Penulis: Mei Nurul | Editor: Aufia

Kegiatan kepramukaan memang baru diikuti anak ketika sudah di bangku SD. Namun, Bunda juga bisa mengenalkannya kepada anak sejak dini. Tentu Bunda sebelumnya juga sudah mengenal pramuka, bukan? Pasti jawabannya ‘Ya’, soalnya pramuka menjadi salah satu kegiatan ekstrakurikuler di sekolah,

Lalu, apakah Bunda masih mengingat sejarah pramuka? Jika belum, cari tahu di bawah ini, yuk! Supaya Bunda juga bisa mengenalkannya ke anak.

Awal Kelahiran Pramuka di Dunia

sejarah pramuka

Sejarah pramuka tentu tak dapat dipisahkan dari pendiri Gerakan Pramuka itu sendiri. Siapa lagi kalau bukan Lord Robert Baden Powell Gilwell atau yang biasa dikenal sebagai Baden Powell. Tentu Bunda sudah tak asing dengan nama tersebut, bukan?

Beliau adalah pendiri Gerakan Pramuka di seluruh dunia yang menjadi dasar pelatihan pemuda di Inggris. Bahkan hingga diadaptasi sebagai sistem pendidikan kepanduan di seluruh dunia (di Indonesia bernama Pramuka).

Baden Powell kecil dikenal sebagai anak yang mahir memainkan biola dan piano, teater, berenang, berlayar, menggambar, melukis, serta berkemah. Nah, setelah dewasa, beliau bergabung dengan militer Inggris. Kemudian, menulis berbagai kejadian yang dialami sebagai tentara dalam sebuah buku berjudul Aids to Scouting pada 1899.

Awalnya buku tersebut hanya dibaca oleh para guru dan organisasi pemuda di Inggris. Supaya layak dibaca oleh semua kalangan, beliau pun menulis ulang buku tersebut.

Pada 25 Juli -2 Agustus 1907, beliau menguji semua ide yang telah ditulis dalam buku barunya. Yaitu mengadakan perkemahan pertama bersama 22 anak laki-laki. Dan bisa dibilang, acara tersebut sukses.

Karena kesuksesan tersebut, beliau semakin serius mengembangkan gerakan kepanduan. Hingga akhirnya menerbitkan buku pelopor kelahiran gerakan pramuka di dunia, Scouting for Boys pada tahun 1908.

Awalnya, organisasi kepanduan hanya untuk anak laki-laki saja. Dan berkat bantuan adiknya, Agnes Powell akhirnya berdirilah organisasi pramuka perempuan yang dikenal dengan Girl Guides.

Sejak saat itu, Gerakan Pramuka difokuskan untuk remaja usia 11-18 tahun. Dan kemudian menambah empat program dalam organisasinya; yaitu Pendidikan Generasi Muda Usia Dini, Usia Remaja, Pendidikan Kepanduan Putri, dan pendidikan Kepemimpinan bagi Pembina. Pada tahun 1910, dibentuklah golongan siaga, unit satuan karya, dan penegak atau pandega di beberapa negara.

Tepat pada 30 Juli-8 Agustus 1920, diadakanlah Jambore Dunia pertama. Sebanyak 8000 anggota pramuka yang berasal dari 34 negara mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di Olympia London tersebut. Pada kegiatan tersebut, Baden Powell pun dinobatkan sebagai Chief Scout of the World atau Bapak Pandu Sedunia. Selanjutnya dibentuklah Dewan Internasional Organisasi Pramuka yang beranggotakan 9 orang dan menetapkan London sebagai kantor kesekretariatannya.

Masuknya pramuka di Indonesia

Organisasi kepramukaan yang didirikan oleh Baden Powell ini pun sampai juga di Indonesia. Menariknya, Gerakan pramuka di Indonesia diawali dari didirikannya Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung oleh bangsa Belanda pada tahun 1923. Tak lama setelah itu Belanda juga mendirikan Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO) di Jakarta yang kemudian melebur menjadi satu dengan nama Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO) di Bandung pada tahun 1926.

Ternyata organisasi kepanduan ini mendapat banyak perhatian dari pemimpin Gerakan Kemerdekaan karena dapat dijadikan sebagai dasar pembentukan karakter banga Indonesia. Hingga akhirnya, para tokoh Indonesia pun mendirikan organisasi serupa seperti SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon), JPO (Javaanse Padvinders Organisatie), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), dan JPP (Jong Java Padvindery). Lalu, istilah Padvindery pun diganti menjadi ‘Pandu’ atau ‘Kepanduan’.

Tahun 1931, dibentuklah organisasi gerakan kepanduan Indonesia yang Bernama PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia). PAPI pun berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) di tahun 1938. Tahun 1941 diadakanlah kegiatan Jambore pertama di Indonesia dengan nama PERKINO (Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem) di Yogyakarta. Pada masa penjajahan Jepang, Indonesia pun menyelenggarakan PERKINO II sebagai upaya pemersatu bangsa Indonesia dalam mengusir tentara Jepang.

Sejarah Pramuka setelah Indonesia Merdeka

Nah, setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, dibentuklah Organisasi Pandu Rakyat Indonesia pada 28 desember 1945 di Solo. Organisasi ini juga menjadi wadah anggota kepanduan Indonesia. Sejak saat itu, banyak organisasi kepanduan Indonesia yang bermunculan.

Hingga tahun 1961 telah tercatat 100 organisasi kepanduan Indonesia yang kemudian membentuk Persatuan Kepanduan Indonesia (PERKINDO). Perkembangannya pun semakin pesat bahkan sampai ke desa-desa.

Sejarah Hari Pramuka di Indonesia

Pada tahun 14 Agustus 1961, Gerakan Pramuka secara resmi dikenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia. Pada hari itu, di Jakarta diselenggarakan apel besar yang diikuti oleh 10.000 anggota Gerakan Pramuka dan dilanjutkan dengan pawai berkeliling Jakarta.

Sejak saat itu, tanggal 14 Agustus ditetapkan sebagai Hari Pramuka yang setiap tahunnya diperingati oleh anggota Pramuka di Indonesia.

Nah, itulah sejarah lahirnya pramuka di dunia hingga masuk ke Indonesia. Selamat Hari Pramuka!

Baca Juga:

Sumber

Kemendikbud (2020). Sejarah Pramuka di Indonesia. museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id.

Label Pramuka. Sejarah Pramuka Indonesia. pramukalabel.or.id.

Akseleran (2020). Awal Mula Munculnya Hari Pramuka di Indonesia dan Dunia. akseleran.co.id

Antero (2021). Sejarah Pramuka di Dunia dan Indonesia (Lengkap). antero.co.