkan 9 jenis nada yaitu:

    • Lowway (bass)
    • Cella (cello)
    • Karua (tenor 1)
    • Karua rua (tenor 2)
    • Katelu (ukulele)
    • Ina esa (melodi 1)
    • Ina rua (melodi 2)
    • Uner (alto 1)
    • Uner rua (alto 2)
    • In a taweng (melodi 3)

Cara Memainkan Alat Musik Kolintang

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, kayu merupakan bahan utama dalam alat musik ini. Adapun cara memainkannya sangatlah mudah ya Bunda, cukup dipukul dengan menggunakan tiga stik secara bersamaan sehingga mampu menghasilkan bunyi-bunyi yang nyaring dan merdu sekali. 

Mulai nada-nada tinggi sampai dengan nada yang rendah mampu dihasilkan melalui bunyi ini. Dari sini dapat dilihat bahwa musik kolintang sangat berbeda dengan alat musik tradisional lainnya seperti gamelan ataupun gambang. 

Adapun untuk memainkan kolintang ini dengan baik, Bunda harus menggenggam 2 stik dengan tangan kanan , sedangkan satu stik Bunda memegangnya dengan tangan kiri. 

Jika menurut Bunda memainkannya masih nampak ribet dan membingungkan, Bunda juga bisa hanya menggunakan dua stik untuk memainkannya. Biasanya kolintang jenis ini masuk ke dalam jenis kolintang bass atau jenis melodi ya Bund.

Adapun uniknya saat ini para generasi muda melakukan kolaborasi antara kolintang dengan alat musik modern lainnya sebagai pengiring lagu seperti genre jazz, pop, dan rock. 

Baca Juga:

Sumber