
Penulis: Rahmawati | Editor: Handa
Diare merupakan gangguan pencernaan yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit. Umumnya, kasus diare pada anak terjadi 3-4 kali dalam setahun. Meski tergolong penyakit yang biasa terjadi, jangan pernah meremehkan diare ya, Bunda. Sebab, jika tidak segera diobati, diare pada anak bisa menyebabkan dehidrasi. Sehingga, nutrisi di dalam tubuh dapat terbuang dan mengganggu proses pertumbuhan si kecil.
Bunda tentu cemas jika si kecil terserang diare, bukan? Tenang, kali ini Catatan Bunda akan memberikan tips untuk mengatasi diare yang ampuh dan aman untuk anak! Langsung scroll ke bawah yuk!
1. Beri Pertolongan Pertama dengan Oralit
Oralit bisa Bunda dapatkan di apotek terdekat. Biasanya berbentuk serbuk atau cair. Oralit adalah sekumpulan mineral yang mampu mengembalikan cairan dan kadar elektrolit tubuh.
Segera berikan cairan oralit saat si kecil terdeteksi mengalami diare. Salah satu gejala diare yaitu intensitas buang air besar lebih dari 3 kali sehari. Berikut dosis penggunaan oralit untuk anak:
- Jika usia < 2 tahun, berikan larutan oralit 15 ml/kg berat badan si kecil sebanyak 1x/hari
- Jika usia 2-10 tahun, berikan larutan oralit 50 ml/kg berat badan, atau 120-240 ml setelah buang air besar
- Untuk bayi, tetap berikan ASI /susu formula sembari memberikan 60-120 ml cairan oralit setelah BAB.
2. Tambahkan Suplemen Zinc untuk Nutrisinya
Tidak cukup hanya dengan oralit, Bunda harus tetap memberi si kecil makanan, air mineral, dan suplemen tambahan. Zinc adalah suplemen yang tepat untuk membantu meredakan diare. Suplemen ini lebih direkomendasikan oleh Kemenkes RI dibanding obat diare generik.
Demikian pula dengan WHO, yang menganjurkan pemberian 20 mg suplemen zinc selama 10-14 hari untuk mengatasi diare akut. Manfaat pemberian suplemen zinc dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan oleh Bajait dan Thawani sejak tahun 2011. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa pemberian oralit dibarengi dengan suplemen zinc dapat mengurangi durasi sakit diare pada anak.
3. Beri Si Kecil Asupan Probiotik
Salah satu penyebab diare adalah serangan bakteri jahat. Aktivitas bakteri jahat ini dapat mengurangi jumlah bakteri baik di usus. Untuk mempercepat pemulihan si kecil, Bunda dapat menambahkan asupan probiotik, sehingga jumlah bakteri baik di usus akan bertambah dan imunitasnya kembali membaik.
Probiotik untuk anak bisa diberikan melalui suplemen berbentuk kapsul, sirup, atau bubuk. Bunda lebih baik berkonsultasi dulu dengan dokter terkait jenis dan dosis suplemen probiotik yang tepat untuk si kecil.
Selain dari suplemen, probiotik juga bisa diperoleh dari makanan dan minuman, seperti yoghurt. Berikan 60-180 ml yoghurt 2 kali sehari jika si kecil sudah berusia lebih dari 1 tahun. Jangan lupa, tambahkan juga asupan prebiotik (sayur dan buah) untuk merawat keragaman probiotik di dalam usus si kecil.
4. Berikan Obat Penurun Panas
Biasanya saat diare terjadi, tubuh akan terasa demam. Nah, Bunda bisa memberikan obat penurun panas generik. Berdasarkan informasi dari St. Louis Children’s Hospital, pemberian obat penurun panas dianjurkan jika si kecil mengalami demam saat diare.
Keempat cara diatas adalah langkah-langkah yang ampuh & aman untuk mengobati diare pada anak. Bersamaan dengan pemberian obat, Bunda harus memastikan kebutuhan cairan dan karbohidrat si kecil tetap terpenuhi.
Baca juga:
- Dongeng Anak Kancil dan Harimau: Kecerdikan Kancil dalam Menghadapi Masalah
- Cara Mengajari Anak Menjaga Kebersihan Sesuai Hadist dalam Agama Islam
- 6 Permainan untuk Perkembangan Sensorik dan Motorik Anak Di Usia 1 Tahun
Hello Sehat. (2019). Pilihan Obat Diare yang Aman untuk Anak, Plus Tips Perawatan di Rumah. hellosehat.com
National Center for Biotechnology Information. (2011). Role of zinc in pediatric diarrhea. www.ncbi.nlm.nih.gov
Children. Diarrhea. www.stlouischildrens.org